Satu

507 92 9
                                    

Jisung terbangun dari tidurnya saat mendengar suara petir yang menggelegar, dia bahkan menyampakkan selimut bergambar Anna ke meja kerjanya menutupi batu meteor yang ia bawa dan anehnya seketika selimut itu menghilang.n

"Sungguh kilat yang mengerikan," gumam Jisung dengan mata tertutup kemudian kembali tidur, seakan-akan tidak terjadi apapun.

Di dunia lain Jaemin yang sedang tertidur dikejutkan dengan kain panjang yang terjatuh dari atap kamarnya.

Saat itu Jaemin sudah tertidur tetapi karena suara jatuhan benda itu dia terbangun, sejak kecil Jaemin sudah dilatih untuk mempertajam panca inderanya sehingga suara sekecil apapun bisa dia dengar, Jaemin langsung menangkap kain itu.

Kain ini lebar dan panjang serta memiliki bulu-bulu halus yang sangat lembut bergambar seorang wanita tetapi tidak seperti wanita. Matanya melotot bingung melihat kain ini, jika dilihat dari kualitasnya pasti ini kain mahal apalagi ada wajah wanita cantik yang tidak bisa dikatakan seperti wanita pada umumnya.

"Yang Mulia! Kenapa terbangun?" Tanya Sungchan yang berjaga di depan kamar Jaemin, dia memegang pedangnya bersiap mengeluarkan pedang tersebut dari sarungnya.

"Tiba-tiba saja kain ini jatuh dari atap kamarku," jawab Jaemin mengangkat selimut bergambar Anna itu.

"Yang Mulia, jangan disentuh! Bisa saja wanita dalam gambar itu adalah perantara ilmu hitam, anda bisa terluka nanti!" Ucap Sungchan panik.

Sungchan mengeluarkan pedangnya, mengangkat selimut bergambar Anna dengan pedang agar tidak menyentuh langsung kain itu.

Jaemin memasang wajah serius, "Kenapa benda berbahaya seperti ini bisa berada di sini? Apakah ini salah satu trik kaisar untuk membunuh diriku? Sungchan!"

"Ya, Yang Mulia!"

"Simpan kain itu, orang yang ingin mencelakai ku pasti akan mencarinya kembali!"

"Baik, Yang mulia!" Sungchan pergi membawa kain tersebut menyimpannya di peti kayu khusus yang dimantrai oleh biksu guna menghilangkan ilmu hitam yang terdapat di kain itu.

Keesokan harinya Jisung terbangun, saat mendengar alarm yang berbunyi dengan nyaring. Jisung duduk terdiam dengan tatapan mata kosong, pemuda manis itu masih mengumpulkan nyawanya. Jisung menggaruk kepala bagian belakangnya dan mengerjap beberapa kali, mulutnya menguap sesekali.

Dia kemudian memperhatikan kamarnya, "Di mana selimut Anna ku? Apakah mama mencucinya? Kalau begitu aku akan memakai selimut Elsa saja!" Jisung berjalan menuju lemari dan mengambil selimut bergambar Elsa dan menaruhnya di tempat tidur.

Setelahnya dia pergi ke kamar mandi, dia harus bekerja saat ini, masih ada beberapa hal yang belum dia teliti mungkin malam ini pekerjaannya akan selesai setelah itu Jisung bisa beristirahat selama seminggu di rumah.

"Ayo semangat! Sebentar lagi aku akan libur jadi tidak perlu bangun pagi-pagi sekali seperti hari ini!" Ucap Jisung pada bayangannya di cermin.

°°°

Jaemin saat ini sedang sibuk membaca buku di perpustakaan miliknya, dia mencari-cari buku yang berisikan tentang ilmu yang mengajarkan berbicara tanpa terlihat seperti yang dia alami tadi malam.

"Ilmu aneh apa ini? Kenapa tidak ada di buku sama sekali?" Gumam Jaemin.

Jaemin kini memperhatikan kepala pelayan yang mengantarkan dirinya teh, Jaemin sedikit menyatukan alisnya ketika tercium bau dupa yang sama persis seperti bau dupa di istana milik kaisar. Jaemin tersenyum sinis, ternyata kepala pelayan yang selama ini bersamanya malah mengkhianati dirinya.

"Hari ini kau memiliki bau yang sedikit berbeda, di mana kau mendapatkan wewangian itu?" Tanya Jaemin.

"Ah, Yang mulia. Di kamar saya banyak serangga jadi saya harus memakai wewangian yang kuat agar mereka pergi!"

My Another World : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang