Festival pertama sang naga#4

40 37 9
                                    

Penuh dengan warna, canda tawa, dan berbagai makan telah siap di beli
Dan sekarang Hikari Sedang berjalan jalan untuk menikmati Festival ia mencari-cari barang yang ia butuhkan mulai dari 2 permata, 2 tali perak dan pengait kecil untuk kalung
Lalu yang terakhir adalah bahan makanan untuk Ratu Viona, ibunda Hikari.
"Sudah selesai!"
"Kalau begitu, boleh aku bebas disini?, kalian bisa menungguku"
"Tapi tuan putri, kami-" larang sang prajurit
"Jangan khawatir, kakakku juga tidak akan tahu" Jawab Hikari
"Mungkin" Sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal
"Aku mohonnn" Sambil mengatupkan kedua tangannya Hikari memohon kepada para prajurit kakaknya itu
Para prajurit tidak punya pilihan lain yang penting tuan putri bersenang-senang akhirnya jawaban memuaskan untuk Hikari muncul anggukan dari para prajurit membuat Hikari sangat senang karena ia bisa pergi tanpa ditemani, ia akan pergi ke perbatasan untuk menemui pangeran kegelapan 'Anzhong'
                                  🍁
Hikari memasuki kerumunan dan berbelok ke arah hutan, ia berlari menyusuri hutan karena hari ini memakai celana dan sepatu bot ia berlari hingga ia sampai pada sebuah gua, Hikari dengan nafas tak teratur Hikari berhenti sejenak dan menatap goa gelap itu tidak ada rasa takut karena seseorang yang ia cari sedang menunggu disana, Hikari kembali berjalan dengan tenang ia memasuki goa itu memang gelap Hikari menyalakan cahaya dari tangan nya berbentuk bola cahaya sinar itu memenuhi isi goa Lalu ada penghalang tak terlihat Hikari melihat orang yang ia cari
"Kamu"
Orang itu menoleh dan melihat Hikari, orang itu memakai pakaian para pemburu dan berjubah hitam hampir sama dengan yang dikenakan Hikari tapi jubahnya berwarna biru gelap.
"Kau sedikit terlambat Hikari"
"Ahahaha, maaf aku harus membujuk para prajurit" Ucap Hikari sambil menggaruk pipinya dengan lembut yang tidak gatal
Mereka berdua menempelkan tangan mereka ke Penghalang lalu mengeluarkan mana dan meminta izin kepada penghalang, Dengan ajaib tangan mereka bertemu Hikari menyentuh tangan orang itu, Anzhong  juga menyentuh tangan Hikari, Hikari menariknya keluar dari penghalang mata mereka bertemu dan membuat hangat goa yang gelap itu, "maaf membuat mu menunggu" Sambil menarik perlahan tangan Anzhong Hikari mundur perlahan 'BERAT' kata itu seketika muncul di kepala Hikari
Anzhong hanya terpana melihat kecantikan Hikari.
Mereka terjatuh bersama karena Hikari tidak sanggup menahan berat nya tubuh Anzhong Hikari tertimpa Anzhong namun Anzhong menahannya dengan tangannya agar tidak menimpa Hikari.
"Terimakasih" Ucapan untuk pertama kalinya untuk Anzhong ia tidak pernah diajari untuk berterima kasih bahkan orang tuanya sendiri, ibu Anzhong berusaha mengajari Anzhong namun selalu dilarang oleh sang Raja.
"Eumm, sebelum itu boleh aku tahu siapa namamu" Tanya Hikari membuat Anzhong tersadar dan duduk lalu menarik tangan Hikari agar duduk didepan nya Hikari terdiam dan menurut lalu Anzhong memegang bahu Hikari dan menatapnya lekat lekat  "kalau begitu saat diluar panggil aku Felix tapi jika saat kita berdua seperti ini panggil aku Ryuu" Jelas Anzhong "Lalu aku harus memanggil mu Hikari atau apa?" "Violet" Anzhong diam dan menatap Hikari lekat lekat "Kamu panggil aku Violet saat diluar"
Anzhong menggendong Hikari dan berlari menyusuri hutan dan terbang sesekali Hikari hanya diam dan menurut "Dimana Festival nya?"
Tanya Anzhong sambil melompati berbagai dahan pohon dan menggendong Hikari tentunya.
Hikari menunjuk Cahaya berwarna warni "Disana".
Anzhong bisa melihat banyak cahaya yang menyambut nya ia berhenti didepan taman yang sepi lalu menurunkan Hikari, Dan Hikari mengeluarkan sesuatu dari sakunya sebuah kalung berwarna emas dan berwarna ungu gelap " Ini untukmu Ryuu aku membuat nya sendiri" Ungkap Hikari
(Kita panggil Ryuu dulu yak!, Ryuu itu Anzhong)
Ryuu mengambil kalung berwarna ungu gelap lalu ia merasakan sesuatu masuk kedalam kalung itu
"Kamu merasakan nya?" Tanya Hikari
Ryuu mengangguk
"Aku membagi separuh mana cahaya disitu" "Dan semakin anda memakai nya mana akan semakin banyak tersimpan tapi tenang saja itu tidak akan membuat mu jatuh sakit" Sambil menunjuk kalung yang Ryuu pakai Hikari menjelaskan bahwa ia seharian ini mengeluarkan mana yang banyak untuk kalung itu dan baru selesai tadi.
Ryuu sebenarnya sedikit terharu
Ini pertama kali nya ia diberi hadia, bahkan seumur hidup hingga ia ber umur 15 tahun, saat Ryuu ber ulang tahun tidak ada yang pernah memberi satu barang pun bahkan satu tangkai bunga, Tanpa sadar bibir Ryuu mengukir senyuman Hikari yang melihat itu membuat hatinya hangat ia segera menarik Tangan besar Ryuu dan mengajak nya masuk ke dalam Festival
Mata Ryuu bersinar untuk pertama kalinya ia melihat tempat yang selama ini gelap ternyata masih ada banyak cahaya Kerajaan Libertandia Kerajaan Cahaya Ryuu mengetahui banyak musuh yang menginginkan Kekayaan melimpah dari Kerajaan ini terutama para penyihir tidak hanya negara lain bahkan Negara nya sendiri juga mengincar Kerajaan cahaya ini Banyak cara dilakukan untuk menembus pembatas namun selalu gagal Namun itu ditepis oleh Ryuu sang 'Naga' karena dengan mudahnya menembus penghalang dengan mudah dan entah kenapa ia bisa menembus penghalang itu sendirian atau ada seseorang yang tidak sengaja menyentuh penghalang itu juga, Lalu bisa saja pasukan kerajaan lain akan menyerang Libertandia dan-
Sentuhan hangat di pipi Ryuu membuat lamunan Ryuu pecah sebuah bola kuning emas menempel lengket di pipi Ryuu "Kamu sedang memikirkan apa sampai tidak menjawab pertanyaan ku?" Tanya Hikari sambil memasang wajah cemberut blush! Ryuu sedikit tidak enak dengan mengabaikan Hikari tadi
"Maaf aku-" Mulut Ryuu ditahan oleh bola emas itu, manis Hikari tersenyum
"Bagaimana?, enak bukan?" Tanya Hikari "Jangan membebani pikiran mu sekarang, kita sedang bersenang-senang ya?" Tidak ada pilihan lagi selain mengangguk mereka menikmati Festival nya dari melihat teater,bermain permainan dan memakan permen.
Hingga tak terasa waktu
Sudah mulai larut Ryuu dan Hikari sedang duduk beristirahat
"Bagaimana?, kau mau kan ke Festival ini lagi?" Tanya Hikari
Ryuu diam sejenak menatap langit
"Sepertinya tidak bisa, meskipun aku ingin".

princess of light and prince of darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang