White Tee Shirt

74 1 0
                                    

meskipun gak ada sangkut pautnya sama cerita ini, tapi nulis ini karena ingat lagu birdy - tee shirt. :D 

Maap kalau ceritanya jelek. 

_


Dia bukan lagi bayangan. Dia sudah benar-benar pergi. Haruskah ku umumkan ? ya. Dia sudah tidak berbekas lagi dihatiku. Bagaimana bisa aku membersihkannya ? tenggelam dalam kesibukan ? menangis ? atau membencinya ? tidak satupun itu ku lakukan. Aku hanya berdiam menghadapi segalanya. Dulu seseorang yang pernah menghuni hatiku berkata, aku adalah orang yang mampu menerima hal-hal mentah. Apapun yang terjadi akan ku hadapi tidak peduli sesakit apa aku menapaki.

Aku menatap keramik putih kusam tempatku berpijak. Di halte biru tidak jauh dari kampus, aku menatap ujung sepatuku. Ku putar lagi segalanya. Dari awal mula aku melihatnya , menyukai caranya tersenyum, menjadikannya sebagai inspirasi, mencoba bercerita kepadanya lewat tulisan , bahkan diam-diam ku jadikan dia sahabat pena. Tidak pernah ku harapkan lebih kepadanya karena aku merasa aku bahagia dengan ini semua. Aku berusaha menekan harapan yang terkadang membuatku melayang. Namun, beberapa saat kemudian aku akan menghempaskan harapan itu , memusnahkannya begitu saja.

Gemersik pepohonan mengusikku, suara kendaraan membuatku tersadar. Aku menatap sekitar, hingga menangkap sosoknya. Dia sedang berjalan menuju halte, tempat yang sama denganku. Jaraknya masih jauh namun bisa kupastikan itu dia. Tee Shirt Putih itu sangat ku kenal. Tee shirt itu berkali-kali dipakainya.

Sebuah bus berhenti di hadapanku. Aku segera berjalan menuju bus tersebut. Sebelum melangkah masuk, ku lihat sekali lagi dia berjalan secepat mungkin, tak ada berteriak hanya ekspresi wajahnya yang kalut. Aku masuk ke dalam. Dan seiringan itu pula bus mulai berjalan. Ku lihat dia menatapku dengan ekspresi lelahnya sementara bus tetap berjalan hingga aku dan dia menyisakan jarak dan perlahan menjauh. Masih bisa ku lihat dia memandang bus yang ku tumpangi. Hingga aku memilih tak melihatnya.

_

" RA!"

" ASTAGA!!!!" aku terbangun tiba-tiba. Ku lihat ke samping , dan ku dapati Vinda menyengir tak bersalah. Wajahku berubah menjadi masam.

" Enak banget tidurnya. Buruan kerjain praktikumnya. Bentar lagi di kumpul" Kata Vinda dan perlahan kembali konsentrasi mengerjakan praktikumnya.

Aku terdiam beberapa saat, hingga akhirnya ku ambil buku bercover hitam yang merupakan gudang tempat menyimpan inspirasiku. Segera ku goreskan bunga tidur yang kudapatkan disela-sela sesi praktikum sore ini.

Setelah selesai menulis, ku simpan buku itu dan segera mengupload tugas praktikum yang sudah ku selesaikan sejak dua jam yang lalu. Aku segera keluar dari laboratorium dan melangkah ke rak sepatu. Ketika hendak mengambil sepatu, sosoknya lewat. Dia Yada Randika laki-laki yang ada di mimpiku, hari ini memakai Tee Shirt berwarna putih sama seperti di mimpi. Kemudian ku ingat hari ini aku tidak mengendarai motor. Segera ku tepis prasangka yang mulai mengitari kepalaku.

END.


Merci de' Avoir Lu :)

SEBATAS ILUSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang