09. Pemberontak

22 4 1
                                    

Azzura "Ooh sekarang main sama hantu hantu gitu?~ setelah kamu bisa melihat adikmu dan sekarang siapa lagi nimas?! Kau, aura dan Dhika pasti berpura pura akan hal it-

Dhika "Berpura pura? Waaw mau kami suruh dia gentayangin kamu gak?~"

Aura "Ah lucunya.. Aku takut nih kena tuduhan kamu~"

Nimas "Hahahaha waah lucu banget, Kamu iri ya?~ ututu asal kamu tahu aja ya.. The ghost is my friend~"

"Haah?!!"

*Diiiing.... Dooongg....

"Ada pemberitahuan.. waktunya berkumpul di Aula teman teman~"

Narendra "Pemberitahuan apa lagi ini.."

Pricilla "Aduh malas banget ke sana"

Mereka pun akan berjalan untuk keluar kelas dan pergi ke aula, dengan begitu aura, Dhika, Nimas ikut mereka juga. Namun Mereka bertiga di hentikan oleh Azzura dan membuat yang lainnya kaget juga.

Azzura "tunggu dulu, jelaskan Maksud hantu itu adalah teman mu?! Siapa yang kau maksud?"

Nimas "apakah itu urusan?"

Pastinya mereka yang melihat juga penasaran akan hal yang di sembunyikan mereka bertiga.

Perlahan Nimas mendekat ke arah telinga Azzura dan berbisik sehingga tak ada siapapun yang dapat mendengarnya.

"Lebih baik urus saja identitas Werewolf mu itu, kau tak pandai menyembunyikannya sehingga kami bertiga tahu.. hah dasar Babi kecil~"

Setelah membisikkan hal itu, nimas berbalik badan dan meninggal Azzura dan lainnya. Entah apa yang dimaksud sehingga membuat jantung Azzura mulai berdetak kencang karena merasa tidak tenang untuk identitas yang sudah terbongkar oleh Nimas, Dhika dan Aura.

"Sialan, Aku pastikan akan membunuhmu Nimas!" -batin Azzura..








Pada akhirnya mereka berkumpul di Aula dan menunggu pengumuman yang di maksud tersebut, namun mereka sadar jika ada beberapa orang yang masih belum datang ke aula ini. padahal jika di rasa semuanya sudah lebih dulu ke aula sebelum nimas dan azzura yang terakhir datang. 

Naysilla "Aku tak melihat Zahril dan Aura..?

Narendra " Raysa dengan Vista juga"

Memperhatikan sekitar dan ternyata benar bahwa 4 anak yang di maksud itu tidak ada. Narendra sebagai ketua kelas pun memiliki niatan mencari mereka, saat di baru saja berdiri nyatanya pintu terbuka dan menampakkan mereka berempat yang mulai masuk ke aula.

"Darimana saja kalian?"

Zahro "Lama sekali kalian.."

Raysa "Ah maaf lah.. kami bicara sedikit tadi"

mereka pun duduk di kursi dengan mulai memperhatikan pengumuman apa yang akan di beritahu oleh orang asing tersebut. Tapi sebelum itu, mereka semua sedikit terpikirkan oleh keadaan guru mereka yang tidak ada di sana, yaitu pak  airef

Elisa "Dimana Pak arief ..?"

Zahro "Akhir akhir ini jarang banget lihat pak airef.."

"Itu bukan urusan kalian, sekarang mari kita mulai Pembicaraan ini"

Menutupi dan merahasiakan hal yang di tanyakan membuat mereka sedikit penasaran dan curiga dengan keberadaan pak Arief.

"Jadi dalam Pembicaraan ini, aku akan menginformasikan bahwa.. Permainan Werewolf hari kedua akan di mainkan siang hari ini"

Werewolf In The Game (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang