Bagian 2

123 62 5
                                    



Happy Reading!

“RAIN, WAKE UP! NOW IT'S SEVEN O'CLOCK WE'RE MOVING, AREN'T WE? SO PLEASE GET READY EARLIER THIS TIME!” Teriak Sandra menggedor - gedor kamar anak semata wayangnya.

“Euughh,” Sang empu yang sedang tertidur lelap sangat terganggu mau tak mau dirinya harus bangun.

“YES MOM, I'M WAKE UP NOW.” Jawabnya dengan mata masih tertutup.

“Good!jangan lupa turun dan sarapan dulu sayang, Mama dan Papa tunggu ya.” Ujar Sang Mama kembali.

“Okey,”

Sandra turun untuk menyiapkan semuanya sementara Rain bersiap - siap tak butuh waktu lama dirinya sudah menyelasikan semua, mencurly rambut bagian bawahnya agar terlihat berbeda, bedak ditaburkan sedikit tebal, tak lupa memakai eyeliner, eyeshadow melihat penampilannya yang sudah cantik Rain membawa semua yang dibutuhkan untuk kebawah.

“Lihat sekarang udah jam berapa?jam setengah sembilan kamu baru selesai?oh my god!” Sandra tak habis fikir kenapa anaknya suka sekali berlama - lama.

“Relax Mom, kita berangkat jam 9 bukan?jadi masih ada waktu kok, okey aku mau sarapan sekarang, jangan cemberut momy sayang, cup!” Ucap Rain mengecup Sang Mama lalu mulai makan bersama.

“Mau pakai apa kamu?” Tanya Sandra.

“Roti selai coklat.” Jawabnya.

Sandra langsung membuatkan sesuai permintaan anaknya beberapa menit mereka mulai makan setelahnya mereka semua berangkat.

***

“Terimakasih Pak sudah membantu untuk mengangkat barang - barangnya,” Ujar Arland Papa Rain.

“Sama - sama Pak,”

“So this is his house?not bad.” Seru Rain melihat sekeliling rumahnya.

“Do you like the house?” Tanya Sandra menatap Rain lembut.

“Yes,”

“Okey, kopermu sudah dikamar jadi kamu bisa mulai membereskannya.” Ucap Arland.

“Okey,”

***

Rain mulai berlari kecil ke kamarnya lalu menata semua agar rapi sebenarnya sangat malas tapi mau bagaimana lagi, ditengah kegiatannya tiba - tiba Hujan begitu deras, Rain yang melihat langsung meninggalkan kegiatannya dan berlari kebawah untuk keluar rumah.

“Aaaa,” Rain berteriak girang karna Hujan dirinya mulai menutup mata, membuka lebar - lebar tangannya dan setiap tetesan Hujan yang jatuh.

Tiba - tiba Rain tak merasakan adanya hujan, apa sudah tak hujan?tapi Rain masih bisa merasakan suara - suara Hujan, Rain mulai membuka mata dan melihat didepannya sudah ada seorang anak laki - laki dengan sebuah payung hitam berdiri didepannya.

“WHAT?WHO ARE YOU?WHAT ARE YOU DOING HERE?” Tanya Rain dengan kalimat yang biasa dipakainya.

“Lo gak liat hujan?ngapain lagian hujan - hujan bukan malah dirumah malah diluar,” Omel laki - laki itu pada Rain.

Rain yang diomeli seperti itu sangat terkejut, berani - beraninya mengomeli seorang Rain!

“Gua gak kenal lo!jadi gak usah deh sok akrab,” Sarkasnya dengan nada kebulean jika berbicara memang khas Rain seperti ini.

“Ntar lo sakit, orang tua lo pasti khawatir!” Ucapnya lagi.

“So'?” Tanya Rain.

“Ya lo pikir sendiri lah!” Jawabnya dengan nada ketus.

“You're so rude!” Hardiknya kembali.

“I won't leave this rain!” Ucap Rain kembali bermain hujan.

“Siapa nama lo?” Tanya laki - laki itu.

“Rain, Rain Violetta Clarissa.” Jawab Rain dengan menekankan nama depannya memberitahu bahwa dirinya sangat menyukai Hujan.

Laki - laki itu tersenyum pantas perempuan itu menyukai Hujan dari arti namanya saja sudah jelas.

“Okey ayo kita berkenalan, namaku Rey Atmadewa.” Ucap Rey mulai memperkenalkan namanya.

“I don't care.” Sahut Rain dirinya benar - benar tak peduli.

Rey agak tersinggung dengan jawab seperti itu, ah perempuan dihadapannya ini sangatlah jual mahal, sombong!

“Sombong banget jadi cewe,” Sindir Rey yang langsung menjauh dari Rain.

Rain yang mendengar kalimat menoleh dan menatap Rey yang perlahan menjauh.

“Are you angry? I'm sorry I didn't mean to hurt you with my words that seemed arrogant, but I will always remember you. It seems like tonight I won't be able to sleep well because of you.” Ucap Rain tersenyum dalam rintikan hujan yang perlahan mereda dan pulang kerumahnya dengan langkah senang.

Rain akan selalu mengingat laki - laki itu semoga suatu saat kita bisa bertemu kembali, Rey.

TBC

Jangan lupa vote and komen nya ya, Terimakasih : )🦋

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang