Kuli Toko Bangunan (1)

12.2K 95 8
                                    

Disclaimer:

Pembaca yang bijak, mohon kiranya jika tidak suka dengan cerita boy x boy tidak perlu dibaca sampai bawah.

Karena pembaca yang bijak akan mendapatkan sensasi berbeda. Part ini mengandung hubungan sejenis cowo dengan cowok.

Terima kasih pembaca yang bijak.

Simak ceritanya dibawah ini:

Kala siang hari di Toko Bangunan yang letak nya tidak jauh dari jalan raya. Mobil dan motor silih berganti lewat di jalan itu. Matahari semakin ke atas dan terik menyengat.

Gwe yang lewat depan Toko Bangunan itu, tertarik melihat para kuli kuli nya yang sedang bongkar muat bahan bangunan. Gwe sempatkan untuk mampir ke Toko Bangunan itu.

Semakin jelas kuli kuli nya, penuh keringat terlihat jelas dari badan nya yang mengkilap. Walau gak deras, setidaknya buat gwe penasaran gimana rasa nya.

Kuli kuli bertelanjang dada sedang mengangkat batu bata dan semen hendak di masuk kan ke dalam mobil bak. Kisaran umur 20 - 25 tahun penuh tawa dan semangat, tidak kalah dengan kuli yang berumur 35 - 40 seperti bapak bapak terlihat berkerut di muka lelah nya.

Gwe coba tanya, kepada kuli muda dimana toilet nya, kebetulan juga emang gwe mau pipis karena kebelet gak tahan

"Permisi dek, kalau toilet nya sebelah mana", tanya ku ke kuli muda itu

"Bapak kalau mau ke toilet, bisa ke arah bambu yang di depan itu nanti ke kiri ujung", jawab kuli muda itu

"Terima kasih dek", jawab gwe

"Sama-sama pak", jawab kuli muda itu sambil tersenyum

Hendak berjalan menuju lorong, sampai juga ke kumpulan bambu yang di bilang kuli muda itu.

Yah kamar mandi terletak di ujung lorong nya, gwe coba masuk ke toilet itu. Tidak di sangka, toko bangunan ini memiliki toilet yang terbilang cukup bersih dan wangi.

Lega rasa nya setelah piss banyak, segera ku siram sampai bersih.

Setelah selesai ku bergegas keluar dari kamar mandi.

Bukkk, kaget rasa nya tertabrak sesuatu ketika hendak keluar kamar mandi.

"Maaf pak, saya kebelet", kata kuli itu bergegas ke kamar mandi

"Oh iya dek, gak apa", jawab gwe kaget

Kuli itu langsung piss di depan gwe, sial batin ku. Terlihat jelas panjang tebal seperti nya, warna sawo mateng dan berderas piss nya.

Gwe pun gak jadi pergi dari kamar mandi, terpana melihat panjang tebal ini.

"Kenapa pak, lihat nya begitu", tanya kuli itu

"Panjang tebal", jawab gwe singkat

Perlahan kuli itu tersenyum, selesai piss di siram semua. Kuli itu pun memegang tangan gwe. Sontak gwe kaget bukan kepalang, karena tiba2 aja tangan tebal kuli ini mengarahkan ke suatu tempat yang menurut gwe jg pingin dari tadi

"Sini pak, pegang dan kocokin ya", kata kuli itu.



Cerita Gay - KuliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang