after gyul

28 4 2
                                    

after gyul
bagian kedua dari gyul, latte, and you

Ketika matahari masuk melalui celah jendela, langit berubah menjadi lebih cerah dari yang Kris pikirkan. Dia menatap bagaimana kursi kursi kayu disinari, menimbang beberapa peralatan baru yang mungkin akan dia tambahkan untuk hiasan. Dia baru saja menemukan sudut kosong, pelanggan tidak sering pergi untuk duduk di sana, jadi menempatkan beberapa lemari dengan action figure mungkin akan menjadi pemandangan baru untuk mata, dan sebagai perayaan kecil atas dibukanya kembali Gyul.

Gyul tidak akan tutup.

Bentuk bibirnya tidak pernah melengkuh lebih banyak ke bawah, memikirkan bahwa Gyul tidak akan dia tutup, melakukan hal itu adalah berarti dia kalah. Gyul tidak akan tutup. Kris tersenyum, meletakkan action figure terakhir di lemari kaca itu. Dia mengangkat kardus, membawanya ke ruang belakang untuk meletakannya di sana.

Lonceng berbunyi ketika Kris kembali dan menutup pintu ruangan staff. Seorang pemuda berdiri di sana, Kris adalah yang pertama dia lihat ketika memasuki cafe. Kemudian dia berlari ke arahnya, menyadari ada lemari kaca di sudut ruangan yang sebelumnya kosong.

"Kris, sejak kapan Gyul memiliki ini?!" Zitao setengah berteriak, matanya berpidar, dia seperti melihat maha karya yang tidak pernah dipertontonkan, atau mungkin karena Zitao sangat menyukai action figure, dia menjadi lebih bersemangat saat melihat rak penuh itu dari pada bertemu Kris.

Kris menghampiri Zitao, berdiri di sebelahnya yang sibuk memuji rak baru itu, "Aku baru saja selesai memasangnya," ucap Kris.

Dan Zitao tidak berhenti berbicara. Mengagumi bahwa cafe Kris sekarang mungkin lebih dari pada sekedar Black Coffee dan Latte. Lebih dari sekedar nuansa oren di ruangan yang bersinar ketika matahari menabraknya. Zitao menghidupkan suasana baru, bagaimana sibuknya dia berbicara tentang Kris mungkin harus menambahkan beberapa koleksi bacaan seperti manga dan dia benar benar akan mempertimbangkan Gyul menjadi tempat bersantai sekaligus kopi yang enak. Dibandingkan rak itu, dia menemukan bahwa action figure bukanlah apa apa.

Mereka duduk, sama seperti itu setiap harinya. Berbincang dengan latte hangat Zitao. Dia akan kembali ke Zitao setiap selesai dengan pelanggan yang lain, itu yang dia lakukan. Kris menyadari bahwa Zitao menyadi semakin bahagia, dan dia juga begitu. Mereka pernah terlibat konflik hingga Zitao tidak pernah muncul untuk melihatnya lagi dalam beberapa bulan. Tapi ketika Zitao disini, ternyata Kris lebih menyukai itu. Ternyata Gyul dibuka bukan untuk bertemu seseorang, bukan untuk bertemu mantan pacarnya yang berjanji akan mengunjungi tempatnya.

Ternyata Gyul tidak membawa itu semua, namun dia membawa Zitao kesini.

"Apa kamu akan pergi sekarang?" Kris bertanya, cukup jauh ketika dia melihat Zitao setengah berkemas dari belakang konter.

Zitao menoleh dengan senyum di wajahnya, "Kupikir begitu, apa kamu mau aku tetap disini?" dia bertanya nakal.

Kris tertawa, menggelengkan kepalanya dengan senyuman miring. Zitao mendekatinya ke konter, memperhatikan bahwa Kris sedang mencatat kebutuhan cafe-nya di buku. "Ada apa dengan tawa itu?" dia mengintrogasi.

Yang lebih tua hanya melirik, kemudian kembali meringis remeh. Menjawab sebelum yang lebih muda semakin kesal, "Ya, aku mau kamu tetap disini,"

"Kalau begitu tolong satu latte hangat lagi, tuan," Zitao mengejeknya, dan dia meninggalkan Kris berlari ke mejanya kembali sebelum pria itu melemparkan satu kotak tisu ke wajahnya.

KRISTAO! oneshots <3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang