"kenapa hia ninggalin sea? Kenapa hia ga bilang sama sea kalo hia mau pindah? Ke-kenapa hia gapernah ada kabar? Hia gapernah cari sea" banyak sekali pertanyaan yang sea lontarkan, sea mengepalkan tangannya dia sangat marah dengan Kaka nya yang sudah 15 tahun tidak pernah menemuinya.
Sea hendak berdiri meninggalkan Jimmy
Namun pergerakannya terhenti saat Jimmy menggenggam erat tangannya"Hia minta maaf, hia tidak sempat untuk bertemu dengan sea, saat itu benar benar mendadak sea" ucap Jimmy, jujur ini yang sangat ia takutkan ketika bertemu dengan adik yang sudah lama tak ia jumpai, Jimmy takut sea akan membencinya dan tidak mau bertemu dengannya lagi
Jimmy memasangkan kalung yang ia genggam tadi pada lehernya
"semua omongan hia bulshit, semua janji yang hia kasih ke sea semuanya omong kosong,hia pembohong" sea yang tak lagi mempercayai kakanya itu, matanya sudah berair, dia sangat merindukan sosok Jimmy namun ia juga benci mengingat semua janji yang Jimmy berikan kepada dirinya dulu
"Sea tolong dengerin penjelasan hia dulu" ucapnya lirih menatap dalam manik milik sea, Jimmy tidak mau berpisah lagi dengan sea, sudah cukup 15tahun ia tersiksa akan kerinduan sosok sea
Flashback ON
Jam menunjukan pukul 03:15 dini hari
"Jimmy bangun nak" Jasmin membangunkan putra nya dengan lembut
Emmm
Jimmy hanya menggeliat dia merasa terusik dalam tidurnya
"Sayang ayo bangun" Jasmin membangunkan Jimmy lagi dengan mengecup kepala anaknya
"Ergghh, kenapa mami?" Jimmy bangun dan merenggangkan badannya mengucek matanya yang masih terasa berat untuk melek
"Ayo bangun ikut mami" jasmin mengajak Jimmy untuk pergi ke luar dan menyuruh Jimmy untuk naik ke mobilnya
"Kita mau kemana? Kan Jimmy belum mandi mih,huaaa" ucapnya sambil menguap karna rasa ngantuknya masih menyerang dirinya
Dady nya Jimmy mengendarai mobil meninggalkan halaman rumahnya itu ntah mereka mau kemana Jimmy tidak tau, Jimmy memilih untuk melanjutkan tidurnya di kursi belakang
Sesampainya ditempat yang mereka tuju, Sinta membangunkan Jimmy untuk segera turun
"Emhhh, kita dimana ini mih?" Tanya Jimmy merentangkan kedua tangannya yang merasa pegal
"Kita sampai dirumah baru kita sayang" ucap Jasmin mengelus kepala Jimmy dengan lembut
Jimmy membuka lebar matanya dia terkejut
"Hah? Kita pindah mih? Terus rumah kita gimana?" Ucap Jimmy tak percaya"Rumah kita yang itu udah dijual, papi harus mengelola perusahaan yang baru dibuka di daerah ini"
"Kenapa mami ga bilang? Gimana sama sea mih? Jimmy udah janji Jimmy ga akan tinggalin sea mih" mata Jimmy sudah berkaca kaca, hatinya tidak rela meninggalkan orang yang dia sayang terlebih lagi jarak yang sangat jauh Jimmy tidak bisa menemui sea lagi
Jimmy mulai menangis mendengar kenyataan itu bahwa dia harus meninggalkan adik kesayangannya
"Sayang, percaya sama mamih suatu saat nanti kalian pasti akan bertemu lagi" ucap Jasmin menenangkan putranya
KAMU SEDANG MEMBACA
Too DIFFICULT
Teen Fiction"jika aku nanti sudah tidak ada, kamu harus tetap ceria seperti ini ya banyak orang yang ingin melihat mu bahagia termasuk aku" Kisah cinta seorang dokter yang ternyata pasangannya akan menjadi pasien pribadinya