4.

61 7 0
                                    

Bab 4: "Penjelasan"

.
.
.
.

Genre: Brothership, Friendship, Bl, Angst, Au.

.
.
.
.

(Author POV)

-

Rabu, 03 - 202*
05:00 A.M.

"Saa mau pulang~"
"Esaa!"
"Saa abang gak betah disinii, mau pulang ajaa"

Kalian tau sudah betapa jengah nya Semesta mendengar rengekan abangnya sejak tadi. Angkasa yaa memang abangnya, tapi kalau lagi sakit begini nih, manjanya beuh, ngalahin anak kecil kalo kata Semesta.

"Esaa! Pul-"

"Lo gak denger ucapan dokter apa? Lusa, lusa lo baru bisa balik ke rumah yaa bang, denger dikit bisa gak sih?" Kesal Semesta. Menatap abangnya yang kini sedang menghela nafasnya pelan sambil mencebik.

"Tapi gue gak suka disini, takut saa" Semesta menghela nafasnya. Mendekati ranjang Angkasa lalu memeluk abangnya yang murung. Dibalas oleh Angkasa yang sedang duduk di ranjangnya.

"Gue selalu disini nemenin lo, ngapain takut? Gak akan ada yang nyakitin lo disini bang, tenang aja. Tunggu lusa baru kita bisa pulang, oke?" Merasakan anggukan kepala dari Angkasa, Semesta melepaskan pelukan mereka lalu mengelus rambut Angkasa dengan sayang.

"Lo tenang aja, gue selalu disini nemenin lo, dari kemaren gue gak kemana-mana asal lo tau, bang" Ucap Semesta lagi. Membuat Angkasa mendelik sebal.

"Lo pasti belom mandi kan?" Tuduhnya.

"Bang, gue emang gak pulang, tapi gak belom mandi juga kali. Gue udah mandi yaa! Lo kali tuh yang belom mandi" Cibir adiknya.

"Ntar gue mandi lo yang kelabakan, orang dokternya aja belum nyuruh" Semesta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "iya sih, bener juga" Angkasa meroling kan matanya keatas mendengar hal itu.

Ckleek~

"Masih pagi woi, romantisan teross" Bisa kalian tebak dia siapa? Ya kalian salah, dia adalah Awandra Antariksa yang baru masuk dengan kedua temannya yang lain. Semesta langsung mendelik kepada awan yang tertawa "gue masih waras ya bang, enak aja"

"Kalian darimana aja?? Kok baru dateng? Padahal kemaren gue nungguin" Bintang mendekati ranjang Angkasa lalu meletakkan buah tangan yang ia bawa diatas nakas.

"Maap ya cil, kita baru sempet kesini lagi, soalnya kemaren lagi banyak urusan" Ucap Bintang dengan lembut. Mengelus rambut Angkasa dengan sayang.

"Cal, cil, cal, cil, pala lo bocil. Sok sok-an sibuk kali, gue tau ya lo tuh gak suka ribet. Pasti urusannya cuma rebahan doang" Langit ikut mendekat. Duduk disebelah Angkasa yang merenggut sebal.

"Sekolah sono yan, Bumi sama Nusa bentar lagi mau kesini jemput lo" Ucap Langit sambil mengelus kepala Angkasa dengan sayang.

"Lo pada kenapa dah? Demen bener ngelus ngelus pala gue" Kesal nya. Menjauhkan tangan Langit dari kepalanya walaupun itu sia-sia.

"Enak, rambut lo lembut wkwk. Enak juga wangi nya" Angkasa langsung berdecak kesal mendengarnya.

"Kenapa? Gue gak mau sekolah bang hari ini, mau disini aja nemenin Bang Asaa"

"Lo udah disini seharian penuh ya saa, sekolah sono. Disini ada mereka juga" Ucap Angkasa ikut-ikutan.

"Ohh lo udah gak mau gue temenin disini gitu?" Tanya Semesta yang terpancing.

Angkasa & Semestanya (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang