43.| Kebahagiaan Yang Sesaat

113 97 11
                                    

"Mamah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mamah." Malik terkejut melihat kehadiran sang mamah.

"Anak mamah kok makin ganteng, ya?" Puji mamah Malik atau yang sering dipanggil Tante Khaisa.

"Tante Khaisa, apa kabar?" Maria langsung memeluk Tante kesayangan nya itu.

"Alhamdulillah, baik dong. Kamu sendiri gimana keadaan?"

"Baik juga dong, Tante."

"Tunggu dulu, ini cowo ganteng siapa? Tante tebak, pasti ini pacarnya Maria kan?" Goda Tante Khaisa.

Tante Khaisa adalah orangtua Malik yang mana dia juga merupakan kakak kandung dari mamahnya Maria. Tante Khaisa sendiri memiliki sifat yang penyayang, royal, penuh dengan tutur yang lembut, dan orangnya juga seru. Bahkan Maria sendiri sangat dekat dengan Tante nya ini.

Tante Khaisa merupakan wanita single parent, yang mana ia merawat semua anak anaknya tanpa bantuan dari seorang suami. Suami Tante Khaisa sendiri sudah meninggal sedari Malik masih kecil tapi hal itu tidak membuat Malik kekurangan kasih sayang, Tante Khaisa berusaha keras untuk mencukupi kebutuhan seluruh anak anaknya hingga mampu membuat Malik kuliah di universitas keinginan nya.

Bahkan hingga saat ini, Tante Khaisa masih melakukan pekerjaan nya sebagai sekertaris disebuah perusahaan yang cukup terkenal. Dengan usia yang dibilang sudah cukup tua, Tante Khaisa masih berusaha untuk melakukan pekerjaan nya itu. Malik sendiri sudah berulang kali memberikan nasehat kepada mamahnya untuk resign dari kantor itu, tapi Tante Khaisa menolaknya.

Tante Khaisa memang wanita yang kuat bahkan Maria sangat bangga memiliki Tante seperti Tante Khaisa, dengan sifat yang penuh kasih sayang Tante Khaisa selalu memeluk Maria hingga membuat Maria merasa tenang ketika berada didalam pelukan nya.

"Kalian udah makan belum?" Tanya Tante Khaisa.

Maria dengan antusias menggelengkan kepalanya.

"Lho, kamu belum makan? Malik, kamu nggak kasih adik kamu makan?" Tante Khaisa menatap tajam ke arah anaknya itu.

"Orang kak Malik tadi dibeliin martabak terus asik makan sendiri aja dikamar, nggak bagi bagi sama aku." Adu Maria.

Tante Khaisa menghampiri Malik dan menjewer telinga nya, hingga membuat Malik menjerit kesakitan.

"Kamu ini, kan mamah udah bilang jagain adik kamu. Ini malah asik sendiri." Marah Tante Khaisa dengan suara yang masih lembut.

Maria yang melihat hal itu tertawa bahagia, ia berdiri dibelakang Tante Khaisa sembari mengejek Malik.

"Mampus." Ejek Maria tanpa mengeluarkan suara.

"Mah, liat Maria!" Rengek Malik.

Bukannya membela Malik, Tante Khaisa semakin menjewer nya dan lagi lagi Malik hanya bisa meringis kesakitan.

"Aduh, mah. Udah, mah. Cukup." Melihat ada kesempatan untuk kabur, Malik dengan cepat berlari ke arah belakang Favian dan berlindung.

"Tolongin gue." Bisik Malik.

HARSA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang