ii. people you know

191 16 2
                                    

Pagi ini suasana hati Ricky sangat baik, pemuda pirang itu terlihat begitu bersemangat untuk kembali ke kampus tercintanya di Seoul Mujigae University (SMU). Barangkali ia merindukan suasana kelas atau bahkan ruangan studio desain Departemen Arsitektur yang disebut sebagai ruang model khusus mahasiswa Arsitektur. Tempat yang tidak sering dijamah oleh mahasiswa Arsitektur itu justru menjadi spot ternyaman yang sering Ricky gunakan untuk mengerjakan tugas dan sebagainya.

Ngomong-ngomong semalam ia dan Seungeon sudah sepakat untuk sarapan bersama di kantin fakultas Seni Rupa, jadi sekarang Ricky melajukan mobilnya ke arah yang berlawanan dengan fakultasnya. Maka di sinilah tokoh utama kita sekaranqg, menuju gedung DKV untuk menjemput Seungeon sang sahabat.

Baru setengah perjalanan ia menuju gedung DKV, Ricky melihat Seungeon dengan entah apapun itu yang ia bawa di tangannya justru berlarian dan berhenti tepat di depan mobilnya. Si pirang sontak terkejut kala pemuda Yoo itu memintanya untuk memberhentikan mobilnya.

“Ricky! Buka! Rick! Tolong antar gue ke fakultas Teknik sekarang!” Seungeon mengetuk jendela mobil Ricky berulang kali.

Meski sempat keheranan, Ricky membuka jendela mobilnya. “Mau ada perlu apa kamu ke sana?”

“Mau nyari Ibu Heo nih gue, pengin ngumpulin deadline tugas yang semalam gue kerjain itu lho!”

Sejujurnya Ricky masih kebingungan namun Seungeon tiba-tiba sudah masuk ke dalam mobilnya. Nafas pemuda itu tersengal yang menandakan ia sudah berlarian dari gedung departemennya sampai sini. Malang sekali.

“Kamu yakin Bu Heo ada di fakultas Teknik?” tanya Ricky selagi memutar balik arah mobilnya menuju fakultas Teknik yang jaraknya cukup dekat dengan fakultas Seni Rupa.

“Yakin gue, tadi ada yang bilang mereka lihat Bu Heo di sana. Biasalah pagi-pagi gini betina suka nyari mangsa di Teknik, apalagi dosennya cakep-cakep. Mana ada dosen baru, cakep lagi, gue sampai suka—”

“Aku nggak tau tuh kalau FT ada dosen baru?”

“Ya lo mah mana ngurusin yang lagi ramai di base kampus. Ayo ngebut Rick, deadline-nya jam delapan, yang artinya dua puluh menit lagi! Itu juga kalo ketemu Ibu Heo, kalo nggak—”

BRRMMM!

Jantung Seungeon hampir lepas dari tempatnya ketika Ricky tiba-tiba melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Sialan, ngajak mati dia!

Saat sampai di fakultas tujuannya, kedua pemuda itu pun turun bersamaan dari mobil Ricky. Seungeon menggandeng tangan Ricky takut-takut, matanya mengawasi sekeliling. Pemuda bermarga Yoo itu seakan-akan belum pernah mendatangi fakultas Teknik sebelumnya.

“Kita mau mulai pencarian dari mana?”

Seungeon terlihat berpikir sejenak. “Kita mencar aja ya biar cepat? Lo tahu ‘kan Bu Heo Sol-Ji?” Ricky menganggukkan kepalanya, mengiyakan.

Kemudian kedua pemuda itu berpisah, Seungeon ke arah Barat sedangkan Ricky ke arah Timur.

Dan, sepuluh menit lamanya sudah Ricky mencari dari gedung satu ke gedung lainnya namun tak menemukan sosok wanita itu. Ricky kelelahan. Ia memutuskan duduk di antara anak tangga yang menghubungkan lantai dua dan lantai tiga. Meluruskan kedua kakinya sejenak sebelum melanjutkan pencarian.

Ting!

Ricky merogoh saku celananya dan melihat pesan dari Seungeon yang mengatakan bahwa pemuda itu berhasil menemukan Bu Heo, Ricky mengerang kesal. Ternyata wanita itu ada di fakultas Teknik Mesin. Yang benar saja, Seungeon sudah mencari sampai sejauh itu?

Setelah membalas dengan emoticon kesal, Ricky memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya, kepalanya ia sandarkan ke pembatas tangga. Oh ayolah, ia hanya ingin istirahat sejenak.

𝓑eautiful Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang