GALENO 《ON GOING》

Bagian 3 : Peringatan 🍁

Tandain typo nya ya!!
Jangan lupa spam komen dan vote nya ya

****

Keesokan harinya Galeno dan Safira tengah bersiap untuk kembali bersekolah setelah meminta cuti selama 2 hari lamanya.

Gerak-gerik Safira tak luput dari pengawasan Galeno yang setia mengancingkan baju nya dan tak lupa membenahi kerah bajunya.

"Nanti, aku beliin kamu rok baru," Ujar Galeno tiba tiba

"Hah? Kenapa kak? Emang ada yang salah sama rok aku?"

"Hm, rok kamu kekecilan. Kakak ga suka," Galeno pun menatap rok Safira yang sangat kecil dengan tatapan tajam.

Safira yang mendengar hal itu tak mampu mengulum senyum nya, ia bersyukur memiliki suami yang sangat perhatian pada dirinya.

"Ayo, berangkat."

Angin jakarta menerpa tubuh kedua pasangan insang tersebut, kini Galeno dan Safira telah sampai ditujuan mereka yaitu 'SMA SAPTA DASA'

Motor 2x25r hitam milik Galeno terpakir di area parkiran sekolah. Galeno dan Safira pun menjadi pusat perhatian setelah Galeno sempat menolong Safira turun dari motor nya.

Safira merasa kini ia ditatap oleh puluhan siswi dengan tatapan sinis dan tajam. Safira yang ditatap kini menarik narik ujung seragam Galeno.

Hal tersebut membuat Galeno menoleh kearah Safira "Kak, mereka kenapa natapin Safira kayak gitu.." cicit Safira dengan pelan.

"Itu karena kamu itu cantik. makanya mereka natapin kamu, sampe gitu." Ujar Galeno seraya berjalan kedepan dengan tanpa menoleh kearah Safira

"Kamu masuk sana, kakak mau ke ruang osis dulu "

"Oke kak, makasih ya. Kakak udah mau nganterin" balas Safira dengan senyum tipis nya

Galeno pun mengangguk dan mengulum senyumnya, setelah ia mengantarkan Safira ke kelas.

Tatapan semua mata tertuju kepada Galeno yang baru saja memasuki kelas dengan tas yang dipunggung sebelah dan wajah tampan yang menghiasi selalu bikin semua orang terpesona dengan Galeno membuat ia dijadikan Most wanted di Sma sapta dasa.

****

Istirahat telah berlangsung selama 20 menit kini Safira temannya hanya sibuk dengan urusan masing masing seperti sekarang Safira yang sedang menulis hal hal yang ia alami di buku diary nya sedangakn teman sebangku nya sibuk bermain sosmed di handphone nya.

"RA!"

Panggilan tersebut membuat Safira menoleh kepada teman sebangkunya

"Kenapa?"

"Kok lu bisa diboncengin Kak Galeno cowo tertampan sejagat raya" tanya Nadira dengan tatapan mengintimidasi sambil memperlihatkan foto Safira yang turun dari motor Galeno dari handphonenya.

"Oh itu..Aku lupa ngasih tau kalo aku dijodohin sama Kak Leno"

"APA?! DIJODOHIN?!"

Sontak saja Safira, menutup mulut nadira
Menggunakan jari jarinya, Safira bisa melihat tatapan semua murid di kelas menuju ke mereka berdua.

"Stt.. kecil kecil Nad" Nadira hanya bisa menyengir seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal

Safira pun menarik kembali tangan nya yang berada di mulut Nadira "Sorry-sorry... tapi lu seriusan dijodohin sama Kak Galeno?" Safira mengangguk pelan lalu ia pun melanjutkan tulisan nya yang tadi sempat berhenti sejenak.

"Gila Ra, keren lo. Btw enak ga?" Safira menautkan alisnya tak mengerti "Maksud nya?"

"Maksud gue gimana rasanya, Lo udh dijebolin kan Sama Kak Galeno? Btw Panjang ga anu nya?"

"Oh, aku belum ngelakuin itu sama Kak Leno"

Nadira pun membulatkan matanya mendengar ucapan dari Safira "WHAT?! Berarti lo masih perawan dong" Safira hanya bisa tersenyum mendengar hal itu lalu mengangguk.

"Kepada yang terhormat para Anggota osis untuk segera berkumpul menuju ruang rapat sekarang juga.

Sekali lagi dimohon kepada para anggota osis untuk segera berkumpul di ruang rapat sekarang juga! Terima kasih."

"Waduh Ra. ini nih yang paling Gue suka dari Kak Galeno, selain tampan dan dingin. suara nya itu loh yang bikin candu," ujar Nadira seraya menangkup kan dagu nya dengan tangan kanan nya.

Definisi Galeno adalah cowo spek wp impiannya itu, apasih kurang nya seorang Galeno Baskara sudah tampan, pinter, seorang wakil geng, tegas, cuek, dan 1 lagi, kaya dari lahir. Nadira yang hobinya membaca aplikasi oren itu, tentu tak menahan senyumnya ketika sedang menghalu cowo seperti Galeno.

Sedangkan Safira hanya menggeleng geleng kepalanya melihat teman sebangku nya itu memuji Suaminya.

****

Safira, kini tengah mencuci tangan nya di wastafel toilet sekolah, ia bisa melihat dari kaca wastafel terlihat 3 orang Perempuan sedang menatap nya dengan wajah sinis.

"Oh jadi ini cewe gatel yang caper sama Galeno tadi pagi" ujar Seorang Perempuan sembari melipatkan tangan nya dengan senyum miring

"Jadi, mau kita apa in dia Sell" tanya perempuan di sampingnya seraya memainkan ujung rambut nya

Giselle pun menoleh menatap temannya yang terlihat sangat penasaran.

Giselle pun mengulas senyum seringai nya. Ia kembali menatap Safira yang terlihat ketakutan di depannya. Giselle pun melangkah kan kaki nya kedepan dan memberi jarak antara ia dan Safira

"Safira Ramadhani. Nama yang bagus, tapi ga sebangus sama sikap lo yang kayak. jalang," ujar Giselle lalu menepuk nepuk pipi safira dengan seringai jahat nya. "Stop caper sama Galeno atau lo tau akibat nya" kini perempuan itu telah mencengkram dagu Safira membawa wajah Safira untuk menatap matanya.

"Kakak gaada hak! buat atur atur Aku!" teriak Safira dengan keras

Didetik tersebut juga rambut Safira ditarik kuat oleh Giselle.

"AKH!" Safira hanya mengaduh kesakitan.
Melihat rambut nya yang sudah ditarik lebih dulu oleh Giselle

"Kayak nya lo sedikit harus diberi peringatan dahulu, Guys." Giselle pun
Menatap Jessica dan Khayla bergantian.

Seakan mengerti mereka berdua pun langsung masuk kedalam bilik toilet, tak lama mereka pun keluar dengan membawa ember air bekas pel an di tangan mereka.

Dengan segera Giselle pun mendorong Safira hingga membenturkan pintu bilik toilet. Setelah itu Jessica dan Khayla pun langsung menyiram kan isi ember tersebut sampai kosong.

Byurr..

"AKH!" Safira pun merintih, ia pun mengusap wajah nya dengan tangan nya. Ia bisa melihat tawa dari para antek antek Giselle termasuk Giselle sendiri.

"Ini baru peringatan doang dari gue, kalo lo masih berani deketin Galeno. awas aja gue bisa lakuin lebih dari ini. PAHAM!" Setelah mengucapkan itu. Giselle pun mulai berjalan pergi bersama antek antek nya mengiringi.

Safira terisak sedih lalu ia mengambil ponsel nya dari saku rok nya ia pun mulai menelpon seseorang di layar handphone nya

"Halo, kenapa Ra?"

"Kak.." lirih Safira

****

Gue nulis apa njir T_T

Kalo dipikir pikir siksain karakter
seru juga -_-

Bantu share cerita ini ya