Angkasa & Semestanya (End) ✔

5.

Bab 5: "tiba-tiba? Kenapa?"

.
.
.
.

Genre: Brothership, Friendship, Bl, Angst, Au.

.
.
.
.

(Author POV)

-

Rabu, 03 - 202*
19:32 P.M.

"Kenapa bisa Angkasa demam tiba-tiba? Padahal dari tadi dia baik-baik aja?" Tanya Awan pada Bintang yang masih mengelus kepala Angkasa dengan lembut. Anak itu sedang mengernyitkan dahinya bertanda ia sedang tidak nyaman dalam  tidurnya.

"Gue aja gak tau ya nyet, dari siang tadi padahal kita cuma tidur aja kok" Ucapnya kesal. Tadi siang Awan sama Langit cuma datang untuk memberikan makanan Bintang dan Angkasa yang mereka pesan. Lalu setelahnya mereka langsung keluar karena ada urusan di Markas mereka. Angkasa dan Bintang hanya bangun untuk makan setelah itu Bintang kembali menidurkan Angkasa di ranjangnya karena anak itu masih perlu banyak istirahat.

Padahal pada dasarnya dia yang pengen tidur, dia kembali menidurkan Angkasa karena ia mau tidur. Nanti kalau Angkasa bangun dia yang tidur kan bisa berabe? Malah Angkasa yang jagain dia dong konsepnya itu.

"Ya pasti ada sebabnya lah Angkasa demam, gak mungkin tiba-tiba gini kan?" Tanya Langit. Ia sedang menanyai adiknya apakah ia dan kedua sahabatnya akan kembali kerumah sakit lagi nanti.

"Yaa gue juga gak tau sebabnya" Ucap Bintang lagi "tapi, beberapa menit sebelum kalian kesini tadi, gue bangun buat ke kamar mandi.. Entah gue yang ngantuk banget atau yang gue liat emang bener. Pintu ruang rawat Angkasa kebukak lebar abis gue dari kamar mandi" Penjelasan itu membuat mereka berdua bingung.

"Terus?"

"Yaa gue tutup lah pintunya  dan gak curiga karena gue ngira nya lo pada udah disini dan lagi keluar. Dan gue juga semakin yakin pas beberapa menit setelahnya kalian masuk sambil bawa makanan dari kantin rumah sakit" Jelas nya lagi.

"Lo ya- bener-bener panjang kalo ngomong tentang Angkasa, sesayang itu lo sama dia?" Awan menggeleng pelan melihat Bintang yang menatap tajam kearahnya.

"Lo ngomong gitu karena baru ketemu sama Angkasa pas deket-deket mau lulus SMP, lo gak tau perjuangan dia buat keluar dari rumah lamanya yang udah lebih mirip kek neraka itu" Dengus Bintang.

"Yaa udah sih, maap karena kita gak sekenal lo ngenal Angkasa disini" Gak heran, Langit dan Awan memang baru bertemu dengan mereka berdua saat dekat-dekat kelulusan mereka di SMP sampai mereka berempat dekat lalu masuk ke SMA yang sama.

"Kalian kenapa sih? Udah deh yaa, masalah gini doang" Langit menatap Awan dengan serius "lo juga Wan, ni rumah sakit punya paman lo kan? Kenapa gak ke ruang CCTV aja gitu? Siapa tau ada hubungan nya sama pintu kebuka yang Bintang bilang tadi" Awan dan Bintang saling tatap.

"Iya ya? Kok gue gak kepikiran?" Langit merotasikan matanya karena malas "gak heran lagi sih kalo orang nya itu lo"

"Biar gue aja yang ikut sama Awan, lo disini aja sama Angkasa" Langit mengangguk setuju. Ia memang malas kalau harus keluar lagi.