HAPPY READING SEMWA~sekarang ini sudah pukul empat sore, sebagian besar sudah bersantai dirumah masing-masing namun beberapa siswa masih berada disekolah, itu karena hari ini adalah hari dimana ekstrakurikuler futsal dilakukan.
ada sekitar tiga belas orang yang berkumpul di lapangan indoor tersebut yang salah satunya adalah sang pelatih. masing-masing melakukan pemanasan sebelum dilakukannya pelatihan pertandingan.
karena jumlah orang yang kelebihan, padahal biasanya yang mengikuti ekstrakulikuler ini sedikit, ada dua siswa yang harus mengalah untuk tidak ikut pelatihan pertandingan. Irrad dan Deden adalah dua orang tersebut, mereka hanya memperhatikan sepanjang permainan atau mengganti yang lainnya jika dibutuhkan. itu kata pelatih.
mereka berdua duduk dipinggir lapangan bersandar pada pagar menunggu arahan dari pelatih. pertandingan berlangsung santai, karena memang hanya untuk perenggangan masa tubuh.
sepuluh menit terlewatkan, pertandingan di jeda sejenak. "lu kocak amat Ban" ucap Deden sambil menyerahkan sebotol minuman untuk Banana.
sepanjang babak pertama, Banana banyak melakukan lelucon seperti pura-pura terjatuh lalu berguling-guling sampai mengejek lawannya dengan melakukan gerakan dribel layaknya Bagas dribel.
"apalagi waktu dribel" timpal Dyren. bukan hanya orang diluar lapangan, bahkan pemain didalam lapangan juga tertawa. namun saat pelatih datang mereka mengakhiri tawa mereka dan mencoba untuk kembali serius.
waktu jeda sudah habis, kini Deden diperbolehkan mengikuti pertandingan menggantikan Dyren yang ingin ke toilet.
"lu tunggu disini ya, jangan tinggalin gue" ucap Dyren pada Irrad. sepertinya, Dyren takut akan ada makhluk misterius yang akan muncul menemuinya. itu yang dipikirkan Irrad setelah Dyren yang menarik tangannya dengan ekspresi menahan kebelet juga sedikit ketakutan. mungkin.
Irrad menggelengkan kepalanya, Dyren ini pasti semasa sekolah dasar adalah anak yang percaya jika sekolah sebelumnya adalah bangunan rumah sakit angker atau hal menyeramkan sejenisnya.
tidak perlu waktu lama untuk Dyren menyelesaikan hajatnya, dia dengan terburu-buru keluar area toilet mengira Irrad sudah meninggalkannya karena saat membuka pintu toilet Irrad tidak ada. "kirain ninggalin." lega Dyren setelah melihat Irrad yang terduduk diarea depan toilet.
setelah Deden yang menggantikan Dyren, kini saatnya Irrad yang menggantikan Octa yang memang sudah kelihatan kelelahan.
pertandingan berakhir seri, hingga pelatih memutuskan untuk menambah waktu permainan untuk menentukan siapa pemenangnya.
dimenit-menit terakhir kelompok Skylar berhasil menggiring bola hingga mendekati gawang lawan, namun berhasil dibalikkan oleh Donn yang dengan lihainya berhasil merebut bola tersebut hingga kelompok Donn lah yang berakhir memenangkan pertandingan.
mereka bersukacita, Skylar yang bersebelahan dengan Irrad tanpa sadar memeluk Irrad. "kita kalah, pinter!!" ucap Banana tidak lupa memberi pukulan ringan di kepala Skylar agar Skylar tersadar.
Skylar memberikan cengiran sambil mengelus belakang kepalanya, "damai bang" dia mengangkat jari telunjuk juga jari tengah, isyarat damai.
setelahnya mereka mendapatkan waktu bebas, mereka diperbolehkan untuk beristirahat atau bersiap-siap untuk pulang. tentu saja semuanya memilih opsi pertama, mereka butuh isi ulang energi.
mengistirahatkan tubuh hanya berlangsung sekitar delapan menit, itu dimulai ketika ponsel Deden berdering menunjukkan panggilan dari adiknya untuk segera pulang, setelahnya satu-persatu orang mulai meninggalkan lapangan.