𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚. injuries, slight suggestive, kissing.
𝗡𝗢𝗧𝗘. we’re facing yet another goodbye!Sejak awal Oboro mengajak kamu untuk ke reuni di hari Minggu, kamu udah berusaha menolak, kamu nggak mau membuat suasana reuni semakin kacau untuk Aizawa, karena kamu sedikit banyak bisa membayangkan seberapa rusuh nanti di acara reuni.
Namun kamu nggak diberikan kesempatan untuk menolak, pukul 7 malam Oboro bilang mau udah on the way mau jemput kamu. Dengan buru-buru kamu bersiap-siap di apartemen, pukul 8 malam mobil ayah kamu udah nangkring aja di depan lobi, siap untuk berangkat.
Maka dari itu di sini lah kamu sekarang, bersembunyi di dapur milik keluarga Hizashi. Acara reuni kali ini diadakan di rumah Hizashi sekaligus untuk merayakan anniversary pernikahannya, dan juga ditambah agenda ulang tahun Aizawa yang sempat tertunda kemarin malam.
Aizawa sendiri udah siap menghadapi pertanyaan konyol dan menyebalkan dari semua temannya, terutama Nemuri, Hizashi, dan Oboro. Aizawa sedikitnya merasa canggung kalau harus menceritakan tentang anak gadis Oboro di hadapan ayahnya sendiri, namun berhasil ia tutupi dengan cukup baik.
“Ini anak beneran baru umur 20 tahun, Sho?” Cetus Nemuri dengan cengirannya.
Laki-laki itu sedari tadi memegangi segelas wine, wajahnya cuek seperti biasa. “Ya nggak lah. Lebih dikit.”
“Lebih dikit tuh berapa tahun? Bisa aja ‘kan seumuran sama anak gue.” Celetuk Oboro dengan polosnya.
Aizawa menggigit lidah, mencoba untuk menahan diri untuk nggak mengaku di tempat saat itu juga, padahal rasa bersalah selalu menggerogotinya setiap kali ia berhadapan dengan Oboro.
“Lagian lo main rahasiaan sama kita, tau gitu dari dulu gue nggak usah repot cariin lo janda kesana kemari.” Gerutu Hizashi menggelengkan kepalanya.
Aizawa memutar matanya jengah, dia nggak tau harus berapa kali mengulang soal ini. “Salah sendiri udah gue bilang gak usah, lo malah ngeyel. Jangan salahin gue.”
“Anak kuliahan?” Lagi-lagi Nemuri berusaha menggali lebih dalam tentang gadis rahasia Aizawa ini. “Atau udah lulus?”
“Kuliah. Jangan tanya dimana.” Aizawa menjawab sekaligus mendahului pertanyaan berikutnya yang udah bisa dia prediksi. “Gue gak akan ngasih tau.”
Nemuri cemberut, “dih pelit banget sih. Kita ‘kan cuma pengen tau aja cewek lo kayak gimana orangnya.”
Siapa yang nggak akan kaget ketika mereka menemukan sosok gadis yang nyaris telanjang di kamar apartemen Aizawa. Setelah puluhan tahun mereka mencarikan berbagai macam wanita untuk Aizawa, akhirnya mereka paham juga kalau selera Aizawa yang seperti apa.
“Ya nanti juga ada waktunya gue kenalin kalau udah mau serius.” Aizawa lantas mengeluarkan jurus andalannya itu.
“Halah, ntar kayak semalem lagi. Tau-tau udah tunangan misalnya.” Celetuk Oboro dengan tatapan yang meledek.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗞𝗥𝗔𝗦𝗜𝗔, aizawa shouta.
أدب الهواة𝗮𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶𝗮. ( ✦. ) ── 𝘭𝘢𝘤𝘬 𝘰𝘧 𝘴𝘦𝘭𝘧-𝘤𝘰𝘯𝘵𝘳𝘰𝘭; 𝘵𝘩𝘦 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘦 𝘰𝘧 𝘮𝘪𝘯𝘥 𝘪𝘯 𝘸𝘩𝘪𝘤𝘩 𝘴𝘰𝘮𝘦𝘰𝘯𝘦 𝘢𝘤𝘵𝘴 𝘢𝘨𝘢𝘪𝘯𝘴𝘵 𝘵𝘩𝘦𝘪𝘳 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳 𝘫𝘶𝘥𝘨𝘮𝘦𝘯𝘵 𝘵𝘩𝘳𝘰𝘶𝘨𝘩 𝘸𝘦𝘢𝘬𝘯𝘦𝘴𝘴 𝘰𝘧 𝘸𝘪𝘭𝘭. ...