sexy stranger

30 4 2
                                    

sexy stranger
Zitao bertemu mantannya di club, apa yang akan dia lakukan?

Dentuman musik meningkatkan adrenalin, mengalir ke jantung hingga berdegup kencang sesuai iringan. Semua orang datang ke sini untuk bersenang-senang, menikmati musik, berdansa, hingga mabuk. Mereka melepaskan semua beban untuk satu malam, seakan-akan tidak ada masalah yang harus dipikirkan.

Club itu ramai dengan manusia-manusia bahagia, namun satu orang di sisi lain dari keramaian ini tidak terlihat seperti itu.

Zitao duduk di kursi bar yang cukup jauh dari kerumunan. Tidak benar-benar menikmati minuman maupun suasana di sini. Sejak awal, Zitao sudah merasa malas untuk berada di tempat yang penuh orang dengan keringat. Jika Sehun tidak memaksa, Zitao pasti sedang menikmati malam weekend nya di rumah dengan snack dan film.

Menegak minumannya yang manis, Zitao hampir tersedak ketika tiba-tiba seseorang memeluk belakang lehernya. Dia terbatuk cukup keras, mengeluarkan geraman protes dengan alis tertekuk kesal.

Zitao menoleh, "Aku hampir mati karena tersedak!"

Sehun melemparkan senyum tanpa salah, meraih kursi di sebelah Zitao dan menududukkan diri di sana. Dia menyenggol Zitao dengan siku.

"Aku yang traktir malam ini," ucap Sehun.

Mata Zitao berputar malas, "Aku sudah menghabiskan 2 gelas, sudah cukup,"

"Kamu seharusnya memesan alkohol. Aku tidak pernah melihat seseorang memesan susu di club,"

Zitao menoleh tidak terima, mengangkat tangannya yang terkepal, "Apa kamu ingin dihajar? Sekarang? Atau setelah kamu menghabiskan jus sayuran itu?"

"Jus sayuran katamu? Ini cocktail!"

"Aku tidak peduli!"

Sehun meletakkan gelasnya setelah menegak. Kursinya berputar sehingga dia kini menghadap Zitao sepenuhnya. Sedangkan pria itu masih menatap ke depan, tidak tahu memandangi apa karena di depan mereka berdua hanya terdapat seorang pria tua pelayan bar.

Keduanya tidak membuka suara, namun musik di luar sana terdengar semakin keras. Sehun menoleh karena penasaran, ketika orang-orang menjerit dari paru-paru mereka sekeras mungkin.

"Aku ingat!" Seru Sehun, Zitao menoleh, dengan alis terangkat. "Aku dengar mereka mengundang rapper terkenal. Kita harus melihatnya!"

Pria itu berdiri penuh semangat, menarik tangan Zitao.

Zitao menolak dengan protes, "Tidak, aku malas dengan keramaian,"

Sehun berdecak, "Ayolah, Zitao. Semua orang menggila karena rapper itu. Kamu tidak penasaran?" bujuknya.

"Aku mengantuk. Kamu pergi sendiri,"

Decihan keluar dari bibir Sehun, "Ini karena kamu memesan 2 gelas susu. Dasar bayi,"

Mendengar ejekan Sehun, Zitao langsung merasakan tubuhnya yang lelah menjadi sangat berapi. Dia berdiri tegak, menatap Sehun tajam hingga menusuk.

"Jika kamu mengejekku karena minumanku lagi, aku akan membuangmu ke jalanan,"

Sehun tersenyum miring, "Jadi kamu ikut tidak?"

"Tentu, sialan,"

Zitao mengikuti Sehun yang berjalan di depannya. Begitu mereka melewati pintu, suasana menjadi jauh lebih berbeda dari yang Zitao rasakan. Ombak manusia bergesekkan satu sama lain di ruangan yang pengap, dengan lampu berkelip, dan tempo musik yang cepat.

Semakin masuk ke kerumunan, Zitao merasa semakin pusing. Dia tidak berani melepaskan tangan Sehun dan harus berteriak untuk berbicara dengannya.

"Tidak setampan yang kukira!" teriak Sehun. Zitao mengangguk.

KRISTAO! oneshots <3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang