B&W 5

1.6K 209 5
                                    

Teman-teman, sebelum membaca part 5, simak ini sebentar.

Karena saya punya sedikit kesibukan, jadi saya ijin tidak update sampai hari selasa yaaa. Mohon maaf 🙂

Btw, selamat membaca!!!
________________________________

KIM’S Living Room.

Keinginan Lisa untuk makan buah apel harus ditunda, karena Jennie menyeret Ahjumma Kim ke living room untuk mendengarkan semua drama dalam hidupnya. Dia penasaran dengan Putra Ahjumma yang brengsek itu.

“Jelaskan lebih spesifik atau Nini akan marah.” Tuntut Jennie dengan serius.

Orang-orang yang bekerja bersama keluarga Kim ini sudah mengenal Jennie, baik dan buruk, termasuk Ahjumma Kim ini. Dia tahu kapan Jennie serius, dan kapan Jennie bermain-main. Dia tahu kalau Jennie tidak pernah membuang energi untuk hal-hal kecil, gadis manja ini hanya akan marah jika sesuatu yang besar terjadi. Seperti ini, tentang orang tersayangnya tertindas dalam hidup namun tidak bisa berbuat apapun dengan itu.

Kepala Ahjumma Kim tertunduk lesu, hal itu membuat Jennie sangat sedih. Yang dia tahu, dia sudah mengenal Ahjumma Kim ketika dia berusia 3 tahun, dia menilai kalau wanita paru baya ini memiliki karakter hidup yang patut di ancungi banyak jempol. Wanita tua yang semangat, tidak pernah mengeluh, murah senyum, dan sangat penuh dengan kasih sayang.

“Aku mempunyai 3 orang putra, yang nomor dua dan nomor tiga, cukup berhasil dalam hidup mereka. Mereka berusaha keras untuk membuat perubahan dari yang tidak punya apa-apa, menjadi punya segalanya…”

“...meski begitu, mereka tidak pernah mengindahkan tanggung jawab mereka sebagai seorang anak, bahkan disaat suamiku menderita sakit parah, mereka bertingkah tidak peduli sampai akhirnya dia mati…”

Karena Jennie memiliki hati yang lembut, permulaan cerita ini dia sudah meneteskan airmatanya tanpa suara. Lisa yang melihat itu hanya bisa menghela napas, wanita kekanak-kanakan ini memang tidak ada duanya kalau tentang menangis. Akhirnya dia merangkul Jennie untuk sekedar menguatkannya dari cerita kesedihan yang Ahjumma Kim sedang ceritakan.

“...namun, aku tidak pernah meminta, aku berusaha keras dalam bekerja sampai bertemu dengan Tuan Alex. Tuhan membuka jalan hingga akhirnya aku bekerja disini. Bahkan sebelum aku bekerja, saat itu Nyonya Han memberikan uang untuk membantu suamiku yang terbaring lemah di RS…”

“...hanya saja dia tidak bisa bertahan dengan kanker yang di deritanya. Dan anak sulung yang aku miliki, nasibnya sedikit berbeda dari kedua adiknya, saat suamiku masih hidup, dia cukup baik hati untuk membantu meskipun keuangan keluarganya tidak stabil…”

“...dia satu-satunya anakku yang rela berkorban untuk apa saja asal bisa membantu meringankan bebanku. Tapi, semua sikap manisnya berubah ketika dia mendapati Istrinya berselingkuh, dia menjadi tidak waras…”

“...dia sering mabuk, meskipun dia pekerja keras, semua hasilnya di buang ke perjudian atau pergi ke Bar untuk memuaskan rasa frustasinya. Karena dia tidak beruntung dalam hal financial, dia tinggal bersamaku, dia memiliki satu putri yang pernah aku ceritakan padamu waktu dulu…”

“...meskipun aku memiliki 4 orang cucu, hanya dia satu-satunya yang memperlakukanku dengan rasa hormat, dia selalu bercerita banyak hal untukku, harapannya, mimpinya, dan juga goalsnya di masa depan—”

Ahjumma Kim merasa hatinya sesak saat menceritakan semua ini. Airmatanya tidak mau berhenti mengalir, beban itu terlalu berat dan Jennie berhasil menyentuh titik kelemahannya yang sudah dia simpan seorang diri selama bertahun-tahun.

Dengan baik hati Jennie mengambil tisu lalu mengusap airmata di pipi tua itu, dia sangat menyayangi wanita tua ini, bahkan Lisa pun sama.

“Nona Jennie, sejak aku kecil, kedua orangtuaku selalu mengajarkan untuk tidak memperlihatkan kesedihanku pada orang lain, karena menurut mereka, hidup ini terlalu keras, kita tidak boleh menjadi lemah. Itulah kenapa aku selalu menerima tanpa mengeluh, aku pikir: selama aku bisa bertahan, aku akan terus maju tanpa peduli dengan diriku sendiri…”

BLACK & WHITE. (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang