Sekarang ini Jenlisa dan kawan-kawan sudah berada di atas kapal, sedikit lagi mereka akan tiba di dekat pulau yang Jennie inginkan.
Selama proses persiapan mereka, Lisa selalu mengutamakan Jennie terlebih dahulu sebelum kekasihnya, rasa iri dan dengki sudah mendarah daging pada Nana, dia harus ekstra sabar, bahkan dia harus perbanyak memaklumi jika dia menginginkan hubungannya bersama Lisa tetap lama dan panjang.
Seperti saat ini, Lisa sedang membantu Jennie menggunakan perlengkapan untuk diving, sementara Nana hanya berdiri dalam diam menyaksikan mereka.
Wajahnya yang sedikit masam saat menatap Jennie ditangkap oleh Irene dan Seulgi, meski begitu—keduanya memilih diam dan melihat bagaimana masa depannya.
Apakah Nana hanya tampil palsu? Pertanyaan ini ada di benak Irene.
Apakah wanita ini hanya berpura-pura tersenyum pada Jennie? Sementara pertanyaan ini ada di benak Seulgi.
“Lili, kau juga harus membantu Nana.” Kata Jennie saat dia menatap Nana yang masih belum bersiap.
Lisa pun menatap kekasihnya dan menghembuskan napas. Karena Jennie yang meminta, dia melangkah ke arah peralatan yang akan digunakan oleh Nana dan membantunya juga.
Pasangan Seulrene saling memandang saat mereka melihat semuanya dengan jelas, bagaimana ekspresi Nana berubah sangat cepat saat Jennie menatapnya.
“Sepertinya mulai sekarang, kita harus memperingatkan Jennie.” Irene berbisik diantara keduanya.
Seulgi mengangguk, “Kau benar. Tipe manusia seperti ini sangat menakutkan. Mereka bisa tersenyum dikala hati sudah membenci. Jennie terlalu polos dan lugu.” Komentarnya dengan sedikit cemas.
Mereka tidak akan ikut campur dengan hubungan Lisa, tapi mereka perlu waspada untuk selalu menjaga Jennie. Mereka berdua sudah yakin kalau Nana hanya bersikap palsu di depan Jennie.
Mereka juga orang pintar, tidak semua orang bisa menerima bagaimana Jennie dan Lisa berinteraksi, salah satunya pasti Nana.
“Kau bisa bergabung dengan Irene dan Joy, aku akan menyelam bersama Jennie.” Tukas Lisa setelah selesai membantu kekasihnya.
Hati Nana sangat kesal, dia di perlakukan seperti wanita asing, bukankah mereka sepasang kekasih resmi? Kenapa selalu Jennie dan Jennie? Pikir Nana.
“Baiklah.” Dia setuju saja, karena menurutnya akan menjadi masalah jika dia menolak.
Karena Jennie sudah pergi bersama JB ke samping kapal untuk melihat ke air laut, dia tidak mendengar apa yang Lisa katakan pada Nana, mungkin kalau dia mendengarnya—dia akan meminta Lisa untuk bersama Nana dan bukan dirinya.
“Mau turun sekarang?” Tanya Lisa yang sudah berdiri di samping Jennie.
Tatapannya sangat lembut, tapi Jennie yang mendengar itu seketika berbalik untuk melihat Nana, namun segera di lanjutkan oleh Lisa:
“Dia akan bersama Irene dan Joy, aku harus bersamamu di bawah sana.”
Melihat Nana mengangguk, Jennie juga mengangguk. Saking polosnya, dia tidak bisa menilai kalau Nana sangat enggan untuk mengangguk.
“Ayoo Lili, Nini sudah tidak sabar untuk bertemu dengan nemo.” Kata Jennie dengan girang.
Karena perkataannya itu, suara gelak tawa terdengar, bukan Lisa yang tertawa tapi JB.
“Wae? Apa yang membuatmu tertawa?” Tanya Jennie dengan cemberut.
“Nemo-mu tidak ada disini Nini, disini hanya ada karang laut.” Jawab JB dengan menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK & WHITE. (JENLISA)
FantasyCerita ini relatif santai untuk sekedar menghibur. Jangan mampir kalau mau membaca yang menarik, karena cerita ini tidak terlalu menarik. Wkwk.