24. | Perkara Drakor

120 100 5
                                    

"Hah?" Favian terkejut ketika mendengar Maria mengatakan bahwa Maria menyayangi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah?" Favian terkejut ketika mendengar Maria mengatakan bahwa Maria menyayangi nya.

"L-lo bilang apa barusan?" Tanya Favian yang tak mendapatkan jawaban dari Maria, Favian pun melepaskan pelukan nya dan melihat Maria sudah tertidur.

Ia merebahkan Maria kembali ke kasur, Favian masih terkejut dengan perkataan Maria tadi. Perlahan, Favian kembali ke sofa dan memilih untuk tidur.

***

Favian bangun dari tidur nya mencoba mengambil ponsel yang ada didalam saku celana nya, dan ia melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dari Davina. Ia pun keluar dari ruangan Maria dan menelpon kembali Davina, walaupun ia sudah keluar dari rumah bukan berarti ia melupakan Davina.

Tutt...
Tutt...

(Favian)
Halo, kak.

(Davina)
Halo, Favian. Maaf kalo kakak nelpon kamu pagi pagi, kamu udah makan?

(Favian)
Sudah, kak. Kakak sendiri udah makan? Kakak harus ingat pesan aku, jangan lupa makan dan jaga kesehatan ya.

(Davina)
Iya, Favian. Kakak selalu ingat pesan kamu, kamu juga jaga kesehatan disana.

(Favian)
Iya, kak Davina.

(Davina)
Favian.

(Favian)
Iya, kak?

(Davina)
Kamu nggak mau pulang, dek?

Favian seketika terdiam ketika mendengar pertanyaan dari Davina, ia teringat kembali perkataan ayah nya bahwa ia hanya lah anak yang tak tau diri dan bahkan ayah nya tak yakin bahwa Favian adalah anak kandungnya.

(Favian)
Maaf, kak. Favian matiin dulu telpon nya ya, soalnya Favian ada urusan nanti aku telpon lagi.

Tutt..

Favian pun terduduk dilantai dan menarik nafasnya sembari memandangi langit yang mulai mendung, ia menatap langit itu dengan sendu. Lagi lagi, ia teringat dengan perkataan ayah nya yang entah mengapa membuat Favian jadi selemah ini. Ia berusaha menahan airmata nya untuk tak jatuh, disaat ia duduk ada seorang anak kecil menghampiri nya.

"Hai, kakak." Sapa anak kecil yang sekitar berusia 8 tahun itu.

Favian langsung mengusap wajah nya dan tersenyum ke arah anak kecil itu.

"Hai, adek kecil. Kamu sama siapa disini?" Tanya Favian dengan ramah.

"Aku sendirian, mama lagi sakit jadi aku disuruh sama papa buat jagain mama. Tapi karena aku lagi bosan, aku jalan jalan deh terus ketemu sama kakak." Jelas anak kecil yang sekarang duduk disebelah Favian.

HARSA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang