๑|11.Washington

14 5 0
                                    

"Yeahh!! Akhirnya! Aku bisa menghirup udara segar lagi!!"

"Segar darimana bodoh, banyak polusi"
Suasana hati Yue sedang buruk hari ini, sinar panas mentari menyengat kulit mereka. Belum lagi udara dan asap dari kendaraan yang sibuk berlalu-lalang, membuatnya semakin merasa kesal.
"Huh! Menyebalkan!"

Jia yang duduk di depannya, memandang Yue yang sedari tadi terus menggerutu kesal
"Ada apa? Apa kau tidak senang keluar dari rumah sakit?
Tanya Jia sambil menaikkan alisnya

"Bukan begitu! Tiba-tiba penerbangan  ke Washington dimajukan menjadi besok! Padahal jadwal aslinya tiga hari lagi!"
Yue mengambil napas dalam-dalam, berharap emosinya dapat mereda dan kembali stabil.

"Lho?"
"Bukannya bagus ya?"

Bukannya mereda, emosinya justru tambah melonjak, membayangkan ia pergi keluar kota tanpa persiapan apa-apa
"Haah! Aku bahkan belum menyiapkan apa-apa!"

Jia terdiam sejenak, mencoba memikirkan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh temannya ini. Namun, dirinya sendiri telah melupakan makan siang, membuatnya sedikit tidak fokus saat berpikir karena terganggu oleh suara keroncongan yang berasal dari perutnya sendiri.
"Coba pikirkan dulu, Aku mau pesan McDonald's di depan sana"
Ijin Jia sambil beranjak dari duduknya.

"Belikan aku Mcflurry"
Pinta Yue

"Baiklah"

Yue bersandar pada kursi yang ia duduki sembari melipat kedua tangannya, matanya melirik ke arah seorang pria berpakaian formal dengan kacamata hitam yang terpasang diwajahnya, bekas luka diantara kedua matanya dan tato di kedua lengannya menarik perhatian Yue, apa dia anggota Yakuza? pria itu duduk di bangku tak jauh dari mereka berdua tempati. Walau kondisi jalanan kini sedang ramai, tapi perhatiannya tak berpaling dari pria itu. Menurutnya, pria itu aneh, ini kan hari libur, kenapa ia memakai pakaian kerja? Mata pria itu yang terhalangi oleh kacamata hitam terus melirik pada Yue, apakah dia sedang mengawasi mereka?

Yue segera menyingkirkan pikiran itu, mungkin pria itu adalah orang penting perusahaan. Ia memalingkan wajahnya menghadap ponselnya yang ia genggam untuk mengirim pesan kepada seseorang.

Tap..

Tap..

Suara dari sepatu docmart yang melangkah dari arah belakangnya membuat perhatiannya kembali teralihkan, selangkah demi selangkah suara langkah kaki itu semakin mendekat ke arah Yue, ia segera memasukkan ponsel ke dalam tasnya setelah mengenali siapa pemilik suara sepatu itu.

"Mcflurry nya habis, jadi ku belikan kopi untukmu"
Ujar Jia sambil membawa sebungkus burger keju dan segelas kopi dingin

Yue menoleh kearahnya dan mengambil segelas kopi yang diletakkan Jia pada meja
"Yah..Sayang sekali"

Jia menarik kursi untuk ia duduki
"Oke.. bagaimana dengan keputusanmu?"

"Aku masih belum yakin, tapi sepertinya aku akan tetap pergi besok"
sluupp..
"Ah..segarnya~"

"Apa yang akan kau lakukan disana?"
Tanya Jia sambil melahap burger keju yang ada di tangannya

"Hanya keperluan bisnis, jangan khawatir"
Jawab Yue, berusaha untuk meyakinkan jia

"Sejak kapan kau punya bisnis?"

"Kau saja tidak tahu"
'memang tidak sih..'

Cting!

Terdapat notifikasi pesan yang berasal dari ponsel Jia, ia menyalakan ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan padanya sejenak sebelum kembali mematikannya.

ᴡʜᴏ ɪꜱ ᴛʜᴇ ʀᴇᴀʟ ᴠɪʟʟᴀɪɴ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang