kejadian di sekolah 2 |bab 4|

47 9 0
                                    


Hueningkai dan Taehyun sudah sampai di kantin beberapa menit yang lalu, setelah sampai mereka pun langsung mengantri untuk mengambil makan siangnya.

Beberapa menit kemudian keduanya sudah berada di meja kantin dan memakan makanan mereka masing-masing.

Tidak ada pembicaraan dari siapapun mereka berdua hanya fokus pada makanannya saja.

"Kai apa tadi kak Beomgyu, kak Soobin, dan kak Yeonjun menemui mu?" Tanya Taehyun yang mengawali pembicaraan.

"Iya tadi pagi sebelum kamu datang mereka menemui ku, memang nya ada apa?" jawab Hueningkai.

"Oh... Begitu, tidak, tidak ada apa apa aku hanya bertanya saja" ucap Taehyun sambil mengangguk-anggukkan kepalanya lalu menggeleng setelahnya.

Keduanya pun terdiam lagi sampai makanan tersebut habis.

"Taehyun aku ingin membicarakan sesuatu tentang-" ucapan Hueningkai terpotong oleh Taehyun yang tengah membereskan makanannya dan tidak menoleh sedikit pun kearah Hueningkai.

"Ayahmu?" Ucapnya tersebut tepat sasaran, Taehyun sangat tahu tentang Hueningkai sekarang tidak seperti dulu lagi.

Hueningkai sangatlah terbuka pada Taehyun begitu pun dengan dirinya, mereka saling menceritakan tentang rahasianya masing-masing. Hueningkai yakin Taehyun lah orang yang paling tepat untuk mencurahkan isi hatinya.

Rahasia ayahnya yang telah berselingkuh dibelakang ibunya pun Hueningkai katanya kepada Taehyun, Taehyun memberikan reaksi yang begitu terkejut ketika Hueningkai mengatakan bahwa ayahnya telah berselingkuh dibelakang ibunya.

Taehyun kira hidup yang Hueningkai jalani tidak memiliki masalah apapun karena Hueningkai terlihat sangat bahagia saat mereka masih ber 5 dulu.

Tetapi ternyata tidak seperti yang ia pikirkan hidup Hueningkai sangatlah mengenaskan bagaimana tidak? Bayangkan saja ayahmu selalu menuntut nilai ujian mu dan jika nilai tersebut tidak seperti yang diinginkan olehnya maka hukuman berat lah yang akan ia berikan untuk mu, ibumu memiliki penyakit yang sangat harus memperhatikan setiap kata-kata sebelum mengucapkannya dan jika kamu membentak ibumu dengan keras makan kambuh lah penyakit tersebut dan jika itu terjadi besar kemungkinan ibumu tidak bisa diselamatkan, kamu difitnah oleh sahabatmu sendiri karena tuduhan yang bahkan itu bukan kamulah pelakunya dan parahnya lagi mereka lebih percaya terhadap rumor yang beredar bahwa kamulah pelaku tersebut bahkan mereka sendiri tidak memiliki bukti jelas disaat itupun kamu dibully setiap hari oleh sahabatmu sendiri secara fisik dan mental, satu lagi ayahmu berselingkuh dibelakang ibumu sendiri dengan kondisi yang harus membutuhkan perhatian dari sang suaminya.

Apa yang kamu rasakan?, Sedih?,Marah?, Kesal?, Putus asa?, Pasrah?, mentalmu menurun?, tentu saja! itulah yang kini Hueningkai rasakan sedih sungguh sedih.

Tapi sudah takdir baginya untuk menjalankan kehidupan yang mengenaskan ini.

"Iya ini tentang ayahku" ucap Hueningkai dengan sedih. Selesai membersihkan makanannya Taehyun melihat kearah Hueningkai lalu menghela nafas berat, kenapa kehidupan sahabatnya ini sangat mengenaskan?. Pikirnya.

"Apa yang pria tua itu katakan kepada mu Kai?" Tanya Taehyun.

"Ayahku, menuntut ku lagi tentang ujian kenaikan kelas nanti, dia ingin aku menjadi peringkat pertama tahun ini, bahkan sebelum ujian tersebut dimulai beliau sudah memberikanku peringatan yang tegas" jawab Hueningkai sambil menahan air matanya yang akan turun.

"Hiks... Hiks... Aku sudah lelah Taehyun hiks..., aku sudah muak dengan ayahku sendiri hiks... kenapa aku harus hidup?!, aku benar-benar ingin bebas dari semua ini hiks... Kenapa tuhan memberikanku ujian yang sangat sulit seperti ini? Hiks... Hiks..." Hueningkai sudah tidak bisa lagi menahan air matanya ia pun menangis sejadi jadinya, Hueningkai tidak peduli terhadap orang-orang yang kini menatap kearahnya.

