"Apakah boleh Pi?"tanya Zevanya.
"Tentu saja boleh sayang,papi dengar di Indonesia itu sangat indah jadi cocok untuk kamu liburan"ucap Zavian dengan antusias.
"Benarkah?"tanya Zevanya dengan mata berbinar.
Zavian merasa senang karena melihat binar mata anaknya yang terlihat antusias yang selama ini telah hilang,dia merasa sangat antusias untuk penyembuhan anak semata wayangnya.
"Tentu saja sayang,papi akan ikut setelah pekerjaan papi di Eropa selesai okayy!!!"ucap Zavian.
"Berarti Anya harus menunggu papi untuk bisa ke Indonesia?berarti lama dong Pi"ucap Zevanya dengan wajah cemberut.
"Jika kamu ingin pergi secepatnya kamu bisa tinggal di tempat uncle Davis sayang,setelah papi menyelesaikan perpindahan perusahaan ke Indonesia maka papi akan menetap disana bagaimana menurut kamu?"tanya Zavian.
"Baiklah,tiga hari lagi Anya akan berangkat ke Indonesia"ucap Zevanya dengan wajah senang.
'Apapun akan papi lakukan untuk kebahagiaan kamu princess,bahkan jika harus menghancurkan banyak negara untuk kebahagiaan mu pasti akan papi lakukan'batin Zavian.
"Tentu saja,papi akan mengabari uncle Davis agar bisa menjemput kamu nanti okay"ucap Zavian.
Sebenarnya Zavian tak rela melepaskan sang anak,tapi bagaimana lagi pekerjaan nya selama ini banyak yang tertunda karena harus menjaga sang putri,bahkan sang asisten sudah mengeluh karena banyaknya pekerjaan.
Setelah perbincangan singkat itu,Zavian dan Zevanya turun dari mobil dan berjalan ke arah mansion megah dengan banyak bodyguard yang telah berbaris rapi di depan mansion.
"Selamat datang tuan besar dan nona muda"sapa para bodyguard sembari membungkukkan badan mereka.
"Kembali bekerja!!"ucap Zavian dingin.
Para bodyguard bergegas melakukan pekerjaan masing-masing sementara Zevanya telah berada di kamar miliknya dan Zevian berada di ruang kerja miliknya.
****
"James Voltre tunggu saja pembalasanku"ucap Zevanya sembari menatap ke arah luar jendela yang terdapat beberapa bodyguard yang berlalu lalang.
Zevanya segera berbaring ke kasur kesayangannya dan mulai terlelap ke alam mimpi,rasanya sangat lelah jika ia terlalu lama untuk membuka mata.
Malam harinya Zevanya telah bersiap-siap untuk turun dan makan malam bersama sang papi,hari ini dia memutuskan untuk memakai piyama berbulu dengan karakter panda hingga membuatnya terlihat sangat imut.
Tok...Tok...!!!
"Anya,ini papi sayang...ayo kita makan malam"ucap Zavian dari balik pintu.
Ceklek...!!!
Zevanya membuka pintu kamarnya dan mendapati Zavian tengah tersenyum manis ke arahnya,"ini sudah waktunya makan,jangan sampai kamu sakit lagi okayy!!"ucap Zavian sembari mengelus pucuk kepala Zevanya.
Zevanya hanya mengangguk singkat dan segera berjalan mengikuti sang ayah dari belakang,sesampainya di meja makan sudah terdapat berbagai hidangan yang sangat menggugah selera.
"Ini semua papi yang masak?"tanya Zevanya.
"Tentu saja,papi tidak ingin ada kesalahan apapun untuk makanan princess kesayangan Papua"ucap Zavian.
"Apakah Papi tidak lelah?bukannya papi sibuk di kantor?kenapa papi tidak mencari pembantu saja agar papi tidak terlalu lelah?"tanya Zevanya beruntun.
"Dari kamu berumur lima tahun papi selalu merawat kamu tanpa kehadiran mami,papi tidak ingin ada kesalahan apapun yang terjadi pada kamu nak.Papi tidak bisa mempercayai siapapun untuk merawat kamu kecuali Papua sendiri,maafkan papi karena membuat kamu menderita karena pesaing bisnis papi"ucap Zavian penuh penyesalan.
"Ini semua bukan salah papi,Anya adalah anak yang beruntung karena bisa terlahir di keluarga ini.Saat masih dalam kandungan hingga Anya berumur lima tahun,Anya dirawat oleh papi dan mami dengan penuh cinta.Dan saat 6 tahun hingga 15 tahun Anya dirawat oleh papi dengan kasih sayang yang sangat membeludak.Anya tidak pernah menyesal karena terlahir di keluarga ini,itu semua bukan kesalahan papi jadi jangan menyalahkan diri sendiri!"ucap Zevanya meyakinkan.
"Kamu adalah anugerah terindah yang Tuhan titipkan,jangan pernah menyesal karena mempunyai papi yang tidak becus menjaga kamu"ucap Zavian merasa sedih.
"Papi look!!"ucap Zevanya.
Zavian menatap lekat sang putri yang tengah tersenyum manis kepadanya,entah kenapa rasa lelahnya seakan menghilang jika bisa melihat senyum dari anaknya ini.
"Papi adalah ayah terbaik yang pernah ada"ucap Zevanya dengan tulus.
Setelah perbincangan itu mereka segera makan malam dan kembali beristirahat dikamar masing-masing.
****
Seorang pria paruh baya yang masih terlihat sangat tampan dan tegap kini tengah duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya sembari menghisap rokok yang berada di selipan jarinya,dia terkadang menatap kesebuah bingkai foto berisi seorang wanita cantik yang tengah tersenyum dan juga terkadang melihat ke arah langit yang banyak bintang-bintang.
"Sudah sepuluh tahun kamu meninggalkan aku dan Anya,apa kamu tidak merindukan kami hemm?jujur aku sangat merindukan kamu Davia,aku benci diriku sendiri karena kamu meninggal dan penyebabnya adalah karena melindungi aku"ucap Zavian dengan lirih.
"Kamu tau Davia?putri kita sekarang berubah karena aku tidak becus menjaganya,putri kita tidak seperti dulu yang akan selalu mengadu pada aku jika dia terluka atau bertengkar dengan temannya.Hatiku sesak jika teringat dia menangis dalam diam saat pertama bangun dari koma,Davia maafkan aku karena aku gagal menjaga putri kita yang ceria"ucap Zavian lagi
****
Pagi-pagi sekali Zavian telah berada di kantor karena banyak pekerjaan yang menumpuk,sementara Zevanya telah bersiap-siap mengenakan baju serba hitam dan juga topeng agar tidak dikenali siapapun.
Zevanya berjalan ke arah dinding lemari dan menekan dinding yang ternyata merupakan tombol jalan rahasia,Zevanya segera berjalan menyusuri jalan rahasia yang telah dia buat sejak lama karena pasti jika izin ke papinya untuk keluar harus dengan bodyguard.
Setelah berjalan selama lima belas menit akhirnya Zevanya sampai disebuah garasi yang berisi banyak mobil dan motor sport didalamnya,ruangan ini didesain oleh Zevanya untuk menyimpan mobil dan motor saat akan keluar sendiri.
Zevanya bergegas menaiki sebuah motor sport berwarna hitam yang terlihat mulus dan juga keren,dia menancap gas dan segera menuju ke jalan raya untuk sampai di tempat tujuan.
Setelah mengendarai motor selama 1 jam akhirnya Zevanya sampai disebuah bangunan tua yang terlihat megah tapi juga terbengkalai,terdapat gerbang besar didepannya dan juga dua orang berpakaian hitam dan berwajah tampan tengah menjaga gerbang.
"Selamat datang Queen Ze"sapa dua orang pria tampan itu sembari membungkuk.
"Hmm,buka gerbangnya!!!"ucap Zevanya dingin.
Dua pria itu segera membuka gerbang untuk dilewati Zevanya,setelah itu Zevanya kembali memacu motor sport miliknya didepan bangunan tua itu.
"SELAMAT DATANG QUEEN ZE"sapa para pria tampan yang tengah berbaris di depan tangga arah pintu.