empat

15 2 0
                                    

Tidak percaya, atau
Belum Terbiasa?

" ngapain Lo liatin dia kaya gitu? Suka Lo? Hello Joanne yang tidak tau diri, Lo itu hanya mencari uang, ayo jadi cewek matre!"

Joanne menepuk-nepuk wajahnya sembari bercermin, meratapi hal bodoh yang dia lakukan dengan kedua matanya yang tidak sengaja terus menatap Lakra yang terlihat lucu ketika mengunyah makanan.

" Lo-engga-mungkin-suka." kata Joanne dengan penuh penekanan untuk dirinya sendiri.

Walaupun berkali-kali menyesali tetap saja ini sudah terjadi, apa yang bisa ia lakukan selain mencegahnya agar tidak terjadi lagi di lain waktu.

" apa-apaan sih Joan, Lo itu konyol tau tau, inget ya dia itu sugar Daddy jadi anggap dia brankas berjalan o."

Hanya ini cara yang ampuh, mengingatkan kembali bahwa Lakra Louney adalah mesin ATM berjalan yang dia miliki, tidak ada yang namanya kisah kasih, hanya sekedar bekerja.
Joanne membasuh wajahnya lalu berjalan ke arah ranjang, menjatuhkan diri disana setelah hari yang panjang dan melelahkan.

" ahh besok gue harus kerja, lupain yang tadi. Sekarang ayo kita tidur."
Matanya terpejam ketika itu, tidak ada suara apapun yang mengganggu dan dengan mudah Joanne terlelap dalam tidurnya.

Tidak jauh berbeda dengan rutinitas membosankan pada sebagian orang ketika tidur Lakra juga merasakan hal yang sama, langit-langit kamarnya yang gelap hanya menampilkan sebuah cahaya bulan yang menembus ke dalam kamarnya, ini yang membuatnya enggan makan terlalu malam, membuat susah untuk tidur.

" kenapa bisa dia makan malam semalam ini, " ujar Lakra, dia bangkit dari kasurnya lalu berjalan menuju balkon

Ketika menyingkapkan sedikit gorden Lakra melihat jika jendela di sampingnya terbuka karena gorden dalamnya terbang tertiup angin hingga berayun ke luar.

" dia tidur?" gumamnya, saat hendak kembali masuk ke dalam Lakra tidak sengaja menginjak bagian gorden yang menjuntai hingga ke lantai, dan kejadian naas terjadi.

Awal mula kejadian yang membuat lengan kanannya mengalami patah tulang, mendengar keributan di kamarnya wanita yang dia kira susah tertidur itu datang dengan tergesa-gesa dan melihatnya terjatuh sambil memegangi tangannya sendiri.

----

" masih sakit? Ngapain coba malem-malem begini Lo diem di luar?"
Kata Joanne seraya membuka pintu depan rumahnya.

Karena merasa lengannya tidak baik-baik saja Lakra meminta bantuan Joanne untuk mengantarnya ke rumah sakit dan malam itu juga dokter memasangkan gips karena tulang lengannya patah, berhubung tidak mengalami luka serius di daerah tubuh lain Lakra memutuskan untuk pulang setelah lengannya mendapat perawatan.

" biasanya juga gue yang teledor, agak aneh liat Lo agak nyeleneh kaya gini."

Lakra menatap Joanne yang sibuk mencari kunci di dalam tasnya, sebetulnya dalam kondisi seperti ini Joanne masih lebih teledor darinya karena mencari kunci yang sejak tadi bahkan dia selipkan di jari-jari pagar.

" walaupun saya teledor kali ini kamu tetep lebih ceroboh Joan," katanya sambil menyodorkan kunci yang sejak tadi dicari olehnya.

" ih ada dimana nih? Astaga di pager ya? Gue lupa." ujar Joan dan setelah pintu terbuka ia mempersilahkan agar Lakra masuk lebih dulu.

" lo bisa ganti baju sendiri kan? Istirahat aja, kalau perlu besok engga usah kerja dulu."

" besok saya ada meeting pagi, engga bisa mendadak izin." jawab Lakra, sebetulnya ia hendak meminta bantuan Joanne untuk membuka jaketnya, namun melihat wanita itu sibuk membereskan gorden di kamarnya ia urungkan niat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mari Hilang KendaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang