phuwin terbangun ia berada di ruangan yg sepertinya itu kamar kosong di sana hanya ada kasur dan sebuah jendela kaca yg di beri besi, tangan phuwin terikat oleh tali bersamaan juga dengan kakinya
"gw dimana? pond? itu lo?" phuwin baru saja terbangun, kepalanya masih sakit karna sebelumnya kepala phuwin di hantam dengan benda yg phuwin tak ketahui dan seketika ia pingsan
"kenapa sayang?" tanya pond yang mulai mendekati phuwin
"lepasin gw pond." pond terkekeh saat mendengar ucapan phuwin
"dengarkan aku sayang.. kau sekarang milikku, dan kau tak bisa lari kemana-mana sekarang.." pond mengelus rahang yg membuat phuwin menggeliat geli
"gw uda bilang kalo kita temenan aja pond"
Flashback on
beberapa jam sebelum phuwin berada di kamar kosong itu phuwin diajak pond untuk bertemu di belakang sekolah dan sesampainya phuwin di belakang sekolah pond menyatakan cintanya kepada phuwin
"Phu gw suka sama lo.." pond adalah teman sekelas phuwin, penampilan pond sangat culun dan ia tak mempunyai teman jadi pond sering di bully oleh phuwin dan teman-temannya
"h-ha? pond lo bercanda kan?" phuwin terkejut saat mendengar apa yang diucapkan pond dan pond mengangguk bahwa yg di dengar Phuwin itu benar.. pond suka padanya
namun phuwin menolak cinta pond lalu phuwin membalikkan badan dan tiba-tiba kepalanya di hantam dengan kayu yg membuatnya tak sadarkan diri..
Flashback off
setelah kejadian itu phuwin terbangun di ruangan yg sedang ia tempati dan di depannya ada pond
"gw sayang sama lo phu.."
"lo bukan sayang sama gw.. tapi lo Obsessed." elak phuwin
"ck, mau itu obsessed atau sayang gw ga peduli.. gw cuma mau lo jadi milik gw seutuhnya." pond menjambak rambut phuwin yg membuat phuwin mendongakkan kepalanya menghadap pond
"ahk! sakit.." rintih phuwin
"jadilah kucing penurut sayang.." ucap pond menekan setiap kata, phuwin memejamkan mata tak berani menatap pond yang menatap tajam dirinya
"cih.." pond melepaskan cengkramannya dari rambut phuwin, pond berlalu pergi meninggalkan phuwin yang masih terikat dan suara pintu terkunci pun terdengar
"hiks.. mama.. phuwin pengen pulang.." phuwin menangis ia memeluk kedua lututnya lalu menundukan kepalanya
***
"Phu.." panggil pond yang membuat phuwin langsung menoleh ke sumber suara, pond membawa nampan berisikan makanan lalu menaruhnya didepan phuwin
*fyi dari kemarin tuh phuwin duduk di lantai bukan di kasur atau di kursi, dan tali yang di ikat di tangan phuwin tuh panjang jadi dia masih bisa jalan tapi ga sampe kepintu
"gw ga laper." cetus phuwin yang seketika pond langsung menatap tajam dirinya
"lo pilih makan atau gw-" ucap pond terpotong
"atau apa? gw ga takut sama ancaman lo!" bentak phuwin, seketika itu juga amarah pond menaik, pond langsung menggeret tubuh phuwin mendorongnya kekasur lalu merobek semua pakaian yang phuwin pakai
phuwin mencoba memberontak namun pond malah membekap mulutnya dengan bajunya, pond memandangi tubuh putih susu phuwinn
"hemm pom mempam" ucapan phuwin tak jelas karna kain yang berada di mulutnya menghalanginya untuk berbicara
pond lalu melepaskan celananya, memperlihatkan penis besar milik pond yang membuat phuwin langsung membelalakkan matanya, rasanya ia ingin kabur namun tak bisa karna tali yang menghalanginya
pond memposisikan penisnya kedepan hole milik phuwin, dan tanpa aba-aba pond langsung memasukan seluruh penisnya, tanpa menunggu lama pond menggerakkan miliknya dengan kasar yang membuat phuwin menjerit kesakitan
Pond menghisap nipple milik phuwin dan tangan satunya ia gunakan untuk mencubit dan menarik nipple phuwin yang membuat phuwin hanya bisa menggeleng pasrah
"Aghh! hiks hiks.. ammh" desah phuwin tertahan saat pond terus-terusan menumbuk titik manisnya hingga phuwin hanya bisa menangis
"Ahh fuck tubuhmu sangat nikmat phu.."
Plak!
pond menampar pantat phuwin, pond lalu melepaskan kain yang berada di mulut phuwin lalu melumat bibir itu dengan kasar, ia melumat menggigit menghisap bibir phuwin hingga berdarah
tak berselang lama pond mengeluarkan percumnya di dalam, namun sprema pond terlalu banyak hingga banyak yang menetes mengotori lantai kamar
"giliran gw masukin malah mohon² mana sifat lo yang sok nantangin itu ha?" pond menarik rambu phuwin yang membuat phuwin mendongak menatap pond dengan air mata yang masih terus-terusan keluar
"hiks sakit pond.." lirih phuwin, pond melepaskan miliknya dari hole phuwin lalu pergi keluar kamar meninggalkan phuwin yang maish tergelak lemas di kasur dengan hole yang terluka parah
"hiks.. hiks hiks" Phuwin kembali menangis, tubuhnya benar' remuk karna pond, dan tak berselang lama phuwin tak sadarkan diri..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.hmm oneshot selanjutnya apa gw buat phuwin jadi binal aja ya?? tapi gw lebih suka phuwin di paksa pond gimana dooong😭😭🙏🏻
See you the next chapter babe 🤾🏻♀️🤾🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot/twoshot || PHUWIN HAREM
Random[MENERIMA REQUEST] ⚠️isi Cerita oneshot/twoshot ini berisikan adegan +18 dan kekerasan⚠️ ‼️Homopobic dilarang mampir‼️ ‼️Ga suka? SKIP‼️