Mungkin mereka melihat Hueningkai dengan aneh, kenapa dia tiba-tiba menangis di kantin yang ramai ini? Apa dia tidak malu? Pikir orang-orang itu.

Taehyun merasakan bahwa hatinya tergores ia benar-benar tidak bisa melihat jika Hueningkai menangis seperti ini, Taehyun pun tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Dia hanyalah seorang manusia yang berkehidupan sederhana tidak seperti Hueningkai yang bisa dibilang memiliki semua.

"Huft.... Kai aku akan memberikan piring ini terlebih dahulu kepada ibu kantin setelahnya kita ke rooftop untuk membicarakan ini oke?, berikan aku piring mu akan aku kembali juga" ucap Taehyun menghela nafas sebentar lalu pergi untuk mengembalikan piring itu kepada ibu kantin.

Sesudahnya Taehyun pun menghampiri Hueningkai lagi dan mereka pun berjalan kearah rooftop.

Diperjalanan Hueningkai menahan air matanya mati-matian karena ingin terjun lebih deras dari sebelumnya.

Taehyun pun berkali-kali melihat kearah Hueningkai iba, ia bisa merasakan apa yang Hueningkai rasakan.

Mungkin jika Taehyun menjadi Hueningkai ia pun pasti akan melakukan hal yang sama seperti Hueningkai saat ini.

Kini mereka sudah berada di rooftop sesampainya, Hueningkai mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.

Kini perasaannya sudah sedikit lebih tenang dari sebelumnya ia melihat kearah langit yang begitu cerah.

"Apa perasaan mu sudah lebih tenang Kai?" Tanya Taehyun kepada sahabat nya itu.

"Iya sudah lebih tenang, terimakasih Taehyun kamu memang tahu semuanya tentang diriku rooftop adalah tempat yang sempurna untuk menenangkan diri" ucap Hueningkai melihat kearah Taehyun dengan mata sedikit bengkak dan memerah tentunya.

Balasannya Taehyun hanyalah sebuah senyuman, Taehyun pun sama seperti Hueningkai yaitu tengah menikmati ketenangan di atas rooftop.

"Aku tidak tahu pasti kenapa tuhan telah memberikan mu ujian seperti ini, tapi aku yakin bahwa tuhan ingin kamu menjadi seseorang yang tegar dan kuat, ingatlah ini Kai tuhan tidak akan memberi ujian yang sangat sulit kepada seorang hambanya sehingga tidak mampu untuk menjalankannya pasti di setiap ujian yang tuhan berikan akan ada sebuah kejutan yang akan datang setelah kamu menyelesaikan nya" ucap Taehyun tiba-tiba yang sebelumnya hanya hening lah menyelimuti mereka berdua.

"Jika benar seperti itu, aku akan mencobanya sampai akhir. Tapi.... bagaimana jika aku berhenti ditengah-tengah nya?" Ucap Hueningkai seperti tidak ada semangat kehidupan sama sekali didalamnya.

"Hey!!... kamu tidak boleh mengatakan itu Kai, aku sangat yakin kamu pasti bisa menjalaninya sampai akhir!!" Ucap Taehyun keras karena ucapan Hueningkai tadi membuatnya sangat terkejut bagaimana bisa Hueningkai mengatakan itu dengan mudah?!.

"Hahahaha.... aku hanya bercanda Taehyun kenapa kamu terlihat sangat khawatir seperti itu?, Wajah mu sangat lucu jika sedang khawatir... hahahaha" ucap Hueningkai tertawa, kenapa Taehyun begitu khawatir kepada nya?.

Sebenarnya Hueningkai mengatakan seperti itu karena ia hanya takut jika dirinya berhenti ditengah-tengah ujian yang sedang ia lewati, tapi ia tahu betul apa jawaban yang akan Taehyun katakan kepadanya dan benar saja tebakannya tepat sasaran, jadi Hueningkai hanya memberikan respon lain supaya Taehyun tidak memikirkannya.

Mendengar itu Taehyun hanya mendengus dan memasang muka datar sekaligus kesal, bagaimana bisa Hueningkai bercanda dengan ucapannya sendiri?!.

Kring!... Kring!... Kring!...

Bel masuk pun berbunyi ketika Hueningkai dan Taehyun keluar dari rooftop yang berniat untuk kembali lagi ke kelasnya.


TBC.
MAAP UPDATE NYA KELAMAAN 🙂 YA KARNA MIKIRIN ALURNYA DULU BARU NGETIK HEHEHEHE 😁
MOHON PERHATIANNYA YA🙏🙏
JANGAN LUPA BUAT VOTMEN OKE?!!!. BIAR TAMBAH SEMANGAT BUAT NGETIK NYA by by see you next time gyuss.

Me and My Life?|Hueningkai|°•°|TXT| { HIATUS! }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang