gyul, latte, and you

24 3 0
                                    

gyul, latte, and you
Zitao menyukai kedai kopi, begitu juga dengan pemiliknya

Itu bukan kedai kopi besar dan megah. Justru sebaliknya, caffe ini hanya memiliki 2 buah menu yaitu Kopi Hitam dan Latte. Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa tempat ini memiliki nama Gyul yang artinya 'jeruk' dan bukannya bernama apapun yang berhubungan dengan kopi. Zitao juga seperti itu ketika dia pertama kali datang ke sini. Tapi bukan hanya itu saja yang membuatnya istimewa, Zitao menyukai bagaimana kamu akan disambut oleh sejumput bunga matahari yang digantung di atas pintu masuk, yang menempel dengan bel. Karena tidak terletak tepat di sebelah jalan besar, suasana di sini sangat damai dan cocok untuk belajar atau hanya sekadar ingin menghilangkan rasa penat dengan kopi yang nikmat.

Zitao sangat menyukai Gyul, atau mungkin sekarang sudah terobsesi dengan tempat ini. Dia selalu datang di sela-sela jam istirahat kampus sebelum pelajaran yang selanjutnya. Zitao sampai harus menyeret teman-temannya ketika mereka butuh tempat untuk kerja kelompok, dan teman-temannya menyukai Gyul sama seperti yang Zitao lakukan. Selain itu, dia juga menyukai pemilik Gyul dengan surai cokelat emasnya. Dia tampan, tinggi, terlihat tidak ramah tapi sebenarnya dia punya humor yang banyak. Selain jatuh cinta dengan pagar Bunga Matahari Gyul, mungkin dia juga sama sukanya ke pemilik Gyul. Atau mungkin dia lebih suka teralis itu, atau sama-sama suka, atau mungkin lebih menyukai sang pemilik, apapun itu tidak masalah. Yang terpenting, Zitao suka menatap bagimana Kris menuang kopi dan aroma yang menguar saat dia berjalan mendekat.

"Cobalah menu kopi hitam kami juga suatu saat," Kris, pemilik caffe, sudah terlalu sering mendapati Zitao mampir ke tempatnya. Zitao selalu datang setelah kelas, mereka awalnya hanya memiliki hubungan penjual-pembeli seperti orang lain sampai akhirnya Zitao satu kali meminta Kris untuk mengajarinya cara membuat kopi. Sejak saat itu, mereka berdua jadi lebih banyak bicara, dan walaupun Zitao tidak cukup sering duduk di meja yang berdekatan dengan Kris karena dia lebih menyukai memandang Bunga Matahari di sebelah jendela.

"Aku hanya suka latte. Terima kasih," Zitao mengenakan kacamata, kakinya naik dengan sebuah buku di pangkuan dan dia memegang pensil untuk menulis esai sialan. "Kopi hitam terlalu pahit untukku," tambahnya.

"Kopi hitam kami manis," Kris mengambil tempat di depan pemuda itu, duduk dengan nampan dia sandarkan ke meja. Dia tidak tahu kenapa, tapi Kris menemukan bahwa memandangi Zitao sedekat ini benar-benar menarik, "Kamu juga bisa memesan gula tambahan,"

"Bukan itu intinya di sini-" Zitao melirik dari sudut bukunya, "Aku tidak suka kopi yang memiliki ampas,"

"Oh," Alis Kris naik, bahunya bergerak tidak peduli, "Kalau begitu kamu memang harus minum latte saja seumur hidup,"

"Benar," Zitao tertawa. Dan meskipun dia terlihat santai dengan pembicaraan biasa mereka, dia sebenarnya merasa jantungnya akan segera keluar. Apa-apaan dengan Kris? Duduk di depannya dengan menopang wajah, juga menatapnya seakan tidak ada orang lain di sini-walau kenyataannya memang begitu, Gyul tidak memiliki banyak pelanggan jadi Zitao lah satu-satunya di sini-Zitao mungkin sudah memerah sebelum dia sadar. "Kamu juga harus mencoba menambah menu baru. Jus jeruk, smoothie, atau minuman yang lain,"

"Tidak bisa. Aku suka Gyul seperti ini,"

"Mungkin itu sebabnya Gyul tidak punya banyak pelanggan,"

"Too bad. Aku hanya suka kopi hitam dan latte. Dan kenapa kamu menatapku seperti itu?"

Zitao tersentak, "T-tidak," dia mengalihkan mata ke celana jeansnya sendiri. Mengambil cangkir, meminum lattenya sekaligus menoleh untuk menyembunyikan rona merah itu.

Saat pertama kali datang ke Gyul, Zitao menemukan Kris agak sedikit menyeramkan. Gadis-gadis yang datang ke sini menyukai Kris, karena dia tampan, sedikit dingin. Tapi setelah menghabiskan hampir setiap minggu di tempat ini, dia tahu Kris tidak seburuk itu, dia suka bercanda, banyak bicara hingga kadang menjadi berisik, agak sadis, perhatian, dan jika Kris memang bersikap sedikit lebih dingin dari biasanya, itu wajar menurut Zitao.

KRISTAO! oneshots <3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang