Apa peduli mu?
Melihatku berjalan lemas menyusuri jalanan setapak itu.Apa peduli mu?
Melihatku terjerembab karena duri daun dalam perjalanan ku.Apa peduli mu?
Melihat tubuh ku semakin lama semakin mengenaskan, bak mayat yang berjalan.Aku paham, terkadang orang lain tidak ingin berada di sepatu ku - tidak berniat untuk menolong ku.
Siapa peduli? Batin mereka.
Sedikit demi sedikit ku kumpulkan tekad itu agar tumbuh sebesar gunung yang ku tahu paling sulit di daki oleh manusia.
Ku buang rasa haus perhatian setiap orang. Karena, siapa peduli?
Killa, 2024
Jakarta, 2024 - siapa peduli?
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sendu
PuisiKetika hati yang rapuh menuang serangkaian diksi, disinilah #CatatanSendu