Bab 32

76 3 0
                                    

Gu Wei tidak tahu darimana Chen Yu mendapatkan dua set seragam Universitas Radio & Tv  pagi-pagi sekali Gu Wei ditarik dari tempat tidurnya.

Pantas saja Chen Yu melayaninya dengan penuh kenikmatan tadi malam tapi dia tidak berpikir melakukannya sampai akhir ternyata Chen Yu berpikir untuk pergi berkencan dengannya hati ini.

"Pakai seragam Universitas untuk berkencan?"

"Iya, cepat pakai sayang ~~"

Chen Yu mengenakan seragam itu didepannya, dia memiliki wajah yang cerah dan tampan, rambut pendek, mata jernih dan memancarkan aura awet muda dan bersih.

Gu Wei menatap lurus ke arah Chen Yu tanpa berkedip, Chen Yu memperhatikan tatapannya dan detik berikutnya dia memeluk pinggangnya dan menciumnya.

Setelah beberapa saat Chen Yu menggaruk hidungnya, "Terpesona olehku? Hah?"

Gu Wei memegangi wajahnya dan menciumnya, "Suamiku sangat tampan, kamu umurmu jelas berkepala dua puluhan tapi memiliki wajah yang awet muda dan cerah. Aku terpana oleh ketampanan suamiku~~"

"Mari kita pelan-pelan malam ini, suamimu milikmu. Ganti pakaianmu dengan cepat atau kamu ingin suamimu membantumu berganti pakaian?" Kata Chen Yu dengan ambigu di telinganya.

Gu Wei segera mengganti pakaiannya dan mereka berdua sarapan sederhana lalu keluar untuk menunggu bus. Saat berdiri di stasiun Gu Wei mengingat hari-hari yang lalu setiap pemandangan masih segar dalam ingatannya.

Hembusan angin sepoi-sepoi bertiup meniup sudut pakaian Chen Yu, dia menoleh untuk melihat dirinya sendiri dan mengangkat sudut bibirnya. Tampan, sangat tampan persis seperti anak laki-laki dalam ingatannya.

Senyuman Chen Yu pernah menjadi pelangi di masa muda Gu Wei hangat dan menakjubkan sepanjang usianya.

Tidak lama kemudian, bisa yang mereka tunggu tiba Chen Yu memengang tangan Gu Wei seolah tidak ada orang di sekitar, menggesek kartunya, menemukan dua kursi di belakang dan duduk.
Lambat lain bus dipenuhi orang, suhu AC di dalam bus tepat dan pemandangan di luar jendela berlalu dengan cepat.

Chen Yu memasang earphone ke telinga Gu Wei memilih lagu remaja dan mengeklik untuk memutarnya.

°°melewati gang itu saat senja lagi, apakah masih sama seperti saat aku masih muda? Setelah melalui rasa sakit karena keras kepala dan kesepian mataku melembut. Orang yang menyembunyikan pikirnya saat angin bertiup mengatakan bahwa masa muda itu seperti kelesuan. Melihat kebelakang selama ini ada terlalu banyak kata yang belum terucapkan selama bertahun-tahun......°°

Suara nyanyian yang pelan melodi yang menyejukkan dan lirik yang indah menggema di telinga membuat orang mabuk kepayang.

°°saya tidak akan pernah melupakan wajah bangga yang terpancar saat itu. Cita-cita pernah menjadi tembok pemisah masa dewasa. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membenturkan dunia. Begitulah awalnya. Saya masih ingat saat itu hati yang bodoh akan terasa panas dan tidak ada solusi. Pertanyaan itu disebut pertumbuhan. Kamu telah kecewa dan kami memilih untuk menyimpan penyesalan kami, membuat orang tidak pernah melupakannya.....°°


Lagu ini belum dirilis ketika mereka masih disekolah. Lagu ini dinyanyikan oleh bintang pria yang disukai Gu Wei akhir-akhir ini. Chen Yu mengatakan iri karena Gu Wei mengatakan bintang itu lebih tampan darinya, Chen Yu pergi ke internet untuk mencari bintang itu. Dia memang muda dan menjanjikan, tampan tetapi Chen Yu merasa bahwa dia tidak setampan dia...

Namun, jika Gu Wei menyukainya dia tidak pelit lagipula sang bintang sudah punya kekasih jadi kenapa dia harus marah.

Yah, itu terutama karena Gu Wei mengatakan bahwa dia sangat mencintai dirinya dan sangat antusias malam itu dan terus memeluknya serta memanggilnya suami jadi Chen Yu memutuskan untuk tidak memperdulikannya lagi.


Cinta adalah masalah yang tidak dapat dipecahkan [Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang