HAPPY READING 📖 and ONLY FUN MY BAE🤍
SORRY FOR TYPO
Jangan lupa jejaknya, ya, Sayang!
•••
|Rasulallah melarang umatnya untuk meminta-minta dan meminta-minta itu menghilangkan harkat martabat manusia.|
—Jeji si Pejuang Uang—•°•°•
Masalah finansial. Masalah paling membuat Arvin tidak pernah tidak sakit. Setelah pertengkaran antara ayah dan ibunya kemarin malam karena masalah uang SPP semester miliknya yang harus di bayar esok hari. Malam ini Arvin tidak di rumah.
Di sinilah cowok itu, di kafetaria kecil yang pemiliknya adalah kakak dari salah satu teman sekolah menengah pertamanya. Hari ini temannya ulang tahun dan Arvin si vokalis band 9'Lintang di undang untuk mengisi acara.
Untuk melaksanakan pekerjaannya Arvin harus mengendarai motor sekitar hampir setengah jam untuk melewati empat kampung dengan jalan yang tidak mulus dan akhirnya sampai di kafetaria itu.
Sepertinya Tuhan memang begitu, selalu memberikan jalan keluar atas masalah yang dia berikan pada hambanya. Dia tidak akan memberatkan pundak hambanya secara berlebih dan hambanya akan merasa ringan untuk melewati beban yang diberikan padanya jika tetap sabar.
"Semoga Tuhan melindungi kamu, serta tercapai semua angan dan cita-citamu!" Arvin bernyanyi di atas panggung kecil yang berada di dalam kafe tersebut, dengan senyum merekah manis dan suara indahnya, Arvin lompat-lompat girang bersama para tamu undangan.
"Aamiin!" Semua tamu bersorak heboh menyahut.
"Mudah-mudahan diberi umur panjang, sehat selama-lamanya...."
Setelah penampilan selesai, semua tamu kembali ke pesta, ini sudah pukul 20:27 cukup malam untuk Arvin kembali ke rumah. Pada akhirnya Arvin pun berpamitan untuk pulang karena pekerjaannya sudah selesai.
"Mas, aku mulih dhisik, Yo?" Arvin tersenyum ke arah kakak temannya. Sebelumnya dia sudah berpamitan dengan temannya.
"Wes mangan, durung?" Tanya Arya, ramah.
Terdiam beberapa detik, kemudian Arvin mengangguk. "Uwes kok. Aku pamit, Mas!" Seru Arvin sembari mematri langkahnya menjauh dari keramaian.
Saat Arvin keluar, dia melihat seorang bocah laki-laki tengah duduk di pinggir taman yang ada di depan kafe. Langkahnya dia hentikan sejenak untuk mengamati bocah itu.
Bocah laki-laki dengan pakaian lusuh itu memegang nampan berisi beberapa makanan dan minuman di atasnya, duduk terdiam seorang diri, menatap sendu ke arah anak-anak lain yang sedang bermain dengan riang bersama keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 Lintang; Arvin
Teen Fiction"Mana boleh menyimpan tiga perempuan dalam satu hati?" Sebuah kalimat tanya yang dikhususkan untuk Arvin Putro Rekatama, seorang cowok berbelangkon coklat. ♡? ♡? ♡? "Goblok, lo itu cewek goblok yang cuma gue jadiin pengganti! Lo harusnya sadar, muka...