kehidupan TNF yang di kepala keluargai oleh rion kenzo serta caine chana sebagai wakilnya. Hidup bersama beberapa anak mereka yang bisa di bilang banyak walaupun sebenarnya mereka tidak sedarah
Di sinilah gin, salah satu dari anggota TNF yang sedang menyendiri di kamarnya sambil menyanyikan lalu berjudul "sempurna" ayo ngaku siapa di sini yang langsung kebayang gin nyanyi?
sebenarnya dia punya teman sekamar yang sudah menemani nya dari kecil piyik hingga sekarang, tapi temannya itu hobi sekali balap mobil hingga keluar kota hampir setiap bulan, bosan sudah dia tidur sendiri beberapa hari ini, kapan coba temannya itu akan balik?
Sejujur dia sedikit iri dengan anggota lain yang setiap harinya tidur dengan teman sekamarnya masing masing meskipun itu tidak terlalu spesial. tapi dia juga pengen!! pengen guys!
saking lamanya dia melamun sambil bernyanyi sampai tidak sadar jika handphone nya berbunyi, ia sedikit kaget ketika benda pipih itu berbunyi menandakan ada yang menelepon, dia pun segera mengangkat panggilan telepon itu setelah membaca nama kontak yang tertera
" halo? "
" halo gin? gua pulang malam ini! jadi beresin kamar! gua ga mau liat kamar berantakan pas udah nyampe!!
" iya iya! bawel bgt lu, belum juga nyampe, udah ya gua mau beresin kamar gua tutup dulu. "
gin lalu menutup panggilan tadi sepihak, di pandang nya kamar itu dengan teliti dan bergumam " gua ngapain ya sampe bisa kek kamar di jajah maling pertamina gini? " gin pun mulai membersihkan kamar itu hingga bersih tanpa debu dan kotoran sedikit pun! karena memang teman sekamar nya itu tidak suka kamar yang berantakan
***
" ALLO SEMUA SOUTA PULANGG!! " baru saja masuk, suara cempreng yang sangat familiar bagi para pengguni rumah itu sudah menggelegarr di seluruh rumah, bahkan sang kepala keluarga hanya bisa geleng gelang dengan tingkah anak itu
" sou jangan teriak teriak napa? suara mu cempreng kali kalau teriak! " ucap gin yang baru turun setelah mendengar teriakan souta
souta hanya terkekeh dengan senyum kikuk di wajahnya " ya maap " ucapnya
para anggota keluarga yang mendengar teriakan tadi pun satu persatu mulai berkumpul
" ka souta! oleh oleh mia mana? " tanya sang adik paling kecil yaitu mia
souta memasang wajah bangga " oh tenang, souta udah nyiapin hadiah buat mia " souta lalu bergegas mengambil sesuatu dari bagasi mobil, di bawanya ke dalam rumah dan di berikan kepada mia
" nih buat mia " souta memberikan sebuah boneka yang sudah di pasang kalung berlian di lehernya " mia boleh pake kalungnya kok " ucap souta
mia merasa senang dan mengambil hadia itu dengan senang hati " makasih ka souta!! " mia lalu bergegas ke kamarnya untuk mencoba kalung itu sendiri
" oleh oleh buat kita mana? " tanya laki laki dengan rambut hitam dan tato di bagian leher,biasanya orang memanggil nya dengan riji, karna itulah namanya
souta tersenyum kikuk " gaada " jawabnya polos
" kok gaada? " tanya laki laki dengan rambut putih dan wajah yang......cukup manis?
" souta lupa guysss " ucap souta dengan wajah lesu, aduh author kebayang nada pas sauta bilang itu
" udah, souta istirahat dulu aja, kalian juga! adeknya baru nyampe udah di tagih oleh oleh! " ucap sang kepala keluarga
" tau ah, souta ke kamar dulu, pengen istirahat " souta lalu berpamitan kepada semua yang ada di ruang tengah den pergi ke kamarnya. Btw dari tadi mereka ngomong nya di ruang tengah
gin yang melihat kepergian souta hanya bisa tersenyum, yang lain lanjut mengobrol tentang agenda mereka di kota esok hari, sedangkan gin memilih untuk ke kamarnya setelah mendapat beberapa arahan dari rion ( kepala keluarga ) untuk menyiapkan diri untuk perampokan besok
gin berjalan kearah kamar dengan langkah yang santai, di bukanya pintu kamar dengan hati hati agar seseorang yang di dalam tidak terganggu
dia masuk dengan perlahan, menutup pintu juga dengan perlahan dan berjalan kearah ranjang dengan ukuran King size, cukup untuk tidur berdua atau lebih
dia berdiri di samping ranjang, menatap lekat lekat laki laki yang sedang tertidur lelap di atas ranjang
souta, laki laki dengan surai biru yang selaras dengan warna langit yang cerah di siang hari dengan tubuh yang lumayan kecil namun ideal, pinggang ramping, leher jenjang dan bibir se merah cerry itu......sungguh menggoda iman
gin terus menatap souta dalam dalam, souta juga sesekali mengganti cara tidur yang membuat baju yang ia pakai sedikit terangkat dan memperlihatkan perut mulus nan putih itu, oh iya jangan lupakan kulit seputih susu itu, membuat saya incekiur aja souta.
lama menatap souta gin akhirnya tersadar dan mengalihkan pandangan nya, lalu berbaring di sebelah souta, ia sedikit memeluk souta dan tidak di sangka souta malah memeluk nya balik bahkan sampai mendusel kan kepalanya pada bidang dada gin
gin terkekeh kecil, lucu sekali souta jika sedang seperti ini, souta jarang di rumah jadi jarang sekali gin melihat souta yang seperti ini, kenapa gin tidak sadar dari dulu ya kalau souta selucu ini? padahal dia sudah lama berteman bersama souta hingga sekarang menjadi keluarga yang sama meski tidak sedarah.
gin malas bergelut dengan pikirannya dan memilih untuk tuk menyamankan tidurnya di pelukan souta.
***
udah dulu! sorry kalau ada typo and sorry kalau ga jelas.
req alur? boleh