Chapter: 5 🍼

5.1K 184 5
                                    


Sasuke's pov

Aku tidak bisa memakan apa pun. Ya, entah karena apa penyebabnya aku hanya bisa mengkonsumsi ASI seperti bayi. Dan Sakura adalah penyelamatku. Aku merasa aku memiliki ikatan yang begitu kuat dengannya sejak hari pertama dia mulai menyusuiku. Wanita itu sangat cantik. Walau awalnya aku risih tapi aku bisa melihat sosok ibuku di dalam dirinya.

Dekapannya yang hangat, belaian lembut jemarinya di kepalaku, dan tentu saja susunya. Maksudku payudaranya. Payudaranya sangat harum dan kulitnya halus. Putingnya selalu menonjol dengan ujungnya yang selalu meneteskan bulir susu putih. Aku bisa merasakan kasih sayangnya sangat besar hanya dengan melihat payudaranya saja. Tentu saja. Payudara itu penuh berisikan air susu untukku. Hanya untukku.

Aku senang menjadi bayi yang bisa bermanja-manja sambil menetek susunya. Kesalahan besar karena memberiku kesempatan untuk mencicip air susunya karena mungkin aku tidak akan mau berpisah dari susuannya.

Maksudku coba saja kau lihat ekspresinya yang lembut dan penuh kasih itu. Setiap hari payudaranya yang berisi susu lezat itu dibiarkan nenggantung. Dengan wajah lembut dan senyumnya, wanita itu selalu menawarkan air susunya padaku untuk dimimik. Aku adalah pria paling beruntung di dunia yang mendapatkan Sakura sebagai ibu susuku.

"Ma, aku mau mimik." kataku sambil menatap payudaranya dengan mulut berair.

Sakura seperti biasa, ia memakai pakaian tanpa bra untuk memudahkannya menyusuiku. Payudaranya montok, mulus mengkilap dan padat berisi karena ada banyak susu di dalamnya.

"Iya, aku lupa waktunya makan malammu. Ayo sini, Mama akan menyusuimu." kata Sakura membimbingku agar duduk di sofa.

Sakura melepas tali spageti di lehernya, sepasang payudaranya menggantung telanjang di hadapanku. Wanita itu sudah siap menyusuiku. Asal kalian tahu saja, puting pink Sakura selalu berdiri tegak. Sakura memang pernah bilang jika ia selalu membutuhkan mulut bayi menetek dan menghisap susunya agar payudaranya tidak sakit. Dan akulah bayi besarnya itu.

Aku langsung menenggelamkan kepalaku di gundukan daging kenyalnya. Kedua tangan Sakura memelukku erat. Aku suka menjilati tetesan susunya, mengulum putingnya seperti sedang mengunyah permen, lalu mulutku mengerucut menyedot puting itu hingga susunya keluar membasahi kerongkonganku. Sementara mulutku mengenyut puting susunya, aku menatap wajah lembut keibuan Sakura saat sedang menetekiku. Wajahnya seperti malaikat, seperti sosok ibuku sendiri, ibu yang sedang menyusui bayinya penuh kasih.

"Aku jadi teringat saat-saat aku masih menyusui Sarada dulu. Anak itu sama rakusnya denganmu. Aku juga sering mengelus surai hitamnya." Sakura bergumam tidak jelas sambil menepuk-nepuk kepalaku. "Aku sangat merindukan hari-hariku menjadi seorang ibu menyusui. Dan kau telah memberikan aku kesempatan untuk merasakannya lagi."

Pantas saja jika wanita ini sangat keibuan. Dia punya anak yang pernah disusuinya dulu.

"Mama, aku ingin bicara denganmu." kataku dengan tatapan serius.

"Eh? Ada apa Sasuke-kun?"

"Tolong jangan sapih aku. Aku tidak mau disapih. Meskipun nanti aku akan sembuh dari penyakit ini aku tidak mau berpisah dari susuanmu." kataku dengan tatapan memohon.

Sakura terdiam sejenak. Mungkin terkejut dengan permintaanku. Aku benar-benar tidak ingin berpisah dari susuannya. Wanita itu menitikkan air matanya lalu mengangguk.

"Aku akan berbicara pada Shishou nanti. Aku pun berpikiran sama. Ibumu direnggut darimu saat kau masih kecil. Aku tidak sanggup melihat seorang anak dipisahkan secara paksa dari susuan ibunya." kata Sakura sambil mengusap air matanya.

Wanita ini memang berhati mulia. Dia pun tidak mau berpisah denganku. Maafkan keegoisanku, Sakura. Sebenarnya itu karena aku ketagihan air susumu yang lezat itu. Setelah mencicip seteguk susumu rasanya aku tidak bisa berhenti menetek. Aku tidak mungkin bisa. Kemudian Sakura kembali menyusuiku dengan puting susu kirinya. Aku merasa lega karena wanita ini tidak akan menyapihku. Dia akan terus menyusuiku.

SASUSAKU : MAMA'S MILK 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang