Kekasih#7

17 18 7
                                    

Bintang-bintang telah bersinar terang dengan Bulan purnama bulat sempurna dengan cahaya nya yang menyinari Dunia yang gelap
Hikari sedang melamun dibak mandi nya yang lebar sambil menatap bulan Yang indah entah kenapa malam ini banyak sekali kunang-kunang yang keluar, Hikari melamun di Jendela nya yang terbuka.
'Kenapa aku begitu gelisah?, memangnya apa yang akan terjadi?'
Tanya Hikari pada dirinya sendiri
Lalu Akira masuk sambil membawa Handuk untuk Hikari
"Bagaimana airnya putri?" Tanya Akira agar Hikari tidak grogi untuk malam ini.
"Hangat dan begitu wangi, terimakasih"
Mendengar itu Akira hatinya tenang dan sekaligus senang.
Dikamar Hikari sudah ada 3 pelayan termasuk Akira
Mereka menyiapkan gaun dengan hiasan bunga disekitar pinggang berwarna emas serasi dengan mata Hikari dan untuk hiasan rambutnya Hikari lebih memilih bunga mawar berwarna kuning agar senada dengan baju dan warna matanya.
Semua sudah Siap Hikari diantar oleh Viona hari ini Viona memakai baju yang sama dengan Hikari.
                                   🍁

Sebelum berada di dekat pintu yang menuju ke Aula pesta Hikari diberi pesan oleh Viona
"Hikari"
Dengan suara lembut nya dan tangannya yang mengelus pipi Hikari dengan Lembut bak Bidadari tak bersayap Viona adalah Ratu tercantik yang pernah ada.
"Saat Hikari merasa kurang mampu jangan sungkan untuk meminta bantuan pada orang-orang yang ada disekitar mu ya?"
Senyum dan pesan yang indah itu selalu dinantikan oleh Hikari.
                                   🍁
Pintu besar berwarna putih itu terbuka dengan lebar memperlihatkan kerumunan para bangsawan yang menunggu dirinya dan dibawah sana ada Semua anggota keluarga nya termasuk Keluarga kerajaan Libertadores.
Hikari menuruni tangga yang melingkar
"Sang Cahaya Kerajaan Libertandia!"
Teriak Sang Komandan kerajaan menyambut Kedatangan Hikari
"Putri Hikari Eizer Libertandia!, masuk ke Ruangan!!"
Semua Sorot mata langsung tertuju pada Hikari.
Hikari berdiri ditengah tengah singgah sana Eizer dan Viona
"Hari ini,adalah Hari Upacara kedewasaan putri Bungsu ku yang sangat aku sayangi!" Pidato Eizer dengan memegang punggung putrinya yang sudah tinggi.
"Sekarang ia berumur 19 tahun, sesuai dengan peraturan turun temurun kita!, seseorang yang sudah berumur 19 tahun akan memiliki jiwa kebebasan dan hasil dari karakter yang orang tua ajarkan pada anak itu!, akan diperlihatkan saat mereka dewasa!, dan untuk merayakan itu!"
Eizer berhenti sejenak lalu menoleh ke arah Hikari
"Kami keluarga kerajaan menyumbangkan makanan tak terbatas di daerah daerah kumuh yang tidak bisa dijangkau!, dan juga keperluan lain yang dibutuhkan akan diberikan oleh Keluarga Kerajaan!, kalian Nikmati lah pesta yang sudah disiapkan oleh Putriku sendiri!!"
"YAA!!"
Suara tawa yang menggelegar membuat Hikari sedikit terkejut mereka semua tertawa bersama lalu Pengawal dengan seragam gelap masuk.
"Keluarga kerajaan Libertadores!, memasuki Ruangan!!"
Seorang Pria dengan tubuh besar sebesar beruang namun tampan
Mungkin hanya ukuran ototnya saja yang besar bukan tubuhnya itu membuat Hikari takut dan gemetar
Sion dengan rambut nya yang berwarna hitam gelap
Mata emasnya yang tajam, kulit nya yang cokelat dan tubuh nya yang tegap, Sion masuk dengan dengan wanita berambut ungu gelap serasi dengan mata ungunya yang indah, dan kulit nya yang putih bersih, 'Belvina' Ratu kegelapan yang dikirim lebih dulu oleh Sion ke Libertandia untuk melakukan sesuatu.
                                 🍁
Seorang Pria dengan topeng Full face khasnya menghampiri Hikari Dan menepuk bahunya dengan lembut.
"Anda mencari seseorang Putri?" Tanya Anzhong Pada Hikari yang sedang memandangi kerumunan bangsawan.
Hikari menoleh dan melihat topeng yang menurutnya menyeramkan itu Anzhong tahu Hikari takut padanya saat ia mengenakan topeng ini, namun ia harus menghentikan rencana Ayahnya yang sudah dipenuhi nafsu itu.
"Musiknya akan segera dimulai" Anzhong memandangi para bangsawan yang mengajak kekasih nya masing-masing dan Hikari memandangi Anzhong,
"Sebelum itu boleh aku mengetahui namamu Pangeran?"
Anzhong mengulurkan tanganya yang dibaluti sapu tangan putihnya.
"Ryuu"
"Anda bisa memanggilku Ryuu, Tuan putri"
Mereka Saling tatap menatap Hikari mulai memasang wajah mengkerut Dan Anzhong hanya bisa tertawa kecil
Ryuu dan Hikari menuruni tangga yang setengah melingkar, mata bangsawan kaum wanita langsung tertuju pada Hikari dan Ryuu.
Namun beberapa bangsawan dari Kerajaan Libertadores menatap tidak suka pada mereka berdua, Hikari yang menyadari hal itu langsung mengalihkan pandangannya
"Tidak perlu mendengar kan mereka"
Ryuu menyadari perubahan wajah Hikari dan Sambil memerhatikan Keadaan sekitar.
Hikari merasakan sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan, 'Ryuu,nama itu sama dengan nama samaran Anzhong.... Apakah itu kau... Anzhong'
Hikari menatap Ryuu dengan tatapan berharap, Sambil terus mempertanyakan perasaan sebenarnya pada dirinya sendiri.
                                  🍁
Musik clasic dimainkan dengan begitu indah
Ryuu dan Hikari berada ditengah tengah para bangsawan lainya yang sedang berdansa dengan pasangan mereka masing-masing.
Seorang wanita berkulit putih, berambut hitam dan bermata hitam memandang tidak suka pada Hikari saat Hikari dan Ryuu sedang berdansa dengan begitu lincah dan indah, wanita itu didatangi pelayan istana yang bertugas menawarkan minuman lalu wanita itu mengambil satu minuman anggur dan ia berjalan sedikit mendekati Hikari dan Ryuu yang sedang melakukan gerakan berputarberputar, Lalu saat ia ditutupi oleh pedansa bangsawan lain ia melempar gelas itu ke arah Hikari dan
BYUR..
air itu mengenai Ryuu bukan Hikari, bersamaan dengan berhenti nya musik dan para bangsawan yang mengelilingi Ryuu dan Hikari berhenti menari, Hikari terkejut apa yang dilakukan Ryuu untuknya
"Anda tidak apa apa?, Putri?" Tanya Ryuu pada Hikari. Hikari langsung mencari seseorang yang melakukan itu
"Cahaya kebohongan" Ucap Hikari
Seketika Semua isi Aula bercahaya dan semua orang bercahaya suasana begitu hangat dan nyaman kecuali satu orang,Ryuu melihat seluruh Aula bercahaya membuat nya begitu nyaman dan Hikari yang melihat salah satu wanita yang terlihat gelisah dan tidak bercahaya langsung mendatangi nya
"Permisi nona" Sambil menepuk bahunya lembut, wanita itu menoleh dan memasang wajah sombongnya
Hikari memberi salam dengan menyilang kan kedua kakinya sedikit tertekuk, tangan yang memegang gaun dan sedikit membungkuk,
Wanita itu membuka kipasnya dan menutupi sebagian wajahnya.
Wanita itu memakai gaun berwarna abu-abu polos, dengan hiasan bulu bulu serasi dengan gaun yang ia kenakan, "iya?, ada apa?"
Hikari menatap Wanita itu dengan tersenyum Hikari mulai menginterogasi tamu nya itu.

princess of light and prince of darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang