Di hari berikutnya selepas kelas Assessment Center, Kiara dan Nadea berjalan menuju parkiran di basement Fakultas. Jam kelas mereka sudah selesai hari ini, menyisakan take home test yang harus dikumpulkan besok pagi. Keduanya langsung bergegas ke apartment Nadea untuk mengerjakan tugas itu bersama. Tak lupa mereka mampir ke coffee shop, membeli beberapa minuman untuk teman belajar meskipun sebenarnya di tempat Nadea semua kebutuhan konsumsi sudah pasti terpenuhi, apalagi kemarin baru re-stock isi kulkas dan camilan kering.
Tapi pernah gak sih kalian ngerasa ada yang kurang kalau belum beli some of beverages/ snack/ food buat dibawa ke rumah? Rasanya butuh beli sesuatu buat pegangan. Serius deh, ini tuh bukan boros, tapi emang bener-bener aneh kalau gak bawa apa-apa.
Nah, Kiara dan Nadea selalu merasakan hal itu. Mau hemat, tapi kok tergoda banget buat mampir-mampir. Mau gak beli tapi pingin banget beli. Serius deh, anggap aja ini bagian dari amunisi ngerjain take home test, meskipun nanti kalau udah selesai masih bakal beli yang lain lagi alibi kasih reward ke diri sendiri, hhaha.
<<>>
"Gue udah hampir selesai nih, Nad. Kurang satu nomer lagi" ucap Kiara menatap laptop sambil sibuk mengunyah lays di sofa ruang tengah apart Nadea.
"Gue boleh liat bagan yang nomer 7 ga Ki? Agak bingung deh ngerjainnya" tanya Nadea memperharikan layar laptop Kiara, melihat beberapa jawaban yang super panjang dan detail banget.
Kalian tau gak sih tipikal cewe ambis yang so smart- yang segala sesuatunya harus dijelasin selengkap itu, udah kaya text book? Ibarat kata biar si dosen gak perlu questioning about something lagi. Yashh, that is Kiara.
"Boleh dongg, nih liat aja" balasnya mengarahkan laptopnya ke Nadea, menunjukkan jawabanya pada nomer yang dimaksud. Menjelaskan beberapa point jawabannya dengan relevansi yang dimaksud dalam soal.
Akhirnya saudara-saudara, Kiara mengajari Nadea setiap detail pengerjaannya. Poin terbaiknya adalah Kiara gak pernah pelit ilmu, justru dia suka banget sesi-sesi diskusi, brainstorming, dan belajar bareng kayak gini.
Dia juga sering bantu temen-temennya buat ngerjain tugas kuliah ataupun nulis naskah skripsi, tipikal a friend who is always there when needed, pokoknya sangat-sangat bisa diandalkan deh buat tanya-tanya soal tugas kampus.
Kiara percaya banget kalau gak akan ada ruginya dengan sering sharing knowledge ke orang lain. Justru dengan ngebantu, dia jadi ngerasa lebih berhasil be a good human, sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat kan buat sekitar? She really likes to help.
"Ah! I see, thankyou bangettt beibb. Bener-bener kayak I don't know what should I do dengan nomer ini, tapi lo jelasin dengan sangat-sangat clear dan gue bisa ngerti,," balas Nadea semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINAL CHAPTER
RomanceIni tentang Kiara Sophia Seraphina dan Regan Mahesa Tanudjaja. Sebuah perkenalan yang disutradari oleh Windira Permata ternyata tidak selamanya sia-sia, membuat Kiara menjalani kisah baru yang belum pernah ia temukan sebelumnya. Menjadi bagian dari...