The Scandal : Cerita ini terinspirasi dari serial series di Netflix dengan judul BRIDGERTON. Namun semua hal yang berkaitan dalam cerita ini adalah murni dari ide dan imajinasi author sendiri.
Berlatar di London pada era Regency tahun 1800-an. Ceri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tangan Victor dan Irenee saling berdekatan sangat perlahan, namun mata mereka berdua tidak lepas dari lukisan itu, sampai tangan Victor meraih tangan halus Irenee, dan mengusapnya pelan. Irenee yang merasakan tangannya digenggam oleh Victor menahan nafasnya karna berusaha mengontrol apa yang bergejolak dalam dirinya sampai..
"BRUGG." Terdengar suara keramaian di ruangan lain, yang membuat Victor dan Irenee segera tersadar dari lamunan mereka dan beranjak pergi ke ruangan tersebut.
"Ada apa ini Shan?" bisik Irenee saat melihat Shannon dan orang yang lainnya kini melihat adegan yang sepertinya lumayan romantis.
"Rosalyn pingsan." ucap Shannon
"Dan Prince Harvey menangkapnya." lanjut Jeanette.
Terlihat yang menjadi pusat perhatian kini adalah Rosalyn yang sepertinya berpura-pura pingsan, Ny. Van Dorn yang menatap cemas putrinya, sementara Prince Harvey yang menahan tubuh Rosalyn sambil mengipasi gadis itu. "Kau butuh air?" tanya Prince Harvey.
"Yes, please." ucap Rosalyn dengan suara pelan seakan dibuat-buat, "Itu adalah hal yang paling romantis yang pernah aku lihat." ucap Kathleen malas saat melihat adegan drama dihadapannya.
"Pura-pura pingsan, apa itu termasuk pelajaran memikat hati seorang pangeran?" bisik Victor pada Irenee, sedangkan Irenee yang mendengarnya terkekeh pelan sambil menutup separuh wajahnya, Prince Harvey yang melihat Irenee tertawa bersama Sang Duke pun hanya terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Bangunlah Nona, kalau kau sudah merasa lebih baik." ujar Prince Harvey, yang kemudian membantu Rosalyn untuk berdiri, setelah Rosalyn bisa berdiri tepuk tangan pun terdengar dari ruangan tersebut seakan menyoraki Sang Pangeran yang berhasil menolong gadis tersebut. Sungguh drama yang lumayan menghibur hari itu.
***
Belakangan ini, para gadis muda modern harus menunjukkan berbagai bakat dalam usahanya mencari pelamar. Dia harus andai mengobrol, bermain musik, menyulam, dan ahli dalam seni jatuh pingsan. Karena berhasil pingsan dalam keadaan yang masih rapih seperti Nona Rosalyn Van Dorn adalah bakat yang paling di dambakan.
Begitulah tulisan Whistledown siang ini, yang membuat Ny. Van Dorn tersenyum senang karna anaknya diulas lumayan baik pada selebaran pagi itu, walaupun sedikit menyindir tapi itu hal yang positif. Karna hal itu membuat Rosalyn selangkah lebih dekat dengan Pangeran Harvey, bahkan kemarin sore mereka terlihat berjalan bersama di taman kota.
Siang itu Ratu Charlotte makan siang dengan keponakan tersayangnya di taman istana. Mereka membicarakan beberapa obrolan santai.
