pagi yang cerah, sinar matahari mulai menerpa kulit putih dua insan yang sedang tidur berpelukan, salah satu dari mereka terbangun karna cahaya matahari yang mengganggu tidurnya
anak itu memposisikan tubuhnya untuk duduk namun tertahan karena merasa seseorang tengah memeluk nya, dia terkejut dan reflek menjauh, dia duduk di tepi ranjang membelakangi orang yang memerluk nya tadi
' ajg gua kira setan yang meluk ' ucapnya dalam hati
seseorang yang menyadari kalau di sebelahnya sudah kosong pun terbangun " souta? " ucapnya dengan suara berat khas orang baru bangun tidur
dia membuka mata perlahan dan di hadiahi dengan laki laki besurai biru yang sedang duduk membelakangi nya
" pagi sou " ucapnya sembari memeluk souta dari belakang " pagi gin " yang di peluk hanya pasrah, pasti sekarang gin sedang mode manja manja nya, tidak jarang dia berperilaku seperti itu pada souta
gin menyamankan diri sambil memeluk souta " souta " panggil nya
yang di panggil hanya berdehem kecil sambil meraih handphone nya yang berada di atas nakas tak jauh dari tempat dia duduk, bisa di jangkau hanya dengan mengulurkan tangan
" souta " panggil gin sekali lagi " kenapa gin? " jawab souta
gin diam sejenak.
" mau pat pat.... " ucap gin dan mempererat pelukan nya menyender kan kepalanya pada bahu souta
souta menghela nafas dan mulai menyentuh rambut hitam gin, mengelus nya perlahan membuat gin merasa nyaman
sudah lumayan lama mereka di posisi itu dan tak ada yang berniat mengakhiri nya sampai tak lama pintu kamar itu di ketuk beberapa kali " gin awas dulu, itu ada yang datang " souta panik, jika ada yang melihat mereka di posisi ini pasti akan salah paham
" ga mau, gini aja dulu " gin mempererat pelukan itu, tidak mau melepaskan nya
souta makin panik saat gagang pintu itu bergerak seperti ingin terbuka " gin awas! " souta mencoba melepaskan pelukan itu namun tidak bisa, tenaga gin lebih besar darinya
" loh di kunci? souta, gin, kalian udah bangun belum? " Terdengar suara dari luar, itu caine yang berniat membangunkan gin dan souta
" i-iya--!! ajg!! " ucapan souta tertahan karena merasa sesuatu merambat dan mengelus perutnya
" souta?? kamu kenapa?! " caine seperti panik mendengar suara souta di dalam yang seperti kaget dan menahan sesuatu
" ga- gapapa mami ahg!- "
" souta??! " caine mencoba membuka pintu dengan mendorong nya beberapa kali
sementara di dalam souta tengah menahan desahan nya " ghin!! ja-janganhh! "
kalian tau saat souta menjawab caine tadi, ide jahil muncul di otak gin, dengan perlahan dia memasukan tangannya ke dalam kaos yang souta pakai, mengelus perut itu dan sesekali dengan nakal ia mencubit ummmmm tau lah ya, ga perlu di kasih tau pun kalian pasti tau:))
di luar caine sedikit panik tapi dia menjadi lebih tenang saat mendengar suara gin dari dalam " gapapa mami, tadi kaki souta nggak sengaja nabrak meja " ucapnya
caine pun tenang, dia kira terjadi apa apa pada souta " ya sudah, kalian mandi lah kalau sudah turun ke bawah untuk sarapan " ucap caine
" iya mih " ucap gin yang masih bermain dengan tubuh souta di dalam " sou, gimana kalau kita main bentar? "
entah kesambet apa gin berbicara seperti itu " ja-jangan bodoh! aghtth!!" souta mati matian menahan suaranya saat ini
gin tidak suka dengan jawaban souta, haruskah dia bermain kasar? dengan paksaan? gin rasa tidak, bisa bisa souta ngambek setaun kalo gitu
souta tidak tahan, dia membalik badan menghadap gin, gin sedikit terkejut, apa souta berubah pikiran?
gin memperhatikan wajah itu, mata sayu dengan nafas yang tidak teratur... wtf bro!
souta menatap gin dengan sinis
PLAK!!
OH... tamat sudah riwayat gin....
souta menangis, menampar gin? dengan cepat dia keluar dari kamar meninggalkan gin yang masih terkejut? dan yah...dia keluar dengan keadaan masih berantakan dengan air mata yang masih mengalir..
sepertinya kali ini gin akan mati, habis sudah dia akan di introgasi oleh rion! bagai mana tidak? rion pasti melihat souta dengan keadaan berantakan itu?! ouhh tamat sudah...
***
souta berlari ke bawah, anggota yang melihat pun sedikit terkejut, gimana gak kaget! seorang souta? nangis? yang bener aja? bukannya anak itu paling jarang menangis? kenapa pagi pagi udah nangis aja?
souta menghampiri caine yang sedang memasak di dapur, dia duduk di meja makan dan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan di atas meja
" kenapa souta? " tanya caine yang sih fokus dengan masakannya
" gapapa mami... " jawab souta
suara souta sedikit serak, ketahuan sekali kalau sedang menangis ' apa sesakit itu saat menabrak meja? ' batin caine, aduh caine....kok kesan mikirnya?
caine menghampiri souta " kenapa souta? apa kakinya masih sakit? " tanya caine, souta hanya menggeleng dan tidak berniat mengangkat wajahnya sama sekali
soal masakan udah kelar, tinggal nata nata di piring aja, jadi caine duduk di sebelah souta, caine mulai mengelus kepala souta dengan lembut, untuk menenangkan souta, sesekali terdengar isak tangis dari souta, yang membuat caine sadar, tidak mungkin ini karna menabrak meja kan?
tak lama beberapa anggota mulai datang ke meja makan, melihat caine yang duduk di dekat souta " mih souta kenapa? " tanya key
" ga tau, turun turun udah nangis dia " ucap caine " minta tolong siapin makanan ya " ucap caine, mereka hanya menganguk dan mulai manata makanan di atas meja
tak lama semua anggota keluarga TNF pun berkumpul untuk sarapan pagi bersama, dan souta masih belum mengangkat wajahnya sedikit pun
tapi karena dia tau semua yang ada di sana menunggunya untuk makan jadi dia mulai mengangkat kepalanya perlahan
semuanya pun kaget, souta menangis? bahkan rion pun kaget, mata sembab dan merah, rambut acak acakan, hidung memerah...aduh kacau
tak lama semua atensi mereka berpaling kearah gin, kenapa? ya karena gin satu kamar dengan souta, di tambah lagi ini masih pagi, souta baru pulang tadi malam dan paginya sudah menangis?
gin hanya tersenyum kikuk saat di tatap semua orang di sana ' mati gua ' batin nya
***
udah udah ga mau kebanyakan gua, sampe sini aja! maaf kalau typo and ga jelas
req alur? boleh