4 - Jenguk

148 24 46
                                    

Vote komen ya

Happy reading ^^

















Malam ini, Matem dan kawan-kawannya sudah berada didepan kamar inap Malik.

Sebelumnya mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, karena jika mereka mengenakan seragam sekolah dan ketahuan oleh salah satu guru ataupun murid tukang cepu maka mereka akan terkena masalah.

Salah satu aturan mereka disekolah yang tak tertulis adalah dilarang keluyuran diluar area sekolah dengan pakaian seragam sekolah, jika ketahuan melakukannya akan didenda sebesar 30 ribu perorang.

Yang bener aja, rugi dong.

Bisa-bisa nanti uangnya dikorupsi sama OSIS lagi. Keenakan ntar, kan lumayan itu 30 ribu bisa buat beli bakso, bisa buat beli kerupuk, ataupun gorengan satu plastik.

Heran deh, jangan-jangan disini ada budaya buat korupsi dan mengingkari janji ya?

Upss

Tapac, Samsul, Gemma, dan Kaguma yang awalnya tidak datang ke sekolah pun ikut datang ke rumah sakit untuk menjenguk teman se-perbobrokannya. Tentunya dengan niat merusuh di dalam lubuk hati mereka yang paling dalam.

Namun sayangnya Marvel tak bisa datang karena acara keluarga.

Nevin sudah memasang kuda-kuda ingin menendang pintu kamar inap Malik, namun belum sempat melakukannya Azre sudah lebih dulu membukanya.

"MA—" Baru saja Kevin ingin berteriak memanggil Malik.

Azre lebih dulu menyumpal mulu Kevin dengan salah satu pisang yang ia bawa.

Tentunya pisang itu sudah di kupas bagian atasnya, kurang baik apa coba Azre tuh?

Azre membawa semacam keranjang berisi buah-buahan, yang dimana salah satu buahnya adalah pisang. Sebenarnya itu bukan dari dirinya melainkan dari Marvel sebagai permintaan maaf karena tidak bisa menjenguk Malik.

Ledib, Firman, Kaguma, dan Gemma yang melihat itu tertawa bengek tanpa suara saat pikiran mereka yang tidak suci melihat Kevin yang disumpal pisang.

Samsul geleng-geleng kepala, mau heran tapi anak-anak brutal.

Matem memasuki kamar inap Malik terlebih dahulu lalu disusul dengan yang lainnya, Azre meletakkan keranjang buahnya disebuah meja yang ada disana. Malik tengah tertidur diatas ranjangnya, wajahnya pucat seperti orang sakit pada umumnya.

Niat mereka yang awalnya ingin merusuh pun seketika sirna saat mendapati sang bestod benar-benar sakit.

Ledib menyentuh nyentuh lengan Malik, membuat Gemma yang berdiri dibelakang Ledib mengeryitkan dahinya.

Nih anak Kalimantan kenapa lagi coba?

"Dib, lu ngapain dah?" Tanya Gemma.

"Kita udah kesini masa dia kaga bangun sih?" Sahut Ledib, ekspresinya tampak sedikit kecewa.

Ayon jadi geleng-geleng kepala melihatnya, "ya biarin ajalah Dib, orang si Malik lagi sakit juga. Dia butuh istirahat, mau keluar? Gua traktir minuman kaleng" rayu Ayon.

Saat perjalanan menuju kamar Malik tadi, ia melihat ada sebuah mesin minuman kaleng. Jarang-jarang di Indonesia ada begituan, biasanya akan ada banyak di Jepang.

Norak dikit, dia pengen nyoba. Gak bisa dibilang norak juga sih, soalnya di Indonesia jarang banget ada mesin minuman kaleng.

Meskipun isinya ya 11 12 sama yang ada di supermarket.

"Ya udah" Sahut Ledib.

Lalu mereka berjalan keluar berdua, membuat sebuah tanda tanya bagi yang lainnya.

"Kita kaga diajak nih?" Ucap Kevin.

Ayon menoleh kebelakang, "kaga" sahutnya lalu keluar dari kamar inap Malik.

"Biarin ajalah mereka berdua, bucin tuh" gurau Matem.

"Shipper Leyon lu tem!" Timpal Firman.

Kaguma terkekeh mendengarnya, "kok bisa ya ada banyak siswi yang jodohin mereka?" Tanyanya.

Yang lain jadi ikut berpikir mendengar pertanyaan dari Kaguma, iya juga ya? Kenapa gitu loh, padahal menurut Ayon dan Ledib mereka tuh gak ada yang spesial dari pertemanannya.

Biasa aja gitu loh menurut mereka.

"Lagian temen mana yang manggil nya sayang sayang begitu njr?" Sahut Nevin setelah kesunyian melanda selama beberapa menit.

"Iya juga ya," ucap Malik yang tiba-tiba nimbrung.

"Anjr lu Lik! Kaget gua" kaget Azre.

"Eh Lik, tuh ada buah-buahan dari Marvel" Ucap Samsul.

"Katanya maaf gak bisa datang soalnya ada acara keluarga" timpal Matem.

Malik mengangguk, kondisinya saat ini sudah mulai membaik meskipun belum pulih total. Ia masih merasakan sesak nafas.

Kedatangan anak-anak brutal yang dikira akan mengobati rasa bosannya ternyata tidak membantu sama sekali, malah membuatnya sakit kepala karena Matem dan Kevin yang seperti biasa pasti ada saja yang dipermasalahkan.

Azre dan Firman juga dari tadi asik berdua, saling bercanda. Kaguma dipojok ruangan malah ketiduran sambil duduk diatas kursi yang ada disana, sedangkan yang lain ada yang duduk di kursi ada juga yang lesehan.

Rasanya Malik kayak di kacangin gitu loh, untung ada Tapac yang dengan baik hati ngupasin kulit apel yang ada di keranjang buah. Lop banyak-banyak deh buat Tapac, pikir Malik.













Udahlah jarang update, pas update malah pendek
Sorry ya hehe, tiba-tiba bingung kelanjutannya gimana :)

Vote komen guys!

Udah ya, saya mau gak tau ngapain.

Nanti lagi ~

31 Mei 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brutal Lawak || YTMCI [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang