3

85 8 3
                                    

"Book, gue baru sadar.. "

"Huh?"

"Selama ini.. "

Khao memberi jeda. Sesaat sebelum mengatakan sesuatu yang sedari tadi terpikirkan di kepala. Membuat sang kapten basket itu menaikkan satu alisnya. Merasa heran.

Kegiatannya yang tengah memakan biskuit pun terganggu. Karena masih jam istirahat, dan bel pelajaran selanjutnya akan berbunyi 15 menit lagi.

Masih lama.

"Selama ini.. Kalo elu naksir orang, gak pernah keliatan ya?!" Ujar Khao pasti. Jujur saja, Khao terkejut dengan pemikiran nya. Dia baru saja tahu kalau sahabat nya ini ternyata menyukai sang ketua OSIS, karena pria itu yang bilang sendiri kepadanya.

Sebulan lalu!

Waktu dimana dirinya dan Book beristirahat setelah latihan eskul mereka.

“Khao. Gue suka sama seseorang” ujar nya tiba-tiba dan tidak menunjukkan ekpresi apa-apa. Hanya setia dengan wajah datar nya.

“Hah?"

Awalnya Khao berpikir Book hanya bercanda. Tapi, ternyata itu benar-benar nyata!!

Sahabat nya tidak berbohong.

Dan Khao baru menyadari nya saat upacara penyambutan siswa baru.

Mereka memang tidak ikut upacara penyambutan karena sudah menginjak kelas 2. Tapi keduanya dapat melihat dari lorong sekolah yang berhadapan langsung dengan lapangan outdoor.

Keduanya memandang acara tersebut sembari bersandar pada dinding kelas. Book seperti tak tertarik dengan hal itu, namun Khao menyadari kemana pandangan mata Book itu mengarah.

Kepada seorang pria penuh wibawa yang tengah mengutarakan pidato penyambutan. Dirinya kembali memandang Book dan matanya tanpa sadar terbelalak kaget.

Tatapan Book begitu datar namun berbinar! Fokus! Tak terpecah.

Mata itu terlihat hidup!

Khao seketika syok ditempat. Tak menyangka itu sama sekali, dan sampai menangis terharu karena temannya ini ternyata adalah manusia pada umumnya. Manusia yang bisa jatuh cinta.

Dia kira selama ini dia berteman dengan robot intimidasi.

..

Book yang mendengar itu seketika berpikir. "Emangnya kalo lagi naksir harus gimana?" Tanya Book, kembali melahap biskuit nya.

"Harusnya tuh ya.. Lu gugup saat dia bicara sama lo. Terus, jantung lo berdebar-"

"Gue juga kek gitu! Lu kan pernah lihat gue dihadapan nya Force" Potong Book dengan nada santai.

"Tapi wajah lo kemaren udah kek ngajak baku hantam! Sinis gitu!"

"Emang iya?"

“Gak sadar diri” Batin Khao. Ia memang ingat saat sohibnya bertabrakan dengan sang gebetan. Ia memang bisa melihat kalau Book benar-benar gugup di hadapan nya, namun raut wajahnya tidak santai sama sekali.

Dan lagi kenapa saat saat keduanya membahas hal ini Book terlihat biasa-biasa saja?

Dan baru kelihatan error nya saat Force berada dalam radar mereka.

'Tunjukin rasa antusias nya sialan! Gemes gue liatnya!!'

..

"Apa yang lu tahu tentang Force?" Tanya Khao lagi. Ia masih tak menyerah.

Ketos? [ForceBook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang