Tiga

452 70 27
                                    

Jisung kini sudah tenang dengan paksa, dia kembali sadar karena ancaman Jaemin. Kini Jisung memandang ke kanan dan ke kiri, wajah begitu polos dan lugu saat celingak-celinguk membuat seluruh orang di sana gemas sendiri tapi mereka takut dengan Jaemin yang mengeluarkan hawa tidak enak.

"Terus-terusan melihat ke sana dan ke mari, sebenarnya apa yang kau lihat? Kau mencari temanmu yang lain?" Tanya Jaemin sinis, sebenarnya dia tidak tega pada makhluk imut yang tiba-tiba jatuh dari atap kamarnya hanya saja dia kesal karena hampir semua orang menatap Jisung dengan tatapan penuh kagum.

Jisung langsung menghentikan kegiatannya, dia langsung menunduk dengan bibir yang mengerucut, matanya berkaca-kaca bahkan atasannya tidak pernah memarahinya seperti ini tetapi Jaemin malah marah-marah padanya.

"Aku memberikan kesempatan terakhir untukmu mengaku, katakan dengan jujur lalu aku akan membiarkan dirimu tetap hidup!" Ucap Jaemin tegas, dia memandang Jisung dengan tatapan tajam.

Jisung menjatuhkan bahunya lesu, tatapannya begitu meminta dikasihani, bibirnya mengerucut menggemaskan.

"Apa yang harus aku katakan? Aku bahkan tidak mengerti kenapa aku bisa ada di sini!" Jawab Jisung dengan sangat jujur.

Jaemin menatap Sungchan yang sepertinya terbuai dengan wajah Jisung, dia langsung melotot. Sungchan yang menyadari hal itu langsung kembali pada posisi tegap dan mulai memasang wajah seram yang sangar membuat Jisung menciut ketakutan.

"Cepat katakan!" Bentak Sungchan.

Jisung memejamkan matanya, jujur saja jika dia tidak belajar bahasa kuno maka akan sulit untuk mengerti apa yang mereka katakan.

"Ini tempat apa? Zaman Kuno? Maaf, aku bukan berasal dari sini, jadi pasti ada kesalahpahaman diantara kita semua. Saudara-saudaraku sekalian aku berkata jujur! Tadi itu aku hanya mengira bahwa ini semua adalah mimpi jadi aku bersikap agak kurang ajar. Seingatku aku tidur ditempat tidurku tetapi saat terbangun malah jatuh di sini! Aku bersumpah! Aku berkata jujur! Tidak baik tahu menuduh orang baik dan imut seperti ku!" Ucap Jisung dengan wajah semeyakinkan mungkin.

Jaemin masih menatap Jisung dengan tajam, "Kalau begitu ada pertanyaan lainnya yang masih menunggu mu, hal ini harus kau jawab dengan jujur!'

Jisung mengangguk dengan semangat, daripada jiwanya melayang dari raga lebih baik dia menjawab semua pertanyaan yang dilemparkan oleh Jaemin.

'Sashileun oneul neowaye
Mannameul jeongnihago shipeo
Neol mannal geoya ireon nal ihaehae
Eoryeopge mam jeonghan geola
Nege malhal geojiman
Sashil oneul achime
Geunyang na saenggakhan geoya'

Jaemin membacakan lirik lagu NCT Dream dengan Judul Candy sembari berjalan ke kanan dan ke kiri, dia menatap Jisung dengan tajam.

Jisung sendiri menatap Jaemin dengan kagum lebih tepatnya pada NCT Dream karena lagunya sampai ke zaman kuno. Bukankah itu keren?

"Apakah kau menyanyikan lagu itu?"

Jisung dengan lugunya mengangguk semangat, "Iya, itu adalah lagu kesukaan ku! Kau tahu bahwa mereka semuanya adalah pria tampan dan yang paling tampan adalah Andy Park!" Jisung tersenyum senang sembari menjelaskan kepada Jaemin.

Sungchan melotot, "Yang Mulia! Dia ternyata adalah orang yang ingin memainkan perasaan anda!"

"Bukan begitu, lagu itu berjudul Candy yang artinya permen. Lagunya mengisahkan seorang lelaki yang ingin putus dengan kekasihnya tetapi dia masih mencintainya. Lagu itu biasanya dinyanyikan dengan tarian." Ucap Jisung menjelaskan semuanya, dia bingung semalam dia memang bernyanyi tetapi dia tidak menyangka akan terdengar sampai sini.

My Another World : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang