B&W 2

1.7K 230 5
                                    

08:00.

Malam ini diluar tenda, Jenlisa dkk sedang duduk melingkar di depan api unggun.

Malam yang berangin dan juga sangat dingin, tidak dirasakan lagi oleh mereka akibat api unggun yang dibuat oleh para pengawal yang mengikuti Jenlisa libur atas perintah dari kedua orangtua mereka.

Meskipun Irene adalah kekasih Seulgi, dan Joy adalah kekasih Wendy, posisi mereka duduk berdampingan dengan saling merangkul.

Berbeda cerita dengan posisi duduk Jenlisa, dengan nyaman Jennie duduk di pangkuan Lisa, dan menyandarkan seluruh tubuhnya dengan nyaman disana.

“Nini mengantuk.” Lapor Jennie.

“Tidurlah.” Jawab Lisa.

Jennie hanya mengangguk, lalu menutup matanya. Yang lain sedang menikmati Chanyeol bernyanyi sambil memainkan gitar, sementara ada sepasang mata yang tajam sedang mengamati Jenlisa sepanjang waktu.

‘Jika mereka terus menempel seperti ini, bahkan sampai Tuhan datang, Jennie belum menjadi milikku.’

Apakah pemiliki batin ini adalah Mark Tuan? Hm, itu benar. Dia memang menyukai Jennie, tapi tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengutarakannya, atau sekedar menarik perhatian Jennie, karena seperti yang kita tahu—Jenlisa seperti lem dan prangko, tidak bisa terpisah.

Karena yakin Jennie sudah tidur, Lisa berusaha sangat keras agar bisa membawanya ke dalam tenda tanpa harus membangunkannya.

“Biarkan aku membantumu.” 

Lisa menatap dengan ekspresi yang datar pada pemilik suara di depannya. Itu Mark Tuan. Sepertinya dia ingin mengambil kesempatan untuk dekat dengan Jennie.

“Terima kasih tapi tidak perlu. Aku sudah biasa.” Jawab Lisa dengan pelan, tapi diantara mereka semua, hanya Seulgi yang bisa merasakan nada tidak sudi ada disana.

Mark tidak memaksa, dia mengangguk dan melangkah mundur.

Seperti yang Lisa katakan, dia sudah terbiasa dengan ini, maka dari itu—dengan sangat mudah dia mengatur Jennie ke dalam pelukannya, lalu membawanya ke tenda mereka.

“Jika kau ingin mendapatkan Jennie, kau harus membunuh Lisa terlebih dahulu.” 

Yang berkata seperti itu adalah JB. Yang lain tertawa karena mereka tahu JB hanya bercanda, namun—ide yang buruk ini sudah tertanam di benak Mark Tuan.

Apakah harus? Pikirnya dengan linglung.

“Jangan dipikirkan bodoh. Kalau kau benar-benar menyukai Jennie, maka tunjukkan itu dengan setulus hati.” 

Meski di awal JL CS tidak mengetahui perasaannya, lama kelamaan mereka mulai menebaknya dengan benar. Akhirnya mereka semua tahu kalau pria ini menyukai Jennie.

Mereka bisa menjamin, bukan orangtua Jennie yang sulit dihadapi, melainkan Lisa itu sendiri.

Karena perkataan Wendy barusan, dengan cepat ide buruk itu mulai patah di benak Mark. Itu benar, dia hanya perlu berani dan tulus.

“Baiklah.”

_____

Di dalam tenda, setelah meletakkan Jennie diatas tempat tidur, Lisa tidak keluar lagi. Dia juga berbaring disamping sahabatnya, memeluknya dengan nyaman dan masuk juga ke alam baka.

Dia seperti tidak peduli dengan Nana, ditambah—Jennie lupa memberitahu Lisa seperti yang dia janjikan pada Nana.

Dan karena Lisa tidak peduli untuk menghubunginya, Nana memutuskan untuk pagi-pagi skali menyusul mereka ke Jeju.

BLACK & WHITE. (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang