Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis SMK, ia merasa dirinya terjebak dalam kebingungan emosional yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Di antara lautan wajah para siswa, ada satu sosok laki-laki menarik perhatiannya. laki-laki itu memiliki w...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kantin utama SMK Salvador bagaikan oase di tengah gurun pasir bagi para siswanya. Luasnya tak terkira, dipenuhi dengan berbagai jajanan lezat yang siap memanjakan lidah setelah seharian bergelut dengan tugas-tugas yang menguras otak. Tak terkecuali Bulan dan Lina. Usai menyelesaikan tugas praktik mereka yang rumit, mereka pun memutuskan untuk memanjakan diri dengan hidangan lezat di kantin.
"Ngantin yuk, lapar nih!" ajak Bulan dengan suara yang mulai melemah karena perutnya yang sudah menari-nari kelaparan.
"Yuk, cari apa nih?" tanya Lina sembari memegangi perutnya yang tak kalah meronta.
"Cari yang ada aja, gw juga bingung mau makan apa," jawab Bulan dengan wajah memelas.
"Ckckck, ini anak, mau makan apa sih?" balas Lina sedikit kesal.
"Udah, yuk ke kantin dulu deh. Nanti kalo udah sampe sana, baru kita pilih," ajak Bulan sambil menarik tangan Lina.
Akhirnya, Bulan dan Lina pun berjalan menelusuri koridor sekolah menuju kantin. Setibanya di kantin, aroma masakan yang menggoda langsung menusuk hidung mereka, membuat perut mereka semakin keroncongan.
Berbagai macam jajanan berjejer rapi di depan mata mereka, membuat mereka semakin bingung untuk memilih. Mata Bulan menjelajahi seluruh penjuru kantin, mencari hidangan yang paling menggoda.
Hingga akhirnya, pandangannya terhenti pada stan bakso aci yang berada di urutan ketiga. Tanpa ragu, Bulan menghampiri stan bakso aci itu dan langsung memesan semangkuk bakso aci dengan kuah pedas favoritnya.
"Bakso Aci Pedasnya 1 ya, Bang," ucap Bulan kepada Abang Bakso Aci.
"Siap, Neng," jawab Abang itu.
"Lin,lu mau juga ngga?" tanya Bulan.
"Iya, saya mau 1 tapi pedasnya sedang aja ya, Bang," ucap Lina kepada Abang Bakso Aci.
"Siap neng, nanti saya antar ke meja kalian yaa" ucap abang itu sambil tersenyum kecil
Tak usah menunggu waktu yang lama akhirnya bakso aci yang mereka pesan pun datang, bulan dan lina langsung melahap bakso aci itu
"Pedesnya nampol banget, gila!" seru Bulan dengan penuh semangat, matanya berbinar karena sensasi pedas yang membakar lidahnya.
Lina, di sisi lain, tampak mengerutkan wajahnya menahan pedas. "Emang lidah lo doyan pedes ya? Gw udah kepedesan parah nih, serius!" keluhnya dengan nada merengek.