Huhhh. Enaknya ngapain ya?
--------
Mereka sudah sampai di rumah wanita, pejalan kaki. yang ditemui oleh mereka berlima."Silahkan masuk" ujar mbah Juju.
"Ah, i-iya" sahut Ana
Mereka melangkah masuk kedalam rumah gubuk milik mbak juju, rumah yang lumayan kecil tapi cukup untuk memuat satu keluarga kecil. Kayaknya dari pikiran Ella.
Lampu yang bisa dibilang bercahaya minim dan remang remang karna mbah juju masih menggunakan lampu lentera.
"Mbah tutup pintu dulu, ya. Kalian duduk saja dulu disana" ucap mbah juju
Mereka mengangguk lalu duduk di kursi yang dipersilahkan.
"Emng kita semua bisa atidur disini? " tanya Nadia dengan pelan, takut jika mbah juju mendengarnya.
"Gak tau gue, "
Mbah juju kembali dan duduk di dekat mereka berlima. Tadi Geisha melihat bahwa mbah juju mengunci pintunya dengan rapat dan tak lupa memastikan jendela rumahnya juga, Geisha tak paham apa memang orang disini selalu mengunci pintu mereka?.
"Begini, mbah sebenarnya ingin memebri tahu sesuatu kepada kalian para gadis, karna mbah tahu kalian pasti gadis yang diambil dari tempat dan dikirim kesini lagi seperti yang lainnya. Mbah hanya ingin memeberi tahu sebuah cerita tentang daerah sini" ucap mahh juju di tnegh ke sunyian.
Seketika tempat ini menjadi sunyi dengan diam. Menunggu apa yang mbah juju akan katakan. Membenarkan tempat duduk agar menjadi lebih nyaman.
Mereka mulai menjadi fokus untuk mendengarkan kelanjutan dari cerita mbah juju, wlaupun sebenernya ingin bertanya.
"Jadi sebenarnya, 'dia' sudah banyak mengirim orang kesini tapi... Pada akhirnya orang yang di kirim ke sini tewas begitu saja, misinya sama yaitu menyelamatkan ratu disini. Dan belum ada yang berhasil untuk hal itu.. "
".. Mbah yakin kalian berlima pasti juga sama bukan? Dikirim ke sini oleh dia? " tanya mbah juju
Dia?
Ella mengerutkan keningnya bingung, dia siapa yang dimaksud oleh mbah juju?
Melihat wajah kebingungan dari para gadis itu, wanita paruh baya ini mulai melanjutkan perkataannya. "Dia adalah suara tnpa tubuh itu, tapi asal kalian tahu dia bukan manusia dan juga hantu " ujar mbah juju menjawab kebingungan mereka.
"Jadi... Kalau bukan manusia atau hantu dia sebenarnya apa, mbah? " tanya Nadia
Udah penasaran bangett dia.
Mbah Juju tampak menghela nafas sebantr, wanita yang berumur sekitaran 65 tahun itu menatap langit langit kamarnya, lalu kembali menatap gadis didepannya ini.
"Mbah juga gak tahu, kalian disini disuruh menyelamatkan ratu itu juga bukan? Dan kalian pasti bertanya tanya tentang warga disini yang sudah lebih dulu mengunci pintu mereka, " ucap Mbah Juju.
"Iya, mbah. Kita disuruh menyelamatkan ratu itu yang sama sekali tidak kami ketahui, kami juga ingin pulang mbah " celetuk Ina, dia ssdari tadi hanya ingin pulang dan bertemu bunda, ketemu dengan anak anak panti lain yang imut imut. Dia ingin pulang!!!!
"Kalian tidak akan bisa pulang, kecuali kalian mati atau sudah berhasil menjalankan tugas " ucap mbah Juju.
Mereka berlima saling pandang, memberikan tatapan rasa ketakutan yang tertera di mata mereka masing-masing.
Mati?
Berarti tidak ada jalan keluar selain itu?
"Mbah, dan kenapa orang orang sudah mengunci pin-"
"Itu karna ada seorang vampire yang haus darah. Biasanya saat bulan sudah terbit mereka akan berkeliaran untuk mencari darah segar dari para manusia. " sela Mbah Juju
"Ha? !! " kaget Nadia.
Apa katanya Vampire?
Apa masih ada vampire jaman sekarang?
"Iyaa, kalian gak usah kaget begitu" ucap mbah juju sembari mengelus dadanya karna kaget mendengar teriakan Nadia.
"Hehe, maaf mbah''
Mbah Juju hanya bisa menggelengkan kepalanya menghadapi tingkah gadis muda di depannya ini. Perasaan dulu dia muda gak kek gini dah 🤡
"Mbah, apa ga ada cara lain untuk keluar? Selain menyelamatkan ratu itu? "
"Iya Mbah, masa harus selematin tuh ratu sih? Mana kita gak tau ratu siapa yang perlu di selematin" imbuh Ana.
"Kalian akan menyelamatkan ratu vampir seperti yang lainnya. Ah sudahlah mending sekarang kita tidur saja" ucap mbah Juju
Ia tidak ingin terlu menjelaskan apapun kepada kelima gadis ini, ia belum pasti tahun jika informasi yang beredar itu nyata atau tidak
Tapi... Seratus persen mbah juju yakin bahwa itu nyata.Geisha diam, memikirkan tentang perkataan mbah juju barusan, apa yang dikatakan oleh beliau masih terngiang-ngiang di dalam benaknya.
'Vampire? Berarti... "
"Geisha? Kamu ya? " panggil mbah Juju
Geisha mendongak menatap semua kawan sepantinya telah bangun dari duduknya.
Dirinya juga beranjak dari duduknya, membantu mbah juju untuk berdiri. "Sekarang kalian pergi saja tidur, langit sudah malam dan jangan terlalu memikirkan hal itu! . Mbah yakin Kalian bisa" ujar Mbah juju, senyuman tertera di antara bibir tua mbah Juju, selama mengisyaratkan bahwa perkataannya memang benar.
"Kalian tidur saja di kamar sebelah kanan itu. Dari sini belok kanan saja, dekat dengan dapur" jelasnya
Mereka mengangguk, lalu mengikuti arah yang diberikan oleh mbah juju. Mbah Juju melihat mereka smpai menghilang dari pandangannya, tatapan berubah menjadi tatapan kasihan dan penuh dengan misteri.
"Biarkan saja sampai mana mereka bisa"
Hallo (ʘᴗʘ✿)
Setelah sekian lama akhir nya aku update cerita ini, ahhahah🐻
Kasihan terlalu berdebu nih crt.
//
Yaudah jangan lupa di vote ya!
Jangan cuma mampir/lihat lihat saja,
Bababyyy, aku mau mandi dulu trs ke sekolah. Muachhhhʕ/ ·ᴥ·ʔ/
Typo sudah sedikit aku perbaiki, kalau masih ada tolong di tandai dan di tegur dngn baik. Terimakasih 🐰🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Yang Terjadi?
Fantasy❗𝑱𝑨𝑵𝑮𝑨𝑵 𝑷𝑳𝑨𝑮𝑰𝑨𝑻❗ ❗𝑨𝑲𝑼 𝑯𝑨𝑹𝑨𝑷 𝑲𝑨𝑳𝑰𝑨𝑵 𝑭𝑶𝑳𝑳𝑶𝑾 𝑫𝑼𝑳𝑼 𝑨𝑲𝑼𝑵 𝑨𝑲𝑼❗ Masa lalu? Or masa depan? Kisah 5 gadis yang tiba tiba saja berada di sebuah tempat yang tentunya mereka belum pernah mendatanginya, dan.... Mereka...