Chapter 4

13 1 1
                                    

Keesokan paginya gadis desa mengajak Crizly berjalan-jalan disekitar Kerajaan Light of destiny, gadis desa memperkenalkan tempat-tempat yang mempunyai keajaiban sihir seperti ramalan tentang bunga teratai di Danau
Destiny.
"Wow...bagus sekali danau ini suasana nya damai, eh itu hewan apa?." Tanya Crizly.
"Oh itu namanya hewan destiny, hewan yang memiliki kekuatan sihir untuk melindungi makhluk-makhluk disini, katanya sih mereka penyihir kerajaan yang dikutuk oleh Raja Greedy menjadi mahkluk aneh seperti ini, dan Ratu Staria membuat pelindung barrier didanau Destiny dengan bertujuan menjadi tempat orang-orang yang telah dikutuk oleh Raja Greedy." Sahut gadis desa sambil menjelaskannya tentang danau destiny.
Sambil melanjutkan perjalanan tiba-tiba langkah Crizly terhenti.
"Lah...malah berhenti." Ucap Gadis desa.
"Itu siapa?" Tanya Crizly sambil menunjuk ke arah menara kerajaan.
"Ohh...itu pangeran dikerajaan Light of Destiny." Jawab Gadis desa.
Tanpa berfikir panjang mereka berdua melanjutkan perjalanan, tak terasa seharian mereka telah berkeliling di desa dan disekitar Kerajaan. Sesampainya dirumah saat gadis desa sedang mempersiapkan makan malam Crizly pun kembali bertanya.
"Hey...aku tadi ngerasa pernah liat sosok pangeran itu sebelumnya tapi aku lupa kapan dan dimana aku melihatnya." Tanya Crizly.
"Ya iyalah kamu pernah ngeliatnya, kan kita tadi pagi baru ngeliat dia di menara kerajaan." Sahut gadis desa dengan nada bercanda.
"Iihh bukan gitu..." Ucap Crizly.
"Halah cuma perasaan mu itu."Ucap gadis desa dengan memotong pembicaraannya Crizly.
"Lupakan semuanya mari kita makan, besok temenin aku jualan buah didekat Danau Destiny ya." Ujar gadis desa.
"Oke." Sahut Crizly.

Matahari telah terbit disertai kicauan burung-burung yang merdu
Crizly dan gadis desa pun bersiap-siap untuk berjualan buah-buahan, setibanya di tepi Danau Destiny mereka berdua membagi tugas masing-masing gadis desa menjaga jualan nya dan Crizly berkeliling mempromosikan jualannya. Saat sedang berkeliling ada sosok laki-laki mendekati nya lalu berkata "Saya beli 5 Apel dan 4 Jeruk, jadi totalnya berapa?" Tanya lelaki itu.
"Eee... semuanya 15 koin." Jawab Crizly.
"Sebelumnya kamu siapa ya?" Tanya Crizly.
"Aku Kimberly pangeran dikerajaan Light of Destiny panggil saja aku Kim, lalu namamu siapa." Jawab Kimberly lalu bertanya kembali kepada Crizly.
"Oh, namaku Crizly." Sahut Crizly sambil tersipu malu.
"Sebentar kalungmu! Aku seperti pernah melihatnya tapi aku lupa dipakai siapa ya?" Ucap Crizly sambil berfikir keras untuk mengingat ingatannya.
"Owh, kalung ini adalah kalung pemberian dari ibuku." Jawab Kimberly.
"Wih jadi ibumu adalah Ratu dikerajaan, dimana beliau aku ingin bertemu dengannya." Ujar Crizly sambil melompat kesenangan.
"Ibuku telah tiada." Jawab Kimberly.
"Maaf-maaf bukannya aku bermaksud..." Dengan suara lirih Crizly merasa tidak enak.
"Ga papa, santai aja." Ucap Kimberly.
Dari kejauhan ada yang memanggil nama pangeran Kimberly.
"Pangeran dimana kamu." Teriak Raja Greedy.
"Aku pergi dulu ya, senang berkenalan denganmu." Ucap pangeran Kimberly kepada Crizly.
"Baiklah, sampai jumpa lagi." Sahut Crizly.
Sebaliknya dengan gadis desa yang sedang sibuk melayani para pembeli, pada saat itu Crizly menghampiri nya sambil tergesa-gesa dan berkata "Hey...aku tadi bertemu dengan pangeran." Ujar Crizly dengan nafas yang terputus-putus.
"Haa...terus apa hubungannya denganku?" Tanya gadis desa.
"Ya ga ada hubungannya cuma aku senang banget bisa kenalan sama dia, namanya adalah Pangeran Kimberly." Jawab Crizly dengan raut wajah yang senang.
"Eh bentar...kalungmu kok sama kaya kalung yang aku lihat dilehernya pangeran?" Dengan syok Crizly melihat kalung gadis desa yang sama dengan kalung Pangeran Kimberly.
"Aahh makin halu aja lah anak ini." Gumam gadis desa."
"Tapi pangeran tadi bilang kan, kalungnya itu pemberian dari ibunya tidak lain lagi dari Ratu Kerajaan ini." Batin Crizly sambil kebingungan dengan semua pikiran diotaknya.
"Heh malah bengong, kecepirit kamu ya?" Ledek gadis desa.
"Mana ada aku kecepirit." Sahut Crizly.
"Udah-udah bukannya fokus jualan malah mikirin yang ga seharusnya dipikirin, nanti kamu jadi kepikiran." Gumam gadis desa.
"Iyalah iya." Jawab Crizly sambil merapihkan dagangannya.

Jalur Langit Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang