11. Kejadian Memalukan

125 12 2
                                    

"Nggak apa-apa kan kalau kita mati bertiga sekarang?"

Hao berjalan dengan riang menuju ke kelasnya. Suasana hatinya sedang bagus, mungkin karena bisa berangkat bareng sama adik-adiknya.

"Wih Hao yang periang dah balik nih." Jiwoong datang lalu merangkul akrab pundak temannya.

"Boleh gabung nggak?"

Yeonjun menatap Hao takut, ia sadar akan tatapan Hao tentangnya dari kemarin. Padahal dia rasa tidak ada melakukan kesalahan apapun kepada Hao.

Ternyata tidak sesuai dugaan, Hao hanya mengangguk dengan senyumnya yang tidak pernah lepas sejak tadi.

"Boleh dong! Muak soalnya temenan sama Jiwoong doang, kan enak nambah personil satu."

"Yeu monyet, udah untung gue mau ya temenan sama lo," sebalnya sambil melepas rangkulan tadi.

"Yang mau siapa?"

Yeonjun hanya tertawa singkat melihat dua teman barunya bercanda. Karena jujur, Yeonjun sangat susah menemukan teman yang baik dengan dirinya.

Kebanyakan hanya ingin memanfaatkan dirinya karena pintar atau tampan. Apalagi ketika makan bersama, pasti yang disuruh bayar selalu dirinya.

"Hai sayang."

Moodnya seakan hilang begitu saja setelah perempuan yang ia benci datang sambil tersenyum seperti tidak pernah melakukan kesalahan.

"Pacar lo?"

Yeonjun menunjuk pada Jiwoong, sedangkan Jiwoong sontak menggeleng keras.

"Mana mau gue pacaran sama kunti."

Perempuan itu terlihat kesal. Mencebikkan bibirnya seolah ia telah tersakiti. Kemudian menggeser posisi Jiwoong dari Hao dan dengan gampangnya merangkul Hao walaupun di tolak berkali-kali.

"Apasih!?"

"Lah Yuqi pacar lo?"

Yeonjun tampak kaget, karena ia tentu tau Yuqi itu siapa. Pemilik salah satu donatur terbesar di sekolah ini. Bukan hanya itu, dia juga adalah salah satu model termuda yang terkenal di china.

Tentu membuat bingung kenapa perempuan ini bisa ada disini. Lebih-lebih dia sangat dekat dengan Hao. Pacarnya (?) Yeonjun juga kurang tau.

"Lepas puq!"

Jiwoong agak tertawa dengan panggilan spontan Hao.

"Jelek banget manggil nama aku. Panggil sayang kek."

"Huek! Jijik banget gue dengernya." Jiwoong meragakan dirinya seolah seperti sedang muntah.

"Ikut campur mulu lo! Siapa sih?"

Yuqi menatap sebal pada Jiwoong yang  terlihat tidak suka keberadaan nya. Dari raut wajahnya memang Jiwoong muak sekali sama perempuan gila satu ini.

"Lo denger nggak njun? Kayak ada yang ngomong tapi nggak ada orangnya. Serem cuy sekolah kita ada penghuninya," sindir Jiwoong semakin memperjelas kalau dirinya memang sangat tidak menyukai keberadaan Yuqi.

Sedangkan Yeonjun yang memang tidak paham apa yang sedang terjadi memilih setuju-setuju aja.

"Lo bilang gue setan gitu!?" bentaknya marah.

Jiwoong tertawa kecil, "Gue nggak nyebut loh. Kan lo yang bilang, berarti lo sadar."

Kesal dengan ocehan Jiwoong, Yuqi menampar pipi sebelah kanan Jiwoong dengan keras. Bahkan suara nyaringnya bisa terdengar dari kejauhan.

Hao dan Yeonjun menutup mulutnya tidak percaya. Melihat ekspresi Jiwoong yang santai dan tenang membuat mereka was-was, takut anaknya kalut terus nonjok cewek gila ini.

Haobin-StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang