Girls Night

15 1 0
                                    

.....



05. Girls Night

Ketiga orang gadis kelas dua sekolah menengah atas itu berkumpul di rumah salah satu dari mereka, yaitu Tamara. Kedua orang tua Tamara  sedang tidak berada di rumah, karena itu mereka memilih untuk berkumpul di sini agar lebih leluasa. Tidak hanya berkumpul, tetapi ketiga gadis itu juga akan menginap di rumah Tamara untuk malam ini.

Seperti janji mereka hari Rabu, minggu lalu, ketiga gadis itu akan menghabiskan waktu bersama selama akhir pekan. Ya benar, mereka tidak jadi melakukannya minggu lalu karena Tamara yang harus ikut latihan rutin klub futsalnya. Margareth juga ternyata harus ikut ke acara dengan keluarga tirinya yang berada di Singapura. Jadi agenda yang seharusnya minggu lalu itu tertunda.

Mereka baru saja pulang dari mall untuk berbelanja dan bermain. Ketiga remaja itu menghabiskan waktu hampir lima jam lamanya di sana. Kalau bukan karena nenek dari Margareth yang menelepon, mungkin mereka tidak akan sadar bahwa hari sudah malam sekarang.

Tamara dan Margareth sedang berdiri di depan cermin berbalut pakaian-pakaian yang mereka beli di mall tadinya. Kedua orang itu, terutama Margareth terlihat sangat puas dengan pakaian-pakaian yang dibelinya. Ah tidak, lebih tepatnya dibeli oleh Cassandra untuknya. Gadis berwajah oriental itu tersenyum senang, dua lembar dress Channel dan juga tas gratis siapa yang tidak senang(?)

"Gimana-gimana, cantikkan gue?" Margareth memutar-mutar badannya yang berbalut mini dress berwarna biru tua itu. Dress dengan model sabrina itu membuat bahu mulusnya terekspos. Belahan dada gadis itu juga sedikit menyembul karena dress yang ketat. Margareth sangat puas dengan penampilannya yang terkesan nakal itu.

Tamara mengangguk-angguk, "sini HP lo, gue fotoin," tawar gadis itu lebih dulu sebelum diminta oleh Margareth. Tamara sudah hafal tabiat temannya yang satu ini. Lagi pula Tamara yakin tidak lama lagi temannya itu akan memintanya untuk mengambil foto dirinya.

Margareth menyodorkan ponselnya kepada Tamara kemudian mulai berpose dengan berbagai gaya. Satu hal yang harus kalian ketahui, Margareth itu maniak berpose! Setiap memakai pakaian baru atau berada di tempat yang bagus ia selalu menyempatkan diri untuk berfoto terlebih dulu.

"Mana, coba liat dulu!" Margareth mengambil ponselnya untuk melihat hasil fotonya. "Iih kok jelek semua sihh!"

Tamara mendelik, "Itu udah bagus gue ngambilnya, lo nya aja yang jelek. Ketangkap deh sama cameranya."

Margareth balas mendelik ke arah Tamara. Sudah ada dua laki-laki yang memintanya untuk berpacaran hari ini, enak saja ia dikatai jelek.

"Eh gue tadi ditembak sama junior sekaligus senior ya! itu artinya gue cantik makanya mereka mau jadi pacar gue!"

"Iyadeh terserah lo, tapi lo yakin mereka nembak lo karena cantik? bukan karena yang lain?" Tamara menaik turunkan alisnya, ia mendapat hidayah berupa ide baru untuk menggoda Margareth.

Margareth yang pada dasarnya lemot mengerutkan alisnya bingung, "Yaiyalah, karena apa lagi kalo bukan karena gue cantik sama manis?!" sombongnya.

Tamara mengulas senyum jahil, "Cowo kan suka benda gede yang empuk-empuk. Nah boobie lo kan gede! jadi mereka pasti suka boobie lo doang, haahahaha!" ucapnya sambil memperlihatkan tangannya yang meremas udara.

Margareth yang akhirnya mengerti kini mengejar Tamara yang berniat kabur. Ingin sekali ia menjambak mulut lemas temannya itu.

"Anjing ya lo Ta! lo pasti irikan sama boobie gue! punya lo tuh! lebih mini dari choco chips! berenti Tamara! sini gue jambak mulut lo!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RED THREADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang