Jangan lupa vomentttt
****
"Ohh ini, itu tadi habis di gigit semut" Ucap Senja sambil memegang telinganya.
"Gila lo" Ucap Variel.
"Loh,kok gila sih,emang iya kan,habis di gigit semut" Ucap Senja lagi,berbohong.
"Terserah" Variel bukan orang yang gampang di bodohi.Ia tau,bahwa itu bekas jeweran,di tambah lagi ada bekas kuku di sana.
"Untuk yang kesekian kalinya,makasih ya udah nganterin aku pulang" Ucap Senja yang sudah turun dari motor Variel.
"Oh iya,itu lukanya jangan sampai lupa di obatin" Lanjut Senja kembali mengingatkan.
"Gk usah terlalu peduli sama orang, kalau lo aja sebenarnya masih butuh orang lain" Ucap Variel skakmat.
Senja diam memikirkan perkataan Variel, senampak itu kah keterpurukannya di hadapan Variel? padahal sebisa mungkin,dia menyembunyikan bahwa dia juga terpuruk,tapi kenapa laki laki di hadapannya ini,seakan-akan tau semua tentangnya,Yohana saja yang notabenenya sahabatnya,sampai sekarangpun tidak tau kalau dia sering mengalami keterpurukan.
"Gk usah di pikirin,gue pulang" Ucap Variel.Tidak lupa Variel menyempatkan untuk mengacak rambut Senja.
Senja membeku di tempatnya,apa tadi? Kenapa jantungnya berdetak lebih cepat saat Variel tiba tiba mengacak rambutnya.
****
Sepanjang perjalanan Variel terus memikirkan Senja,bohong jika Variel tidak peduli pada Senja.Nyatanya,di saat keadaannya pun tak karuan,yang ada di pikirannya hanyalah keselamatan Senja.
"Lo perempuan hebat yang gue temuin setelah mama" Ucal Variel dalam hati.
Variel terus melajukan motornya dengan pikiran yang berkecamuk,dan tanpa di rasa,sekarang ia sudah berada di rumah tempat tinggalnya sedari kecil.
Tapi bagi Variel,sekarang rumah itu tidak pantas di sebut rumah,rumah itu bagaikan penjara untuknya.
Variel memarkirkan motornya dan masuk ke dalam rumah yang menurutnya adalah penjara dan dia lah tahanannya.
"Keluruyan kemana kamu,jam 9 baru pulang" Ucap Jhosua,papanya Variel, tapi sudah menjelma menjadi iblis bagi Variel.
Variel hanya berhenti sebentar mendengar pertanyaan papanya, setelahnya dia naik ke lantai dua menuju kamarnya.
"kurang ajar" Ucap Jhosua dan kembali menonton siaran tv yang sempat tertunda.
Variel memasuki kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya.
Variel terlelap tanpa memperdulikan luka yang sudah mengering di wajahnya.
****
Hari sabtu dan minggu sudah berlalu.
Tibalah di hari senin, hari termalas bagi siswa siswi yang segan mengikuti upacara.
"Eh neng senja kok gk nitipin kue ke sini" Tanya bi Hana yang tidak sengaja melihat Senja lewat di depan kantinnya.
"Eh iya bi,itu soalnya tante aku mulai sekarang kuenya di titipin aja sama warung dekat rumah"ucap Senja.
"Yaudah bi,Senja masuk kelas dulu ya" Ucap Senja kemudian mulai berjalan menuju kelasnya.
****
"Eh eh,sini deh" Ucap Yohana heboh pada senja yang baru saja masuk kelas.
"Ada Apa sih?" Tanya Senja malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionDia adalah seorang perempuan yang sulit untuk di tebak, seorang perempuan yang ceria, namun di balik keceriaannya, terdapat beberapa luka di sana.Dia memang tidak menunjukkan luka itu.Ya,dia adalah senja, perempuan yang paling kuat, perempuan yang p...