GDM01

900 79 1
                                    

Terhitung sudah 3 hari dirinya mengurung diri di kamar,mengatur rencana kedepannya yang akan ia ambil dalam kehidupan baru nya ini.

Elsa mulai memberanikan diri keluar dari kamar,dan saat ini ia sedang duduk di ruang makan menikmati sarapan pagi menghiraukan tatapan juga ekpresi penghuni mansion saat ini,karena untuk pertama kalinya nyonya rumah mau menginjakkan kaki nya kesini dan yang paling mengagetkan adalah Elsa sedang menyantap hidangan pagi ini di ruang makan dengan hikmat dan sedikit menampilkan senyum yang membuat beberapa bodyguard terpesona.

Sampai sebuah ketukan terdengar melangkah masuk mendekat kearahnya barulah Elsa menoleh dan,iris biru Tanzanite  miliknya bersitatap dengan iris kelam nan tajam milik Arthur.

Elsa dapat membaca keterkejutan raut wajah sang suami meski itu hanya sekilas dan tak terlalu nampak namun Elsa paham,sebab ini adalah kali pertama nya dia berada di ruangan Selain kamar nya.

Arthur bergerak ingin meninggalkan ruangan itu namun suara Elsa berhasil menghentikan niatnya.

"Percival"

Suara halus nan lembut namun tegas bagai irama musik yang baru pertama kali di dengar oleh Arthur dan yang lainnya sehingga kalau bisa ingin sekali rasanya mengabadikan nya,sebagai salah satu kesempurnaan dari gadis dengan predikat tercantik di negeri ini.

Arthur masih berdiam diri di sana,sementara itu Elsa menatap wanita yang sejak tadi terus mengekori suami nya tanpa membuka suara.

"Pekerjaan apa yang membuat Asisten pribadimu itu harus berada di mansion sepagi ini,Percival?"Berhasil,Arthur berbalik menghadapnya menatap dengan tatapan yang tak bisa Elsa artikan namun Elsa hanya bisa menebak bahwa itu berisi kerinduan dan juga sedikit amarah?

"Maaf Elsa,aku kesini hanya menjalankan tugasku seperti biasa nya,mengurus keperluan Arthur"

"Waw,kalian sudah sejauh itu ya!aku tertinggal banyak rupa nya"

"Sejauh apa yang kau maksud,dia hanya asisten ku Elsa" Ucap Arthur masih dengan terus menatap istri nya.

"Mengurus keperluan mu,tanpa sepengetahuan ku dan sudah selama ini? Aku merasa terhina dengan tindakan itu,bukankah kamu seperti orang yang tak beristri kalau begitu?"ucapan menusuk dan penuh dengan intimidasi dari Elsa mampu membuat Arthur terdiam sementara Lilith hanya menunduk sambil mengepalkan kedua tangan nya.

"Ku akui aku selama ini hanya diam saja,tapi bukankah seharusnya kamu menghargai ku sebagai istrimu?dengan membawa orang asing ke rumah ini,kamu sudah mencoreng namaku di tambah lagi orang itu malah mengambil alih tugasku sebagai seorang istri,itu adalah sebuah penghinaan besar atas diriku sebagai istrimu Percival!"Suara Elsa yang begitu mendominasi ruangan itu sampai tak ada yang bergerak sama sekali.

"Kau!sebaiknya kau pulang saja,mulai sekarang aku yang akan mengurus suamiku!" Tunjuk Elsa pada Lilith yang saat ini sudah terisak dan bahu yang bergetar.

"Kau melampaui batas mu Lilith,kita tidak sedekat itu sampai kau harus menyebutku dengan hanya nama saja!"

Arthur masih terdiam,namun ada secarik senyum misterius yang tak berlangsung lama dan barulah ia meminta Lilith kembali.

"Silahkan pulang Lilith,istriku sudah memintamu kembali dan mulai sekarang kau tidak perlu merepotkan diri untuk datang kesini!" Perintah Arthur setelah itu ia berjalan meninggalkan ruangan itu begitu pula dengan.

Elsa menghela nafasnya,kini ia tahu ia sedang masuk ke dalam sebuah drama bergenre dark romance,yang sayang nya peran yang ia jalani adalah karakter figuran yang akan mati akibat depresi yang di jalani saat menikah dengan tokoh antagonis.

Karakter Elsa akan mati setelah tokoh antagonis menikah dengan wanita bernama tokoh pendukung dalam drama ini bernama Lilith Valleta.Sahabat protagonis wanita,dan diketahui merupakan teman masa kecil Arthur.

Goodbye MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang