LVN 2

23 10 0
                                    

MADELINE POV

Aku dan margot berjalan menuju taman dimana acara pernikahan sedang dilangsungkan.

Sejauh mata memandang design yang dipakai untuk altar pernikahan ini cukup bagus dan sederhana.

Aku sangat tertarik dengan Bunga anggrek bulan berwarna putih yang melengkung di setiap sudut.

Aku melihat tidak ada panggung, tidak ada cahaya dari lampu, tidak ada sound system.

Ya, semua ini benar-benar sangat sederhana dan natural dari alam. Karena memang kita hanya membuat sebuah acara di Taman.

Banyak sekali tamu undangan yang menghadiri acara ini dan kalau kalian bertanya apakah aku mengenal mereka semua. Akan ku jawab three out of ten.

Kebanyakan dari mereka adalah rekan kerja ayahku. Mereka para pengusaha terkaya dan ternama di dunia.

"Sepertinya aku sedang melihat dua bidadari yang jatuh dari surga" ucap Dylan yang sedang berjalan mendekati kami.

"Bisa saja kau" jawab kami berdua secara bersamaan.

"Ngomong-ngomong, kau juga terlihat tampan sekali sprouse" puji margot kepadanya.

Margot tau bahwa dylan tidak suka di panggil dengan nama belakangnya itu.

Tapi ya mau bagaimana lagi, dia adalah Margot Anderson kalau kalian mengatakan tidak maka dia akan tetap melakukannya.

Berbeda denganku, aku hanyalah gadis pendiam yang selalu mengalah demi kebahagiaan keluargaku terutama adikku.

Ah sudahlah, nanti pasti kalian akan tahu diriku yang sebenarnya seiring berjalannya dengan waktu.

"fuck u margot, aku tidak suka kau memanggilku dengan sebutan itu" jawab dylan dengan memasang raut wajah kesal.

"hahaha, begitu saja kau marah. Aku hanya bercanda sprouse" jawab margot sembari tertawa.

"hey, apakah kita akan tetap berdiri disini dan aku akan mendengarkan kalian bertengkar? oh tentu saja tidak. maksudku tidak untuk hari ini Margot Anderson dan Dylan Sprouse. Mari kita duduk di bangku itu" Aku menunjuk bangku kosong yang berada di depan altar.

"kalian duduklah disana dulu, aku akan mengambil minuman untuk kalian" ucap Dylan dan ia pun langsung beranjak pergi untuk mengambil minum.

Aku dan margot berjalan dalam kehenigan, dia tahu bahwa aku sangat gugup tapi apa daya dia sudah melakukan apapun yang ia bisa untuk menghiburku, tapi aku adalah aku.

"hey sweetheart kalian berdua terlihat sangat menawan hari ini" puji anne kepada kami.

"Terimakasih Mom, kau juga terlihat sangat cantik" jawabku dan margot dengan nada yang terdengar sedikit canggung.

Tetapi berbeda dengan tatapan tulus dari anne dia terlihat sangat senang ketika kami memanggilnya Ibu.

Anne twist, dia adalah ibu tiriku sekarang. Ayahku mengenalnya ketika ia sedang bekerja disalah satu perusahaan miliknya, yaitu RD company.

Sudah tiga tahun anne bekerja sebagai sekertarisnya. Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama.
Entah, Berlibur atau hanya sekedar makan siang.

Seiring berjalannya dengan waktu ayahku mencintai anne. aku hanya bisa menerima apa yang menjadi keputusannya.

Awalnya aku dan margot menolak pernikahan ini, karena kami masih belum bisa melupakan ibu kami.

Tetapi dengan cinta yang ayahku punya ia berskeras meyakinkan kami berdua bahwa Anne adalah wanita yang baik dan penyanyang.

Anne dikarunia dua anak, Perempuan dan lelaki. Gemma Styles dan harry Styles.

Aku sedikit kaget ketika mendengarkan nama dari anak kedua anne, pasalnya ia adalah pebisnis muda yang sangat digemari oleh teman komunitasku, ketika kami sedang melakukan kegiatan bersama.

Mereka berdua lalu pergi untuk menyambut para tamu, setelah melakukan percakapan singkat bersama kami.

Aku melihat sekelilingku. Atmosfir yang di sebarkan dalam acara ini sangat berbeda. Aku sangat bahagia dan ya. Merekapun juga.

Pandanganku terhenti ketika melihat wanita berambut pirang sedang berjalan mendekati kami berdua, entah aku tidak tahu siapa dia tapi dari raut wajahnya ia seperti-

"Hai aku gemma" ucap wanita berambut pirang itu yang ternyata bernama gemma.

"haii aku margot, senang berkenalan denganmu" jawab margot

"h-hai aku madeline" jawabku sembari tersenyum kecil didepannya.

"Dimana adikmu?" tanya margot. Pertanyaan apa itu yang baru saja ku dengar, dia terlihat sok arab sekali dengan gemma. Sampai-sampai menanyakan dimana adiknya itu.

Aku tahu dia sedang berusaha membuka topik pembicaraan agar kita bertiga bisa mengobrol tapi-ah sudahlah dia memang margot.

"ah, dia sedang bersiap di mobil sebentar lagi pasti dia akan datang" jawab gemma sembari tersenyum. Dia sangatlah cantik.

"heiii, ini minuman untuk kalian" ucap dylan dengan memberikan 2 gelas wine kepada kita.

"oh, maafkan aku. Aku hanya membawakan 2 gelas wine" dylan meminta maaf karena tidak membawakan gemma minuman.

"Tidak masalah, aku juga baru sampai." jawab gemma dengan sopan.

"ini adalah dylan sprouse, sahabat kami bertiga" jelas margot kepada gemma dan ia pun mengenalkan dirinya kepada dylan.

"nah itu dia" ucap gemma sembari menunjuk ke arah gerbang tepat dimana pria itu sedang berjalan kearah kami.

LA VITA NUOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang