05. Jasad

48 8 3
                                    

"Jadi bisa di pastikan bahwa itu Zahro..."

Memikirkan hal itu membuat mereka lebih kebingungan apalagi Rania yang sedikit tak percaya jika teman dekatnya itu bisa jadi seorang Werewolf, tentunya membuat mereka menjadi merinding karena Zahro yang biasanya tak suka Darah maupun unsur Horor tapi bagaimana caranya ia menjadi Werewolf yang harus membunuh temannya sendiri.

Dari berbaring di Tikar untuk Tempat membaca itu, Aura bangun dan tiba tiba berjalan ke arah rak buku perpustakaan yang sangat gelap dan dia tak berbicara apapun pada Nimas dan Rania.

Rania "ngapain dia ke situ?"

Nimas "mungkin sama hantunya, nanti juga bakal balik."

Rania "oke.."

Nimas dan Rania mulai memejamkan matanya untuk tidur di pagi ini, Namun dalam hati mereka merasakan ada sesuatu yang aneh dengan Aura. Terlihat jelas bahwa muka Aura saat berjalan ke rak buku tadi sangatlah Kosong tatapannya, Itu membuat Nimas berpikir mungkin ada sesuatu masalah antara aura dengan sepupu/hantu itu.

Namun itu juga adalah masalahnya sendiri dan mereka berdua tak harus ikut campur dengannya agar tidak bertambah buruk nantinya. Akhirnya mereka berdua dan semua yang ada di sekolah itu mulai tertidur hingga pagi nanti.

Hingga Jam 06:37

*Diiiinggg...Doooonggg....

"Waktunya Bangun semuanya! Saatnya memulai kembali hari dengan bahagia, Cuci muka kalian dan segera ke aula untuk mengambil pakaian ganti dan Beberapa informasi yang kami beri~"

Bel dan pemberitahuan itu membuat semuanya terbangun dan mulai mempersiapkan diri dengan membasuh wajah dan akan menuju ke Ruangan Aula.

Sampainya di ruangan Aula dan berkumpul semuanya, Ruangan tersebut menjadi gelap dan layar mulai menyala yang cahayanya mengisi seluruh ruangan aula tersebut. Namun bukannya langsung ke inti, tapi Orang asing itu berbicara kalau ada 5 anak yang belum ada di aula.

"Dimana 5 teman kalian?"

Serentak kebingungan dan melihat sekeliling memastikan siapa yang belum ada di sini, lalu Trisya mulai angkat bicara

Trisya "Aku sudah bangun dari jam 5:30 dengan Naysilla, lalu kami keliling lapangan dan melihat Rania di perpustakaan"

Naysilla "Benar, walaupun dia tak melihat kami.. tapi wajahnya terlihat panik saat masuk kembali ke ruang perpustakaan"

Azzura "Kemarin kata Narendra bahwa nimas, Rania, dan aura tidur di perpustakaan bukan? Apakah mereka menyembunyikan sesuatu ya?"

Sheila "sebaiknya kita tunggu saja mereka dan mendengarkan alasan kenapa telat datang

*Kreekk...

Terdengar suara Pintu terbuka yang menandakan seseorang masuk dari luar dan masuk ke ruangan Aula, pandangan mereka tertuju pada seseorang yang masuk itu dan ternyata merekalah Rania dengan Nimas.

Tapi anehnya Nimas langsung berlari ke arah seseorang yang duduk di antara mereka dan tiba tiba menamparnya dengan keras yang pastinya membuat semuanya kaget dan kebingungan.

Pak Arief "Nimas! Kenapa kau menamparnya?"

Nimas "tanyalah sendiri pada dia Pak Arief, kalau bukan karena Salsa pasti Aura akan baik baik saja sekarang "

Aransyah "tunggu.. jelaskan dulu apa maksudnya?"

Kemudian Rania menghampiri mereka dan mulai menunjukkan suatu benda lancip yang miris terlihat seperti Pisau namun bukan, dan ujungnya terdapat ukiran dengan tulisan Salsabila.

Werewolf In The Game (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang