4.<aneh>

16 1 0
                                    

~selamat membaca~
*

.
.
.
.
.
"Ayah...maaff"
-ucap seorang pemuda manis yang kini menunduk akan kesalahannya

Seorang pria yang kini terlihat menatap tajam pada sosok pemuda yang masih menunduk,tak berani menatap sang ayah.

Revan menghela nafas gusar sembari meraup wajahnya dengan kasar dan kembali menatap anaknya dengan wajah datar.

"Lihat ayah"

Vino mendongak perlahan, dirinya dibuat ketar ketir setiba di mansion tersebut yang dimana sudah disuguhi oleh Revan berdiri di ambang pintu dengan posisi melipat kedua tangan dan bersandar secara miring.

Tak lupa sorot matanya yang tajam seperti ingin membunuhnya.

"Darimana saja kamu?,mengapa kamu tidak ada di depan halte?,dan mengapa pulang terlambat?"
-tanya Revan beruntun untuk menuntut jawaban

"Aku..,pergi bersama teman.mereka mengajakku untuk ke tempat yang bagus"

Revan mengangkat satu alisnya tanda ia penasaran.

"Kau sudah mendapatkan teman?"

Vino hanya mengangguk kecil.hal tersebut membuat Revan menjadi mode dominan.

"Mereka tidak menyakitimu kan?"
-tanya Revan yang mulai sedikit mendominasi atmosfer

"Tidak ayah,...mereka baik. Mereka bahkan menolongku saat tak sengaja membuat masalah kecil dengan siswa lain"
-ucap Vino dengan wajah yang terlihat mendukung gagasan tersebut

Revan sedikit terdiam.Apakah putranya benar-benar mendapatkan teman yang layak?,ia takut jika Vino mendapatkan pembullyan lagi dan jika itu terjadi, dirinya tak segan-segan untuk mengebom sekolah tersebut hingga tak tersisa.

"Ayah... Mereka baik.akhirnya Vino mendapatkan teman yang baik"
-kata Vino yang dimana terlihat  senyum wajah sayu,menampakkan kelegaan yang begitu hangat dimata sang ayah

Revan terhayut akan senyuman Vino.hingga ia tersadar dan berdehem singkat.Kembali menatap Vino dengan seulas senyuman.Kini rasa khawatirnya sedikit mereda.

"Baiklah...jika mereka jahat padamu,bilang ke ayah.dan untuk masalah itu...disekolah masih baik-baik saja kan?"
-tanya Revan di akhir kalimatnya dengan sedikit cemas

"Aku khawatir jika dia tiba-tiba memberontak"
-lanjut revan dengan wajah khawatir

"Tidak ada masalah untuk hari ini ayah,dan...aku akan berusaha terus menjadi dominan atas kendali tersebut"

"Baiklah,...jangan paksakan dirimu sayang.selalu bawa obat penenang ditasmu"

"Baik,ayah"


[Keesokan hari,di meja makan]
...

"Vino,apa kamu baik-baik saja?"
-tanya sang ayah yang melihat putra kesayangannya begitu pucat

Vino hanya mengangguk lesu.hari ini dirinya terasa lemas entah mengapa.

"Jangan paksakan dirimu vino,lebih baik kamu mengambil izin"

"Tidak ayah,bagaimana bisa aku hanya bersekolah sehari lalu ambil cuti?"

"Kamu bisa sekolah lagi saat kondisimu membaik.sudahlah,hari ini kamu tidak boleh sekolah"
-tutur revan dengan tegas

...
[Jam istirahat]
.
Sekelompok siswa yang kini sedang bersantai di atap gedung (rooftop), menikmati indahnya awan dengan birunya langit, sangat cerah hari ini.

Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang