5.Kerkom

30 3 8
                                    

Hari ini adalah hari minggu pukul 3 sore. Adel dan teman temannya sedang berada di rumah Revan untuk mengerjakan tugas kelompok sesuai apa yang mereka janjikan.

Mereka akan membuat kerajinan sesuai yang diarahkan oleh guru mapel mereka.

Di ruang tamu rumah Revan, hanya ada Adel, Revan, Joy, dan Erik. Sheena, Fajri, Tiffany, dan Guntur ditugaskan membeli beberapa peralatan yang dipakai untuk membuat kerajinan, sedangkan yang lainnya menunggu di rumah Revan sambil duduk di atas karpet halus dengan meja kecil di tengah mereka.

Mereka hening sejenak. Hingga Joy membuka suara untuk memulai pembicaraan.

"Lo gak niat siapin minuman atau camilan gitu?"

"Lah lupa, bentar gue ke dapur dulu," jawab Revan hendak berdiri, namun ditahan oleh Joy.

"Lo di sini aja sama Adel, biar gue yang urus sama Erik."

"Loh kok gue? Lo aja san-" Belum sempat Erik menyelesaikan kalimatnya, tangannya lebih dulu ditarik oleh Joy. Erik yang ditarik paksa pun hanya bisa mengikuti apa yang Joy mau.

Akhirnya hanya sisa Adel dan Revan di ruang tamu. Adel berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Adel sedang sibuk membaca buku pelajaran mereka agar bisa memahami tugas mereka, sedangkan Revan hanya menatap wajah Adel sambil menyenderkan kepalanya di tangannya yang diletakkan di atas meja.

Adel yang sadar ditatap sedari tadi oleh Revan pun menoleh kearah lelaki itu, alis sebelah kiri gadis itu terangkat.

"Apa lihat-lihat? lo baca tuh buku biar nanti bisa bikin tugasnya." Revan hanya terkekeh menanggapi Adel. Bukannya melakukan apa yang Adel perintahkan, lelaki itu justru meraih ponsel yang ada di meja dan memainkannya.

"Anak siapa sih? ngeselin banget, heran."

"Anak mama sama papa gue," jawab Revan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia genggam.

Adel yang mendengar itu hanya tersenyum paksa. Ia kembali membaca buku yang sempat tertunda. Dalam hatinya, ia terus mengatai Revan yang mampu membuatnya kesal.

Joy yang sedang berada di dapur tersenyum geli melihat interaksi temannya itu dengan Revan. Jarak antara dapur dan ruang tamu tak begitu jauh, sehingga Joy bisa melihat mereka dari arah dapur.

Joy berbalik badan, ia melihat Erik yang ternyata sudah menatapnya sedari tadi. Sejenak mereka bertatapan, namun Joy memutuskan pandangan mereka.

Mereka terlihat merasa canggung, namun Joy berusaha untuk mencairkan suasana.

Selang beberapa menit, setelah Erik dan Joy selesai dengan urusannya mereka kembali menuju ruang tamu.

Bersamaan dengan kembalinya Joy dan Erik ke ruang tamu, Sheena, Fajri, Tiffany, dan Guntur datang dari pintu utama.

"Udah ditungguin dari tadi, kok lama banget?" tanya Erik sambil meletakkan nampan yang terdapat beberapa camilan serta gelas yang berisi minuman.

"Tadi ban mobil gue kempes, yaudah mampir bentar ke bengkel," jawab Fajri sambil meletakkan plastik berisi peralatan yang sudah mereka beli.

"Yaudah karena peralatannya udah ada, sekarang kita buat tugasnya."

Disaat mereka telah membuat tugas mereka, Adel merasakan panggilan alam.

"Revan, anu.. kamar mandi dimana?"

Revan mengalihkan pandangannya dari buku dan menatap Adel.

"Nggak jauh dari dapur, ada pintu warna putih. Lo masuk aja, itu kamar mandinya." Adel mengangguk dan segera menuju sesuai yang diarahkan Revan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLOSSOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang