16.Luluh Lantak

110 17 12
                                    

Halooooo Minaaaaa, aku cuma mau bilang, Selamat membaca Ehe~

=============================

Beberapa saat yang lalu aku dihubungi oleh Souei, dari suara Souei sepertinya sedang terjadi sesuatu di Jura Tempest, karena itu aku sekarang sedang mempercepat perjalanan pulangku

'Omicron, Teleportasi aku ke Desa Jura!!'

[Jawab, Koordinat, tidak ditemukan]

*Apa? Bagaimana mungkin, apa dia menggunakan sihir yang membuat dunia luar tidak berpengaruh? Apa itu adalah semacam penghalang? Ini... Benar benar sangat aneh*

'Omicron, apa kau bisa melakukan sesuatu?'

[Baiklah, aku akan men teleportasimu di Koordinat didekat Juta Tempest yang masih aku ingat, tapi meski begitu akan masih sedikit jauh dari Juta Tempest]

'Tidak apa apa, selama itu bisa mempersingkat waktuku'

[Dimengerti]

Kini aku diteleportasi oleh Omicron di wilayah dekat Hutan Jura, aku harus lebih cepat, entah kenapa firasatku sudah sangat tidak enak, semoga semuanya baik baik saja
.
.
.
.
.

Cahaya mulai aku lihat, aku mempercepat lariku hingga aku benar benar keluar dari hutan, ini... Desa Jura? Ternyata benar, ada penghalang yang memutus Desa Jura dengan dunia luar

Aku memasuki desa Jura Tempest, penghalang ini... Mengurangi kekuatanku? Siapa yang sebenarnya melakukan ini?, aku melompat dari bangunan ke bangunan lainnya, hingga aku melihat, sosok wanita dengan surai berwarna merah muda, dengan beberapa orang yang sudah terbujur terluka, sedang ditodong dengan pedang

Kini orang itu mengangkat pedang bersiap menebas Shuna kapan saja, namun dengan cepat aku berada dihadapannya

SLASHHH

Tangan kiriku kini melambung diudara, dan tergeletak dengan darah segar mengalir, aku menatap orang yang hampir menebas Shuna dengan tatapan penuh kebencian

"Hahahaha, jadi... Ada yang mau menjadi mainanku lagi ya?" ???

"Baiklah, akan aku ladeni dengan senang hati" lanjutnya

Orang itu sudah siap dengan posisinya, sangat cepat, dia berada di depanku menusukku menariknya kembali, kembali menusukku, hingga beberapa kali

"Tokikooo!!" Shuna

Aku mundur dengan mengayunkan sabitku yang membuatnya mundur beberapa langkah

*Penghalang ini... 30, ah tidak mungkin 50% keatas mengurangi kekuatanku*

Orang itu memperhatikan lukaku yang semakin lama semakin menutup meski berjalan sangat lambat karena pengaruh dari penghalang ini

"Kau sepertinya akan menjadi mainan yang menarik, ayolah jadi bahan percobaan Skill:Pemotong ku"

*Tanpa kekuatanku yang sebenarnya... Mengayunkan sabit ini akan lebih sulit, apalagi dengan keadaan tangan kiriku yang hilang terpotong* batinku

Ayunan pedang dari orang itu tak bisa aku elakkan, aku menahan serangan pedang itu dengan Sabitku, meski perbedaan kekuatannya membuat Sabitku terpental melambung diudara menjauh dariku

Melihat kesempatan itu, dia menyerangku membabi buta ke seluruh tubuhku, ahhh sakit sekali, aku hanya terduduk dengan lukaku yang masih belum tertutup karena regenerasinya berjalan sangat sangat lama

"Sudah cukup!!!" Ucap teriak Shuna

"Kau diamlah, giliranmu akan segera tiba, sekarang aku harus membereskan orang ini dulu"

[End]For You - Tensei shitara slime datta kenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang